18. Labrak

930 63 18
                                    

Pagi tadi Alana datang kesekolah satu mobil dengan Laura pagi – pagi sekali mereka datang. Pagi ini mereka melakukan ritual rutin anak SMA pada hari senin apalagi kalau bukan upacara bendera. Alana sudah menunjukan area kantin, perpus, dll di SMA nya pada Laura tadi pagi.

Saat ini di kelas Alana jam kosong karena gurunya berhalangan hadir. Seperti kelas – kelas yang lain kelas mereka sedang rebut. Alana dan teman – temannya sedang asik bercerita namun selalu diganngu oleh Refan.

“ Al” panggil Refan

“Apa lagi Fan” tanya Alana karena dari tadi Refan hanya memanggil saja tanpa ada yang dibicarakan.

“ gak papa Al” ucap Refan dengan cengirannya.

“ dasar aneh” ucap Thifa yang sudah geram dengan tingkah Refan.

“ lo kali yang aneh, yah kali cogan kayak gue dibilang aneh” ucap Refan menyugar rambutya kesamping.

“ idih PD nya, kalau lo tu cogan gak mungkin kali lo jomblo” ucap Thifa memutar bola matanya malas kea rah Refan.

“ Refan emang ganteng kok Thif” ucap Salsa dengan polosnya, Refan tersenyum senang mendangar ucapan Salsa barusan.

“ lo bilang dia ganteng, wah mata lo perluh di cek kedokter Sal” ucap Thifa menunjuk Refan lalu melihat Salsa .

“ nggak kok mata aku baik – baik aja, mata Salsa kali yang bermasalah Refan emang ganteng kok” ucap Salsa membuat Erin, Aurel, Alana dan Refan tertawa terbahak – bahak melihat Thifa yang sudah geram dengan Salsa.

“Terserah lo aja Sal capek gue ngomogn sama orang kek lo” ucap Thifa.

“ udah nanti malah berantem kalian berdua” ucap Erin menengahi keduanya.

“ udah gue emang ganteng gak usah rebut” ucap Refan.

“ iya Refan emang ganteng, Ya kan Al, Rel , Rin” ucap Salsa Kembali mengatakan Refan ganteng meminta persetujuan Alana, Aurel dan Erin.

“ nggak, gantengan Kak Raka kemana – mana” ucap Aurel membuat Salsa mendengus kesal.

“Iya Refan ganteng tapi lebih gantengan Papa, bang Raka, sama calon imam aku” jawab Alana menyengir.

“ udah jangan rebut aja ini udah bel istirahat kita kekantin dulu gue udah laper” ucap Erin melerai perdebatan mereka.

Mereka keluar menuju kekantin tapi sebelum itu Erin, Aurel dan Thifa pergi ke kamar mandi terlebih dahulu sedangkan Alana dan Salsa pergi kekantin terlebih dahulu dan Refan tadi juga pamitan katanya mau menemui temannya terlebih dahulu. Alana dan Salsa pergi kekantin langsung menuju tempat duduk anak inti Star Sky. Alana dan Salsa sibuk bermain ponsel mereka masing – masing sembari menunggu yang lain datang, Langit dkk belum datang kekantin karena mereka dipanggil keruang kepsek kata Langit waktu Alana telpon tadi. Karena mereka sibuk dengan ponsel masing – masing mereka tidak menyadari kedatangan Naya dkk disana.

“ ada cewek sok dekat sama anggota inti star sky ni” ucap Naya.

“ iya ni sok dekat banget sama Raka lagi ck” ucap Naura berdecak.

“ gak tau ni, kesal banget gue mana Gilang sama Naufal juga dekat – dekat sama cewek udik kayak gini” ucap Fira menunjuk Alana.

“Maksud kaka kapa?”  tanya Alana pada Naya dkk.

“ sok gak tau lagi lo” ucap Naura sedikit mendorong bahu Alana membuat Alana terdorong kebelakang namun ditahan oleh Salsa.

“ kakak jangan dorong Alana dong” ucap Salsa.

“ eh anak baru jangan ikut campur lo, kita gak ada urusan sama lo” ucap Fira pada Salsa.

“ lo udah gue peringatin kemaren – kemaren tapi lo gak dengar juga omongan gue harus berapa kali gue bilang sama lo jangan perna dekatin Langit tapi lo tetap aja deketin. Gue  dengar dari anak – anak kalau lo sama Langit udah jadian benar – benar cari mati lo ya” ucap Naya pada Alana dan menarik rambut Alana.

LangitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang