Karena banyak yang setuju Hime double up. Hime up juga jadinya hehe.Happy reading.
Tenang kali ini tidak ada plot twist yang membagongkan hehehehe.
Kita akan mulai memasuki titik terangnya hehe.Harap maklum dengan typo alias seni kepenulisan Hime 😅
Enjoy...
❄️
"Anda yakin ingin mengembalikan jiwa milik Rael? " Tanya Hyunjin saat pertemuan resmi dengan Changbin.
Changbin mengangguk yakin tanpa keraguan, lalu menyesap Russo Baltique Vodka miliknya untuk menenangkan pikirannya. Meskipun telah berhasil mengambil jiwa Minho, bukannya puas Changbin malah tak tenang seakan masih ada rasa tak puas didalam dirinya. Makanya kemarin ia mengajak Jeongin pergi ke Eropa, yang mana tujuan sebenarnya untuk menjernihkan pikirannya.
"Tapi kenapa? Bukankah itu adalah tujuan anda sebelumnya? Membalaskan dendam pada Rael. Sebagai saksi atas peristiwa 300 tahun yang lalu, aku rasa aku berhak mengetahui alasannya. Jadi kenapa? " Tanya Hyunjin yang tidak mengerti dengan jalan pikiran Changbin, walau setengahnya ia hanya penasaran saja.
"Karena kematian tak cukup untuk membuat Rael menderita. Dan aku tidak puas akan hal tersebut. Aku akan lebih menikmati untuk melihat Rael yang hidup dalam rasa bersalahnya sendiri sampai akhir hayatnya. " Jawab Changbin dengan tenang.
Sekarang Hyunjin dapat mengerti apa yang Changbin inginkan. Pemimpin bangsa iblis itu tak merasakan Minho cukup menderita hanya dengan kematian, karena pada dasarnya orang seperti Minho sudah mempersiapkan kematiannya. Karena bagi pemimpin bangsa seperti mereka nyawa adalah taruhan dari kedudukan dan status mereka sendiri.
Mungkin banyak yang beranggapan bahwa hukuman tertinggi bagi makhluk hidup adalah kematian, tapi bagi Changbin membuat seseorang menderita karena hidup dalam perasaan bersalah dan tak termaafkan jauh lebih buruk dari kematian. Hyunjin tak heran Changbin bisa sekejam itu, mengingat statusnya saja sudah cukup.
"Pilihan yang bijak Lord Louis, dengan begitu anda bisa menikmati penderitaan Rael lebih lama. " Hyunjin langsung memuji Changbin setelahnya.
"Oh iya Lord Harrison, ada seseorang yang ingin bertemu dengan anda. " Ujar Changbin kemudian.
Hyunjin hanya mengangguk tanda ia menyetujui untuk bertemu dengan orang tersebut, Hyunjin berpikir mungkin orang yang ingin menemuinya adalah seseorang yang cukup penting sampai menggunakan Dark Lord sebagai perantara.
Pintu tiba-tiba saja dibuka dengan kasar, dan menampilkan pemuda dengan surai pirang platina tengah memegang katana di tangan kanannya seakan siap untuk menebas Hyunjin.
"Sepertinya kau menikmati tahta mu ya Penghianat. " Ujar orang tersebut penuh amarah.
"Oh ternyata kau masih hidup ya. " Meskipun sebenarnya ia kaget karena orang yang dibunuhnya ternyata masih hidup Hyunjin tetap merespon dengan tenang, seolah hal tersebut bukanlah hal yang penting.
Dengan senyumannya, Hyunjin langsung mengeluarkan pedang dan perisainya karena ia bisa membaca situasi apa yang akan terjadi. Royal battle part 2 antara Hyunjin vs Chan akan terjadi sebentar lagi.
"Aku sarankan kalian melakukan duel resmi saja, karena itu lebih bermartabat dan berkelas. Pemenangnya juga akan diakui." Saran Changbin yang tak ingin mereka berkelahi di ruangannya, karena Changbin ingat harga barang-barangnya tidak ada yang murah.
"Kalau begitu jadilah wasitnya Lord Louis. Karena saat ini anda lah pemimpin terkuat. " Hyunjin langsung menyetujuinya dan meminta Changbin untuk menjadi wasit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vengeance (Minbin) [√]
Fanfiction"Memaafkan bukanlah hal yang mudah, terlebih dengan semua yang telah kau lakukan. Sekalipun aku memaafkan mu, tidak ada gunanya, tidak akan ada yang berubah. Kekecewaan ku, rasa sakitku, dan apa yang hilang tak akan kembali. Jangan berharap banyak d...