trente-huit

382 66 39
                                    

Happy reading 😁

Jangan lupa vote dan komen juga ya.

Enjoy 🥰

❄️

Setelah Changbin tenang, barulah Minho pergi dari sana dan langsung mencari Jeongin. Ia merasa ia perlu bicara dengan putranya itu.

"Felix apa kau melihat Jeongin? " Tanya Minho saat menemukan Felix tengah berdiskusi bersama Mark.

"Mungkin di perpustakaan. " Jawab Felix seadanya.

Tanpa pikir panjang Minho segera pergi ke perpustakaan yang ada di mansion tersebut. Akhirnya ia menemukan putranya yang kini tengah bertengkar dengan Seungmin, bahkan kini Jeongin sudah mengeluarkan sabit maut warisan dari ibunya dan Seungmin sudah mengeluarkan Orion cambuk pusaka keluarganya. Mereka sama sekali tidak seperti pasangan yang ingin menikah.

"Ekhem, kalian sama sekali tak terlihat seperti ingin menikah ya. " Ujar Minho membuat mereka berdua berhenti bertarung.

"Apa yang ayah lakukan disini? " Jeongin merasa tidak senang dengan kedatangan sang ayah.

"Aku perlu bicara dengan mu bocah. " Balas Minho penuh penekanan.

"Bagaimana kalau aku tidak mau? "

Minho harus banyak bersabar menghadapi putranya itu, tapi jika dibiarkan semakin lama entah kenapa Jeongin semakin semena-mena.

"Persmisi yang mulia King Rael. Sebenarnya aku tidak ingin menikah begitu cepat, tapi putra anda memaksa. Bisakah anda dan Lord Lois melakukan sesuatu agar pernikahannya di undur. " Seungmin berujar tiba-tiba sambil memutar-mutar cambuknya.

"Seungmin padahal kemaren kau sudah setuju. " Tegur Jeongin yang merasa tidak senang.

"I'm sorry darl. Tapi masih banyak penelitian yang ingin aku lakukan. " Balas Seungmin sambil menggelengkan kepalanya.

Jeongin cemberut mendengar jawaban dari Seungmin, sedangkan Minho memijat kepalanya yang terasa pusing mendadak. Sepertinya menjadi ayah yang baik tidak begitu cocok untuknya.

"Bagaimana kalau kalian bertunangan saja terlebih dahulu? Aku akan coba membicarakannya dengan Louis nanti. " Minho memberikan penawaran kepada kedua anak muda tersebut.

Seungmin langsung mengangguk semangat, ia sangat setuju dengan ide calon ayah mertuanya tersebut. Sedangkan Jeongin tampak berpikir terlebih dahulu.

"Aku sangat setuju dengan anda ayah mertua. "  Seru Seungmin terlalu bersemangat.

"Baiklah. Tunangan pun tidak masalah. "

❄️

Changbin tak bisa menyembunyikan kebahagiaannya saat Minho mengatakan bahwa Jeongin hanya akan bertunangan saja terlebih dahulu. Kali ini ia menangis bahagia karena putranya masih akan tetap berada disisinya untuk sementara waktu.

Tapi tiba-tiba Changbin teringat sesuatu yang membuatnya gusar, ia langsung terlihat pucat dan khawatir.

"Apa ada yang salah Changbin? " Tentu saja Minho khawatir dengan perubahan mood Changbin yang sangat ekstrim.

"Sebenarnya aku pernah mengutuk kalian semua untuk selalu berkonflik dan tidak bersatu dalam cinta. Apakah hal ini terjadi karena kutukan ku tersebut? " Changbin sedikit menunduk, sekarang ia merasa bersalah telah mengeluarkan kutukan tersebut.

"Oh my God. Bolehkah aku tahu kutukan seperti apa? " Minho mencoba tetap tenang, semoga saja kutukannya tidak fatal.

Changbin semakin menundukkan kepalanya, ia mengacak-acak surai gelapnya karena frustasi. Tapi mau tidak mau ia harus mengatakannya pada Minho.

Vengeance (Minbin) [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang