"Memaafkan bukanlah hal yang mudah, terlebih dengan semua yang telah kau lakukan. Sekalipun aku memaafkan mu, tidak ada gunanya, tidak akan ada yang berubah. Kekecewaan ku, rasa sakitku, dan apa yang hilang tak akan kembali. Jangan berharap banyak d...
Pergi berlibur bersama Changbin selama beberapa minggu, membuat Jeongin jadi mengetahui sedikit banyaknya tentang sifat dan kebiasaan yang dimiliki oleh sang ibu. Mulai dari yang baik hingga yang buruk yang dimilikinya, tapi Jeongin merasa ia menikmati setiap momen bersama orang yang paling ia rindukan dalam hidupnya itu.
Saat ini Jeongin tengah bersantai di ruang tengah Penthouse suite di Hotel Martinez Cannes Prancis, ia sedang menikmati pemandangan pantai sambil menikmati wine Domaine de la Romanee-Conti dari negara tersebut. Beberapa minggu hidup bersama Changbin juga membuat Jeongin terbiasa dengan gaya Hidup Changbin yang mewah dan fancy. Meskipun ia yakin ayahnya tak kalah kaya dari ibunya, tapi ayahnya tak seboros ibunya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Changbin sendiri saat ini tengah menghadiri pergelaran fashion yang diadakan rumah mode favoritnya di Prancis, apalagi kalau bukan Louis Vuitton.
"Hmm hidup seperti ini enak juga ternyata. Aku merasa seperti menjadi anak konglomerat. " Gumam Jeongin yang sepertinya lupa bahwa dirinya adalah seorang pangeran.
Tapi tak lama kemudian ponselnya berdering, Jeongin segera memeriksa siapa yang mengganggu waktu santainya yang ternyata adalah Felix.
"Lord Jeongin, dimana kau sekarang? Kau bisa kan menghadiri pertemuan tiga bangsa minggu depan? Kita harus segera menemukan solusi tentang pemimpin sebelumnya yang masih belum ada perkembangan sampai saat ini. "
"Aku sekarang sedang liburan. Jangan menggangguku King Felix. Dan aku sudah melepaskan gelar sementara ku. Untuk pertemuannya silahkan kau konsultasikan saja pada Mark atau Lucas ya. " Balas Jeongin dengan nada malas.
"Bisa-bisanya kau liburan disaat Ayah dan Ibumu masih belum ada perkembangan. Ditambah lagi melepaskan gelar seenaknya. " Felix terdengar marah.
"Yah mau bagaimana lagi. Habisnya Lord sebelumnya sudah kembali dan mengajak ku pergi berlibur. Jadi kau tanyakan saja pada ibuku nantinya. " Jeongin jadi sedikit kesal pada pamannya itu.
"Itu berarti Changbin sudah sadar. " Dapat Jeongin dengar nada suara Felix menjadi lebih bersemangat, meskipun awalnya terdengar terkejut.
"Ya kau benar. Sampai nanti Felix. "
Jeongin segera menutup panggilan mereka sebelum Felix menanyainya lebih banyak lagi, ia sudah tahu seperti apa ketertarikan Felix pada Changbin yang menurutnya sudah diluar batas wajar melebihi kegilaam Ayahnya sendiri. Memang Black Brothers itu sama saja.
❄️
"Jeongin... " Changbin tiba-tiba memanggil namanya saat mereka sedang makan malam, otomatis Jeongin menoleh mendengar namanya dipanggil.