43. Ternyata Salah

491 43 5
                                    

"Haredang haredang haredang" ucap Leon melirik kearah Langit langsung dihadiahi oleh tatapan tajam oleh Langit tetapi yang namanya Leon tetap saja menggoda Langit.

"Panas panas panas" ucap Sean dan Zio menyambung nyanyian Leon barusan.

"cemburu gak ? cemburu gak ? cemburu lah masa gak" kali ini bukan anak inti starsky yang berbicara tapi itu suara dari seorang Arsen Alvin Aulian dan alhasil sekarang Arsen lah yang menjadi pusat perhatian bukan lagi Alaska dan Alana bukan karena ucapanya barusan tetapi suaranya yang begitu keras dan nyaring membuat sakit telingga bagi yang mendengarkan.

"kenapa kalian semua liatin gue sih, gue kan Cuma lagi ngomong sama Bos gue, ya gak bos" ucap Arsen gelagapan ditatap semua orang apa lagi tatapan dari seorang Arvelo Langit Reihan Alfaro dan Laskar Atha Rayyan yang seakan - akan mau memakan nya sekarang.

"iya" jawab Laskar dengan helaan napas berat, kasian juga kalau dipikir - piker Arsen sekarang apa lagi ditatap banyak orang.

"malu gak tu ? malu gak tu ? malu lah masa enggak" ucap Leon tertawa terbahak - bahak dengan kesal bercampur malu dan marah Arsen menatap tajam kearah Leon sedangkan Leon yang diperlakukan seperti itu hanya memeletkan lidanya.

"udah diem Yon lo sama Arsen sama aja gak ada bedanya" ucap Gilang menengahi bisa berantem mereka disini hanya karena kata cemburu.

"banyak bedanya gue sama dia" bela Leon pada dirinya sendiri.

"gue ketoilet bentar ya" ucap Alana lalu beranjak pergi dari tempat duduknya menuju toilet. Tak berselang lama dari kepergian Alana, Alaska juga berpamitan pergi ketoilet.

***** Langit *****

Alaska berdiri dengan bersender didepan toilet cewek menunggu Alana keluar. Alaska merasakan jika Alana tidak nyaman sepertinya dengan ucapanya barusan meskipun Alana tadi tersenyum padanya. Tak lama Alana keluar dari toilet.

"Ka kok lo disini?" tanya Alana kaget dengan keberadaan Alaska yang bersender didepan toilet cewek.

"lo gak marah sama gue kan Al?" ucap Alaska balik bertanya tanpa menjawab pertanyaan Alana terlebih dahulu.

"Marah" ucap Alana mengerutkan dahinya lantaran bingung dengan dengan pertanyaal dari Alaska tak lama Alana paham arah pembicaraan Alaska.

"sama ucapan lo yang tadi?" tanya Alana memastikan takutnya salah.

"iya, jangan marah ya Al gue bisa jelasin semuanya" jawab Alaska cepat.

" ya ampun Ka gue gak marah sama lo kan lo udah cerita sama gue kemaren, kalau lo lagi suka sama Chika dan gue bakalan bantuin lo dekat sama Chika gue janji sampai pelaminan gue bantuin" ucap Alana mengelus lengan Alaska.

"syukur de kalau lo gak marah, gue disuruh sama Arsen dan Laskar buat jujur sama lo dan itu dulu gue beneran suka sama lo sekarang gue udah move on dari lo" ucap Alaska terkekeh diujung ucapanya.

"iya percaya, ya udah ayo kita balik lagi kesana" ucap Alana lalu menggandeng tangan Alaska.

"lo gak cemburu Al, liat Langit sama Adel mesra - mesraan kayak gitu?" tanya Alaska hati - hati takut menyinggu perasaan Alana.

" Ya gak lah, ngapain gue cemburu lagian mereka berdua tu keliatan banget kalau Adel doang yang kegatelan sama Langit, Langit aja gak respon sama sekali yang ada Langit tu rishi sama Adel udah jelas banget itu mah"ucap Alana mengeluarkan pendapatnya dan yang diucapkan Alana benar dan Alaska juga melihat itu.

***** Langit *****

"sayang kamu cobain dulu minuman aku, enak tau" ucap Adel menyodorkan minumannya kehadapan Langit, Langit tak mempedulikan ocehan dari mulut Adel iya masih sibuk dengan pikiranya sendiri.

LangitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang