douze

547 83 35
                                    

Happy reading

Jangan lupa meninggalkan jejak ya bagi yang baca, biar lebih mudah dilacak.
Becanda.

Enjoy

❄️

Sarapan pagi di mansion milik Changbin berlangsung dengan tenang dan khidmat, baik Chan maupun Jeongin tidak ada yang berniat meramaikan keadaan. Apalagi setelah peristiwa kemaren Changbin menjadi lebih datar dan dingin. Padahal mereka hanya sarapan pagi, tapi rasanya lebih mencekam daripada masuk wahana berhantu.

"Maaf Lord Changbin tapi hidung anda berdarah. " Ujar Jeongin saat tak sengaja menoleh untuk memastikan keadaan yang semakin horor.

Changbin otomatis menutup hidungnya dengan kedua tangannya sebelum darah menetes ke makanannya lebih banyak. Ia seperti orang linglung yang tak bisa apa-apa sekarang. Syukurlah ia tak merasa kesakitan.

Mark dengan cepat mengambilkan sapu tangan untuk Lord-nya, dan tetap berada disamping Changbin sampai Changbin merasa lebih baik.

"Anda baik-baik saja Lord Changbin? " Jeongin terdengar sangat khawatir.

"Tentu, aku baik-baik saja. Bahkan aku tak merasa kesakitan. " Changbin tetap mampu menjawab dengan tenang.

"Tapi itu hal yang aneh untuk seorang  Raja Iblis, sang penguasa kegelapan. Apa kau melemah Changbin? " Tanya Chan memprovokasi.

Jika tatapan dapat membunuh, maka Chan pasti sudah tinggal nama sekarang. Jeongin yang melihatnya saja merinding, ia heran bagaimana Chan bisa membalas tatapan tajam yang diberikan Changbin.

"Kau mau membuktikannya Chan? Aku tidak keberatan bertarung. " Ujar Changbin terdengar serius.

"Tidak usah. Aku tidak mau mati konyol. Tapi aku heran kenapa kau tiba-tiba seperti itu. " Balas Chan santai.

"Daya tahan tubuhku mungkin tak sekuat para pendahuluku yang merupakan iblis murni. Tapi secara kekuatan aku melampaui mereka semua. Bisa kau bayangkan apa yang terjadi jika tubuh yang tidak sempurna dilimpahi kekuatan yang sangat besar? Kurasa itulah yang tengah terjadi. " Changbin sendiri tak yakin dengan jawabannya.

Chan mengangguk mengerti, sedangkan Jeongin berusaha memahami jawaban Changbin.

"Jadi maksud anda, tubuh anda tak sanggup menahannya dan menyebabkan efek samping seperti tadi. Kekuatan anda terlalu kuat, hingga merusak tubuh anda sendiri. " Tebak Jeongin setelah mengambil kesimpulannya sendiri.

"Bisa jadi seperti itu. Aku sendiri tak yakin. Atau apakah ini ada kaitannya dengan racun yang aku minum dimasa lalu? Aku tak tahu. "

Mereka melanjutkan sarapan pagi yang sempat tertunda, tanpa ada yang berbicara sampai mereka selesai.

❄️

Siangnya Seungmin datang dengan surat undangan resmi untuk pertemuan tiga pemimpin bangsa. Ia bahkan datang dengan pakaian resmi. Seungmin terlihat gagah dengan jubah abu-abu dengan bulu putih dengan aksen emas khas bangsa warewolf, postur tingginya memberikan poin lebih bagi penampilannya. Ia juga memakai lambang pribadinya, berupa kalung dengan liontin matahari. Tak lupa cincin dengan permata silver disematkan di jempol kirinya. Semua itu tampak cocok dengannya.

"Apakah anda sudah puas yang mulia Lord Changbin? " Tanya Seungmin sarkastik.

"Kenapa aku harus puas? " Changbin balik bertanya dengan nada dingin.

Dalam hatinya ia bersorak karena Seungmin tak bisa menanggapi pertanyaannya, selicik dan sepandai apapun pemuda didepannya ini. Jika lawannya adalah Raja para iblis tetap aja ia akan kalah.

Vengeance (Minbin) [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang