22. Drama Singkat di Parkiran

720 48 14
                                    

Pagi ini Alana, Raka dan Laura sudah siap dengan seragam lengkap mereka sedang berada dimeja makan. Laura dan Alana makan dengan hikmat tetapi itu sebelum Raka selesai makan sekarang Raka sedang menggesak  Alana dan Laura agar menyelesaikan sarapan dengan cepat.

“lama banget sih kalain makan” ucap Raka pada Alana dan Laura langsung mendapat tatapan dari kedua orang tuanya membuat Raka menyengir.

“ Bang gak boleh kayak gitu sama Kak Lau sama adeknya nanti kalau mereka keselek gimana” ucap Khansa mama Raka dan Alana lembut menegur pada Raka.

“ hehe maaf Ma” ucap Raka yang duduk di samping mamanya lalu mencium tanggan mamanya .

“Iya jangan diulangi lagi ya Bang” ucap mamanya mengusap lembut puncak kepala Raka.

“udah ayo” ucap Laura yang sudah selesai sarapan.

“bentar Kak aku belum selesai” rengek Alana pada Laura.

“ lama banget sih dek” protes Raka pada Alana.

“bentar lagi” ucap Alana.

Kini Alana, Laura, dan Raka sudah berada di parkiran sekolah. Mereka bertiga datang paling pagi di parkiran inti star sky. Karena keenam inti yang lain belum datang beserta Refan juga belum datang.

“ kayaknya kita datangnya kepagian de” ucap Raka menatap Alana dan Laura secara bergantian.

“ gue bilang juga apa tadi kita datang tu kepagian” ucap Laura pada Raka.

“ ini udah kesiangan kita datang kesekolah bukan kepagian kali Bang” ucap Alana memang benar adanya karena memang inti star sky biasanya datang kesekolah 5 menit sebelum bel masuk sekolah berbunyi.

“hehe inikan versi Abang, Dek” ucap Raka dengan cengiranya pada Alana.

“hihi inikin virsi ibing, dik” ucap Laura .

“Nyebelin banget si lo Ra” ucap Raka yang tak terima pada Laura.

“ dek pacar lo kemana si kok belum datang” tanya Raka pada Alana. Karena biasanya Langit sudah datang jam segini dan biasanya juga Langit sudah menjemput Alana tapi hari ini Langit tidak menjemput Alana.

“gak tau Bang, kesiangan bangun mungkin” ucap Alana menanggapi ucapan Raka.

“ aku mau kekelas dulu Bang, Kak” pamit Alana pada Raka dan Laura. Belum sempat Alana melangka mobil sport putih milik Langit memasuki parkiran tempat Raka memarkirkan mobinya bahkan Langit memarkirkan mobilnya di dekat mobil Raka. Saat Langit keluar dari mobilnya enam buah motor sport juga ikut parkir disana.

“ pagi sayang” sapa Langit berjalan kesamping  Alana .

“ pagi sayang” sapa balik Alana melihat kearah Langit dengan senyum manisnya.

“Hhm yang disapa adek gue doang ni, kita berdua nggak” ucap Raka menyindir Langit.

“ gak keliatan kalau ada lo gue kira cuman ada pacar gue sama Laura” jawab Langit membuat Raka mendengus kesal.

“gak gue restuin tau rasa lo Lang” kata Raka mengancam Langit.

“ ngancam aja bisanya lo Raka” ucap Langit menatap Raka, sudah menjadi kebiasaan Raka saat ini jika Langit tidak mau menuruti kemauanya pasti Raka akan mengatakan jika ia tidak akan merestui Langit dan Alana.

“ jangan dengerin Lang ucapan Raka gak penting juga yang paling penting tu lo dapat restu dari papa sama mama, Raka mah gak penting” ucap Laura yang tidak berpihak pada Raka, Langit tersenyum dan menganggukan kepalanya tetapi Raka langsung memasang muka tidak suka dengan ucapan Laura yang mengatakan jika Raka tidak penting.

LangitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang