dix-huit

597 86 114
                                    

Happy reading...

Warning!
Ini bakal lumayan panjang.
Harap maklumi typo dan ejaan yang tidak sesuai PEUBI.

Jan lupa vote sama komen bagi yang suka dan yang baca....

Enjoy...

❄️

Karena tak ada perkembangan berarti dari sang penguasa kegelapan, membuat bangsa vampir maupun bangsa iblis harus mengambil keputusan. Mereka harus segera mengangkat pemimpin yang baru, untuk mencegah kosongnya kursi kepemimpinan dan menghindari konflik perebutan tahta.

Sebagai pangeran mahkota, Felixlah yang akan menggantikan Minho sebagai Raja bagi bangsa Vampir. Begitu juga dengan Jeongin sebagai satu-satunya pewaris bangsa iblis yang tersisa, otomatis tahta jatuh ke tangannya. Jeongin mau tak mau harus menerima jabatan tersebut meski enggan, karena ia merasa belum pantas mendapatkannya.

"Apakah ada perkembangan dari Ibumu Lord David? " Tanya Felix saat ia berkunjung ke kediaman Jeongin, yang dulunya adalah kediaman Changbin.

"Tidak ada. Dia tetap masih seperti itu. " Jawab sang penguasa kegelapan yang baru tersebut, terdengar sedih. Memang tubuh milik penguasa sebelumnya sudah berada di tempat asal mereka.

Felix dapat merasakan kesedihan dari Lord muda itu, ia juga tahu kalau keponakannya itu memikirkan banyak hal. Salah satunya ia merasa ragu akan dirinya sendiri, Felix dapat memahaminya karena ia juga merasakan hal tersebut.

"Aku yakin kau dapat menghadapinya Jeong. Kau akan jadi Dark Lord yang hebat, melebihi semua pendahu mu. " Kata Felix memberi dukungan.

"Tapi King Felix, aku tidak seperti anda. Anda sudah dipersiapkan dari lama untuk menggantikan Rael. Sedangkan aku bahkan tidak punya persiapan dan pengalaman dalam pemimpin. Aku sangat takut akan menghancurkan bangsa ini, aku tidak ingin dia kecewa padaku. " Balas Jeongin menyampaikan beban pikirannya.

Felix tersenyum maklum, ia tahu sendiri selama hidupnya Jeongin selalu melakukan hal apapun sesuka hatinya. Mulai dari menentang Ayahnya hingga membuat keributan.

"Begitu juga dengan Changbin. Ia memimpin keluarga Prince saat kakaknya Lady Leviana memilih untuk pergi. Ia juga menjadi Dark Lord saat tak punya pilihan lain lagi diambang kematiannya. Jika kau tak bisa melebihinya maka kau harus bisa setara dengannya. Ia tidak akan pernah kecewa padamu Jeong, karena dia akan selalu mendukung apapun pilihan mu. Kau beruntung memiliki Ibu sebaik dia. " Felix mencoba memberikan motivasi.

Jeongin terdiam saat mendengar cerita Felix tentang perjalanan hidup Changbin menjadi penguasa kegelapan, bahkan bagi Ibunya hal tersebut bukanlah perjalanan yang mudah.

"Aku akan membuat nya bangga padaku. " Ujar Jeongin yakin.

Felix tersenyum melihatnya, merasa bangga pada Jeongin seolah Jeongin adalah anaknya sendiri.

"Oh iya Lord David. Apakah kau sudah menerima akses untuk menggunakan Raven? " Tanya Felix kemudian.

"Tidak. Karena selama Lord sebelumnya masih hidup, Raven tidak akan bisa diwariskan. Berarti masih ada harapan dia akan bangun. " Jawab Jeongin dengan senyuman penuh harap.

"Semoga saja. "

❄️

Putih.....

Dingin.....

Sepi.....

Hampa.....

Itulah yang dirasakan Minho pada saat ini. Ia sendiri juga tidak tahu dimana ia berada. Ia hanya terus berjalan tanpa tujuan, tapi sepertinya jalan yang ia lalui sekarang tak ada ujungnya. Apakah ini yang terjadi pada setiap jiwa yang di telan oleh senjata terkutuk milik sang penguasa kegelapan? Pertanyaan itu terus muncul dipikirkan Minho seja tadi.

Vengeance (Minbin) [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang