quinze

548 90 26
                                    

Happy reading.

Jangan lupa vote sama komen bagi yang baca. Kritik dan saran yang membangun juga sangat diharapkan.

Enjoy....

❄️

Beberapa maid menyajikan teh dan beberapa kue kering untuk mereka, hal umum yang biasa dikalangan bangsawan. Kali ini benar-benar teh, cangkirnya tidak diisi darah atau minuman aneh lainnya. Karena yang menjadi tuan rumah bukanlah bangsa penghisap darah apalagi bangsa yang haus akan jiwa.

"Hmm, aroma tehnya sangat nikmat. Tapi aku tidak suka cangkir ini. " Komentar Changbin setelah menghirup aroma teh yang disajikan untuknya.

"Apa perlu kami menggantinya Lord Louis? " Tanya Hyunjin hati-hati. Ia sudah mendengar dari Seungmin kalau sang penguasa kegelapan adalah orang yang moody dan seenaknya.

Changbin mengangguk, Hyunjin segera menyuruh maid-nya mengambil cangkir Changbin dan menggantinya dengan yang baru.

"Tapi aku maunya cangkir milik Rael-nim. Kebetulan anda belum meminumnya kan, motif bunga sakura di cangkir anda sangat unik. " Ujar Changbin saat seorang maid menghampirinya.

Semua yang ada disana terkejut mendengar perkataan Changbin barusan, dalam tatakrama bangsawan itu adalah hal yang tidak sopan. Tapi mengingat Changbin itu iblis, mereka mencoba memakluminya.

"Maaf menyela anda Lord Melchior. Tapi tindakan seperti itu tidaklah sopan bagi bangsawan seperti anda. " Sahut Jisung tiba-tiba.

"Sejak kapan iblis peduli sopan santun? " Balas Changbin dengan nada sarkastik. Untung ia sudah menguasai kiat-kiat yang ditulis oleh Lucas dan Mark.

Jisung terdiam, tak menyangka akan mendapat jawaban seperti itu. Minho menghela nafas dan menyodorkan cangkir miliknya kepada Changbin.

"Kau terlihat menikmati peran mu sebagai iblis Changbin. Tentu saja rakus juga sifat iblis. " Komentar Minho yang berusaha memojokkan Changbin.

"Anda hafal sekali sifat kami Rael-nim. Siapa yang memberitahu anda semuanya? Levia? " Balas Changbin dengan nada bahagia karena mendapatkan reaksi yang ia inginkan.

Minho tidak menjawab, ia memilih meminum tehnya yang baru saja diganti dengan yang baru. Changbin tersenyum penuh makna sebelum meminum minumannya juga sambil menutup mata.

"Baiklah Lord Louis dan King Rael, ayo kita mulai pembicaraannya! " Ujar Hyunjin selaku tuan rumah. Minho dan Changbin langsung menyetujuinya.

"Pertama tentang bangsa iblis yang ikut campur. Bagaimana Lord Louis? " Tanya Hyunjin pada Changbin.

"Anda tahu sendiri, mereka tak akan ikut campur jika bangsa kalian tak membuat perjanjian atau kontrak dengannya. Mereka hanya memihak pada siapa pasangan kontrak mereka, jadi dimana kesalahannya? Lagipula kebanyakan kalianlah yang ingin melakukannya, bukan kami yang menawarkannya. " Balas Changbin dengan tenang.

Jawabannya mampu membuat Hyunjin terdiam dan berpikir, sedangkan Minho mengepalkan tangannya dibawah meja menahan amarahnya.

"Lalu kenapa kau tidak melarang mereka membuat kontrak dengan bangsa lain? Kau kan Lord mereka. " Tukas Minho memojokkan Changbin.

"Sekalipun aku Lord mereka. Aku tidak bisa mengubah hukum alam yang ada sejak dulu. Tugas ku sebagai dark Lord mungkin berbeda dengan anda, aku hanya akan terlibat bila itu memang benar-benar penting karena bagi mereka keberadaan ku saja adalah hukum absolute. Dan merubah peraturan bukan termasuk salah satu tugasku, aku ini pemimpin bukan legislatif mereka. Anda tahu sendiri iblis melakukan kontrak dengan bangsa lain sudah ada bahkan semenjak bangsa Iblis sendiri ada. " Changbin benar-benar terlihat tenang meski dipojokkan sedemikian rupa oleh Minho.

Vengeance (Minbin) [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang