trente

388 72 38
                                    

Maaf ya semuanya Hime baru bisa update. Soal kemaren Hime sibuk buat persiapan acara pelantikan serentak di kampus.

Semoga chap ini ngga garing ya hehe.
Btw Jan lupa vote and komen juga yak.
Hope you like it.

Enjoy....

❄️

Jika Arctos saja sudah membuat Hyunjin kewalahan, maka Raven adalah yang mimpi buruk. Senjata kegelapan itu adalah senjata yang paling gila yang pernah ia hadapi.

Belum lagi sang pengguna yang kini seperti orang kesurupan, Hyunjin berpikir sekali saja ia terkena benda itu maka ia tak akan selamat. Ia dapat merasakan energi berbahaya dengan kehadiran senjata itu saja.

"Menyerah dan tunduk lah padaku makhluk lemah. " Changbin terus saja menyerang Hyunjin tanpa jeda. Ditambah lagi kata-kata merendahkan yang ia gunakan untuk menghancurkan mental lawannya.

Hyunjin berpikir ia akan mati, saat ujung Raven yang kini berbentuk tombak itu akan menghunus tepat dijantungnya.

Trang....

Tapi ia terselamatkan oleh kehadiran seseorang yang tak diundang, pedang megahnya mampu menahan senjata terkutuk milik Changbin. Orang itu adalah Minho, sang pemimpin bangsa vampir sendiri.

"Mundurlah Lupin, dia urusan ku! Kita urus perangnya nanti saja. " Ujar Minho penuh penekanan.

Untuk kali ini saja Hyunjin mengesampingkan harga dirinya, daripada ia mati konyol di tangan Changbin nantinya. Lebih baik ia menyaksikan pertarungan Changbin dengan Minho saja.

"Tak ku sangka kita bertemu lagi wahai pemimpin bangsa vampir. " Changbin terlihat antusias saat menyadari kehadiran Minho.

"Changbin sadarlah! Ini aku Minho. " Minho tetap berusaha menyadarkan Changbin.

"Sisi vampir Changbin terlalu lemah, jadi biarkanlah sisi iblis ini menguasai dirinya. Aku akan membunuhmu karena telah menghalangi sisi iblis ku selama ini. " Changbin terlihat sangat marah pada Minho dan langsung menyerangnya.

Sekuat apapun Changbin, Minho bukanlah tandingan bagi dirinya yang tak sempurna. Apalagi saat ini Minho membawa Lycaon serta Kinzhal juga.

Minho bahkan tak ragu melemparkan belatinya tersebut pada Changbin, hingga satu mengenai bahunya dan satu tertancap di sisi bawah perutnya.  Tapi anehnya Changbin seperti tidak kesakitan setelah mendapatkan luka cukup parah dari Minho. Ia masih mampu menyerang Minho dengan tenaga yang tidak main-main, meskipun separuh tubuhnya saat ini sudah bersimbah darah.

"Kau benar-benar membuat aku kesal Black. " Changbin berhasil menusuk rusuk kiri Minho untuk sesaat karena Minho refleks mundur dengan cepat.

Meskipun lukanya tidak seberapa, tapi rasa sakitnya luar biasa. Mungkin karena inilah Raven di sebut senjata iblis yang paling terkutuk.

"AKU MOHON CHANGBIN SADARLAH. INI AKU MINHO, KEKASIH MU. AKU TAK INGIN MENYAKITI MU CHANGBIN. SADARLAH. " Teriak Minho yang saat ini tengah menghindari serangan Changbin.

"Aku akan mengembalikan Changbin mu disaat yang tepat, sekarang aku akan menghukum mu. Anggap saja ini balasan atas kematian anak ku. " Changbin semakin marah dan semakin brutal menyerang Minho.

Minho sedikit linglung dan kehilangan fokusnya saat Changbin berkata demikian, karena ia lengah Changbin berhasil menusuk tulang selangkanya.

"Aku benar-benar tidak ingin menyakiti mu lagi Changbin. Jangan membuat aku melanggar janjiku. Ingat Jeongin masih membutuhkan mu Changbin. " Ujar Minho lirih, tapi Changbin tak peduli.

Vengeance (Minbin) [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang