Hallo semuanya, selamat malam Minggu. Yang jomblo mari merapat, mending baca vegeance daripada gabut sendirian. Becanda. Padahal Hime juga jomblo. Canda jomblo.
Happy reading...
Enjoyyy yaa.😇
❄️
"Ayo kita menikah Changbin! "
"Hah? "
Changbin seketika merasa blank mendengar perkataan Minho, bahkan ia tak tahu harus bereaksi apa saking kagetnya.
"Aku yakin kau dapat mendengar ku dengan baik? Apakah kau tidak senang aku mengajak mu menikah? Apakah kau tidak mencintai ku lagi? " Ujar Minho terdengar sedikit kecewa.
Changbin langsung gelagapan, ia segera menggelengkan kepalanya tanda apa yang ditanyakan Minho tersebut tidak benar.
"Hanya saja kenapa sangat tiba-tiba sekali? " Tanya Changbin kemudian.
"Kalau begitu kau maunya kapan? Saat Jeongin sudah dewasa? Kita harus cepat sebelum ada yang menyadari kehadiran Jeongin. Akan rumit jika putra mahkota di cap anak haram nantinya. " Jawab Minho dengan tenang.
'Tapi bukankah itu kenyataannya?' sebenarnya itulah yang ingin dikatakan Changbin. Tapi yang terucap malah hal lain, yang akan membawa malah petaka dan penyesalan terbesar baginya.
"Putra mahkota? Tidak mungkin. Anda mungkin bisa merahasiakan kelahirannya, tapi anda tidak akan pernah bisa merahasiakan kemurniannya Rael-nim. " Changbin spontan menutup mulutnya saat kata-kata tersebut selesai terucap.
Tatapan Minho yang tadinya tenang langsung berubah tajam, seolah menanyakan apa maksud perkataan Changbin barusan. Changbin sendiri sangat menyesal telah mengatakan hal tersebut, meski ia tahu cepat atau lambat Minho juga akan mengetahui kebenarannya.
"Jelaskan apa maksudnya Changbin! Kau bukan darah murni? " Sentak Minho saat Changbin tak kunjung bicara.
"Iya. Aku separuh darah. Ku kira anda sudah tahu akan hal tersebut. Bukankah itu sangat jelas Rael-nim? " Changbin bahkan tak berani menatap mata Minho saat ini.
Minho terlihat sangat syok dan kecewa mendengar pengakuan dari Changbin, ia sendiri heran kenapa tidak menyadari hal tersebut. Changbin memang tak pernah melakukan usaha untuk menyembunyikan status darahnya, tapi ia tetap terasa seperti sama dengan Minho. Seakan tak ada darah lain yang tercampur dalam dirinya.
"Apa yang separuhnya lagi? " Tanya Minho harap cemas.
"Devil. Aku sebenarnya adalah calon penguasa kegelapan yang selanjutnya. " Jawab Changbin jujur. Ia tak punya pilihan lagi, karena jika tidak hari ini kebenaran cepat atau lambat pasti akan terungkap.
Bohong jika Minho tak kecewa, niat awalnya adalah mengajak kekasihnya menikah tapi malah jadi masalah seperti ini. Dosa apa yang telah ia lakukan di masa lalu hingga percintaannya begitu rumit. Kalau tahu begini sejak awal ia tak akan menjalin hubungan dengan Changbin. Tapi ini juga bukan salah Changbin sepenuhnya, ini juga salahnya. Karena ialah yang lebih dahulu menginginkan Changbin.
"Aku benar-benar sangat mencintai mu Changbin, aku ingin mengajak mu menikah sebagai rasa cinta dan tanggung jawab ku. Tapi sekarang aku harus apa? Kau tahu sendiri hukum bangsaku bagaimana kan. " Minho malah terdengar frustasi ketimbang marah.
Jika boleh Changbin jujur, ini adalah pertama kalinya ia melihat kekasihnya sekacau ini. Bahkan saat-saat tersulit nya sebagai Raja, Minho tetap tenang menghadapinya.
"Changbin. Katakan padaku apa yang harus kulakukan? Aku tidak ingin mengakhiri hubungan kita. "
"Maaf kan aku Rael-nim. Seharusnya aku memberi tahumu dari awal, jadi semua ini tidak akan terjadi. " Ujar Changbin penuh penyesalan. Bagi Changbin saat ini semua masalah yang ada adalah karena dirinya. Ia menyalahkan dirinya atas semua yang terjadi pada mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vengeance (Minbin) [√]
Fiksi Penggemar"Memaafkan bukanlah hal yang mudah, terlebih dengan semua yang telah kau lakukan. Sekalipun aku memaafkan mu, tidak ada gunanya, tidak akan ada yang berubah. Kekecewaan ku, rasa sakitku, dan apa yang hilang tak akan kembali. Jangan berharap banyak d...