vingt-six

494 67 26
                                    

Halo semuanya. Masih ada ngga yang nungguin kelanjutan cerita ini hehe.

Typo adalah sebagian dari seni kepenulisan.
Oh iya jan lupa vote and komen ya.

Enjoy....

❄️

Semenjak kejadian yang dialami Changbin tempo hari, Minho terasa menjadi lebih protektif terhadapnya. Membuat Changbin merasa seakan ia diperlakukan seperti orang yang akan segera mati saja, dan ia tidak begitu menyukainya. Tapi ia mencoba menghargai perhatian yang diberikan oleh kekasihnya itu.

Bangun di pagi hari dengan dirinya berada dalam pelukan Minho adalah hal yang biasa bagi mereka sekarang, anehnya tak ada yang mencurigai hubungan mereka. Kebanyakan menganggap kedekatan mereka adalah bentuk terimakasih sang Raja kepada Changbin, karena telah menyelamatkannya dari racun berbahaya.

Salah satu sisi positifnya  bagi Changbin adalah, ia tidak perlu kesusahan lagi saat ingin bertemu dengan Jeonginnya. Tak jarang ia meminta izin untuk membawa Jeongin jalan-jalan keluar, bahkan terkadang Felix ikut bersamanya sementara Minho harus mengurus pekerjaannya yang sangat banyak.

Tapi syukurlah kali ini Minho dapat ikut berjalan-jalan ke kota dan membaur dengan manusia dengan kedua orang paling dicintainya.

Akhirnya mereka berhenti di tepi sungai dan duduk untuk menikmati pemandangan, Changbin mendudukkan Jeongin di pangkuannya. Saat sedang bercengkrama tiba-tiba seseorang menghampiri mereka.

"Permisi Tuan-tuan apakah kalian seorang bangsawan? " Tanya orang tersebut, dari penampilannya sepertinya ia seorang pelukis.

"Ya, aku dari keluarga Black dan dia dari keluarga Prince. " Jawab Minho dengan nada datar.

Sekedar informasi, di dunia luar Black dan Prince dan beberapa keluarga lainnya memang dikenal sebagai keluarga bangsawan. Mereka menggunakannya untuk menutupi identitasnya sejak lama.

"Maaf sebelumnya Tuan Prince dan Tuan Black, tadinya saya berencana untuk melukis pemandangan di sungai. Tapi setelah melihat anda bertiga, saya jadi ingin menambahkan anda. Apakah anda tidak keberatan?  Kalian bertiga benar-benar terlihat seperti keluarga bahagia. " Ujar sang pelukis dengan sopan.

"Tentu saja, aku tidak masalah sama sekali. " Jawab Changbin lalu tersenyum ramah, sedangkan Minho hanya bergumam mengiyakan.

Setelah mendapat izin, pelukis tersebut segera kembali ke tempatnya untuk melukis. Sedangkan Changbin dan Minho kembali bercengkrama.

Saat pelukis tersebut menyelesaikan lukisannya, Minho terlihat sangat menyukai lukisan tersebut. Ia tanpa berpikir panjang langsung membelinya, meskipun awalnya sang pelukis mengatakan tidak ingin menjual lukisannya tersebut karena lukisan tersebut awalnya diniatkan untuk dipamerkan.

Tapi setelah negosiasi, Minho berhasil mendapatkan lukisan tersebut dan membawanya pulang. Ia berencana memajangnya di kamar tidurnya nanti.

❄️

Saat mereka hendak pulang, secara tak sengaja mereka bertemu dengan seseorang yang Changbin kenal sebagai Lord bangsa werewolf. Chan menyeringai dan menyapa mereka terlebih dahulu.

"Sungguh sebuah kebetulan yang unik dapat bertemu dengan anda di tempat seperti ini King Black dan Lord Prince. " Ujar Chan terlebih dahulu.

"Aku pikir daripada kebetulan ini lebih kepada kesialan bertemu dengan anda Lord Van Fersen. " Balas Minho sinis.

Changbin hanya bisa memutar bola matanya jengah melihat reaksi mereka, sedangkan Jeongin didalam gendongannya tampak kebingungan dengan kehadiran sosok asing itu.

Vengeance (Minbin) [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang