Hallo semuanya.
Maaf ya baru update. Soalnya kemaren malam tiba-tiba Hime mager ngedit.
Enjoy.....
❄️
Changbin tak berbohong soal ia ingin makan pada Jisung. Changbin benar-benar tak dapat menahan rasa laparnya lagi, hanya saja rasa laparnya kali ini berbeda. Kali ini ia tak menginginkan darah, ia ingin menyantap jiwa untuk meredakan rasa lapar dan hausnya. Hampir saja ia kelepasan menyantap jiwa Jisung tadi.
Ia berlari secepat angin ke dekat pemukiman manusia, saat melihat seorang pemburu tengah menargetkan seekor rusa Changbin merasa senang. Dengan cepat ia menghampiri pemburu tersebut dan menyantap jiwanya, sebelum sang pemburu mampu melepaskan anak panahnya.
Setelah menyantap satu jiwa rasa laparnya sedikit berkurang, ia terduduk lemas saat menyadari apa yang telah ia lakukan. Baru saja ia kehilangan kontrol dirinya, dan membiarkan sisi iblisnya menang.
"Sepertinya aku tak dapat lari dari takdirku. " Lirihnya dengan tatapan kosong.
"Well, well, well. Lihat siapa yang kita temukan disini. Salah satu pemimpin keluarga bangsawan tertinggi bangsa vampir. Lord Louis Prince. " Ujar sebuah suara menghampirinya.
Changbin segera berdiri dan berbalik, ia menemukan sesosok pemuda tampan berambut ikal berwarna pirang platina tengah berjalan menghampirinya. Ia merasa waspada akan kehadiran pemuda tersebut, dari pakaian dan sifat bar-barnya Changbin tahu ia dari bangsa warewolf.
"Kau tahu aku? " Tanya Changbin heran.
"Tentu saja. Anda lumayan terkenal. Perkenalkan aku Cristopher Van Fersen, Lord pemimpin bangsa werewolf. Kau bisa memanggilku Chan atau dengan nama bangsawan ku Cris. " Chan mengulurkan tangan untuk berjabat tangan dengan Changbin.
Changbin dengan perasaan ragu menjabat tangan Chan. "Aku Louis Duscha Regulus Prince. Kau bisa memanggilku Changbin atau Louis. "
"Salam kenal Changbin. " Ujar Chan dengan riang.
Changbin tidak membalas perkataan Chan, ia masih waspada pada pemimpin bangsa werewolf dihadapannya ini. Bisa saja Chan membunuhnya disini jika ia sedang lengah, mengingat bangsa mereka sedang bermusuhan.
"Jangan tegang begitu Changbin. Aku hanya kebetulan lewat, tak ada niatan menghabisi mu. " Chan seolah tahu apa yang dipikirkan oleh Changbin.
"Yakin sekali anda bisa menang. Meskipun aku kepala keluarga yang paling jarang turun tangan ke mendan pertempuran, tapi aku adalah salah satu yang terkuat jangan meremehkan aku. " Balas Changbin yang memiliki harga diri tinggi.
Chan hanya terkekeh pelan, ia menghampiri tubuh tak bernyawa pemburu yang tergeletak di tanah. Chan berjongkok untuk memastikan kondisi pemburu tersebut, meskipun ia sudah tahu sang pemburu sudah mati. Ia hanya ingin memastikan penyebab kematiannya, tidak lebih.
"Apa benar kau yang membunuh orang ini Lord Prince? " Tanya Chan memprovokasi Changbin.
"Kau pikir siapa lagi? " Changbin malah balik bertanya karena merasa jengah dengan pertanyaan Chan.
"Setahuku pembunuhan yang dilakukan vampir pasti akan meninggalkan bekas luka dan darah. Tapi kenapa mayat ini tak terluka sedikitpun? Apakah anda benar-benar vampir? Bagaimana anda bisa begitu profesional dalam membunuhnya? Seumur hidupku baru kali ini aku melihat pembunuhan yang begitu profesional oleh bangsa sebelah. Dan juga bukankah bagi kalian darah yang utama? " Chan terlihat seperti polisi yang mengintrogasi sang tersangka.

KAMU SEDANG MEMBACA
Vengeance (Minbin) [√]
Fiksi Penggemar"Memaafkan bukanlah hal yang mudah, terlebih dengan semua yang telah kau lakukan. Sekalipun aku memaafkan mu, tidak ada gunanya, tidak akan ada yang berubah. Kekecewaan ku, rasa sakitku, dan apa yang hilang tak akan kembali. Jangan berharap banyak d...