Happy reading 😁
Harap maklum kalau ada typo ya.
Dan jangan lupa vote beserta komen.
Enjoy 🥰
❄️
Changbin tak tahu harus bereaksi seperti apa saat orang yang paling ia hindari justru adalah pemandangan pertama yang ia lihat ketika membuka matanya di pagi hari, lengkap dengan senyuman menyebalkan yang ingin Changbin lempari dengan bantal. Padahal malam tadi ia baru saja melepaskan beban pikirannya pada Chan, namun pagi ini sumber beban pikiran baru malah menghampirinya.
"Good morning Changbin. Sepertinya tidurmu sangat nyenyak. " Sapanya hangat saat Changbin menatapnya dengan tatapan risih.
Changbin menghela nafasnya dan meletakkan tangan kirinya di dahi, baru saja ia bangun namun ia sudah merasa sangat lelah.
"Ini masih pagi aku belum ingin bertarung. " Ujarnya tanpa memandang Minho.
Minho hanya bisa tersenyum pahit saat mendapat reaksi seperti itu, ia rasa perjuangannya akan sangat berat nantinya. Namun dirinya telah bertekad, dan ia tidak akan menyerah begitu saja.
"Hahaha tenang saja, aku kesini karena ingin mengajak mu dan Jeongin sarapan bersama. Sebagai keluarga kita belum pernah makan bersama bukan. " Tanpa diminta Minho segera menjelaskan maksud kedatangannya.
Setelahnya Changbin malah melempar bantal kewajah Minho dan berbalik ke arah lain, ia seakan enggan melihat Minho. "Aku bukan keluarga mu. "
"Ayolah Binnie, kau tahu Jeongin selalu menginginkan berkumpul bersama dengan ibu dan ayahnya. " Kali ini Minho menggunakan senjata paling ampuh yang tak dapat di tolak oleh Changbin, yaitu putra mereka.
"All right. Tapi jangan memanggilku seolah-olah kau dekat denganku. " Balas Changbin kemudian.
"Setidaknya biarkan aku bersiap terlebih dahulu. "
❄️
Sepertinya Changbin benar-benar menyesali keputusan mengiyakan ajakan Minho untuk sarapan bersama, karena apa yang ia bayangkan tidaklah seperti kenyataannya. Dalam bayangannya mereka sarapan bertiga dengan tenang tanpa gangguan dan khidmat.
Tapi ternyata Minho malah mengajak banyak orang, karena Minho tahu jika hanya mereka bertiga saja akan sangat tegang sekali. Saat ini disana sudah ada Jeongin, Felix, Jisung, Hyunjin, Seungmin, Chan, Changbin dan Minho sendiri. Minho bahkan tak ragu untuk mengajak saingannya.
"Selamat pagi Lord, menu sarapan pagi ini adalah sandwich dengan isian tuna sirip biru selatan, tomat, selada dan mayones. Untuk minumannya susu segar dan air mineral. " Mark melapor terlebih dahulu pada sang Lord sebelum makanan dihidangkan.
Changbin langsung menoleh saat apa yang ia inginkan tak ada di menu. "Kenapa tidak ada wine atau vodka? "
"Pangeran Jeongin berkata ingin makanan yang lebih sehat. " Jawab Mark seadanya.
Kalau sudah begitu Changbin tidak bisa menolak, ia hanya mengangguk dan memberikan instruksi untuk segera mengantarkan makanan. Akhirnya mereka semua sarapan bersama, lengkap dengan Mark dan juga Lucas.
Changbin mencoba menikmati makanan yang disajikan untuknya tanpa memikirkan sekitarnya, sedangkan Minho menikmati sandwic sambil menatap Changbin dengan tatapan memuja. Berbeda dengan Felix dan Jisung yang menatap Minho sinis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vengeance (Minbin) [√]
Fiksyen Peminat"Memaafkan bukanlah hal yang mudah, terlebih dengan semua yang telah kau lakukan. Sekalipun aku memaafkan mu, tidak ada gunanya, tidak akan ada yang berubah. Kekecewaan ku, rasa sakitku, dan apa yang hilang tak akan kembali. Jangan berharap banyak d...
![Vengeance (Minbin) [√]](https://img.wattpad.com/cover/233318212-64-k57173.jpg)