Hallo.Maaf ya Hime baru update sekarang.
Soalnya Minggu kemaren Hime super sibuk banget.
Tugas banyak plus jadi panitia buat acara pelantikan juga, eh acaranya malah diundur. Semoga masih ada ya yang nungguin ini cerita.
Duh jadi curhat.Happy reading ya.
Enjoy 🥰
❄️
"Racun yang diminum oleh Lord Prince adalah Mortuus Yang Mulia. Mengingat betapa mengerikannya racun itu, seharusnya Lord Prince sekarang sudah tiada. Ini keajaiban Lord Prince masih tetap bersama kita, meskipun aku tidak tahu kapan ia akan bangun. " Jisung menyampaikan hasil pemeriksaannya.
Saat ini mereka tengah berada di kamar rawat Changbin, bersama Minho dan Felix yang tengah menggendong Jeongin. Mereka mendengarkan penjelasan Jisung dengan seksama.
"Tapi dia akan bangun kan? " Tanya Felix cemas. Diantara yang lainnya memang Felixlah yang terlihat paling khawatir.
"Aku tidak yakin. Bisa jadi dia akan tetap hidup namun tidak pernah terbangun lagi. Kau mengerti maksud ku kan? " Jawab Jisung agak ragu.
"Lalu apa kemungkinan terburuknya Jisung? " Tanya Minho kemudian, sang Raja tetap terlihat tenang meskipun didalam hatinya sudah risau setengah mati.
"Kita akan kehilangan Lord Prince untuk selamanya. Anda beruntung anda bukanlah orang yang meminumnya Your Highness. Karena efek Mortuus berbeda pada setiap orang. " Balas Jisung berterus terang.
Minho terdiam mendengarnya, ada begitu banyak hal dalam pikirannya saat ini. Belum lagi siapa pelakunya yang belum diketahui, sekalipun ia sudah membaca dan memasuki pikiran semua orang. Permasalahan ini seperti berada di jalan buntu, bahkan tak ada seorangpun rasanya yang bisa dijadikan sebagai tersangka saking banyaknya musuh yang dimiliki Minho.
"Apakah ada penawarnya Jisung? Katakan padaku, aku akan mendapatkannya apapun caranya." Tanya Felix lagi.
"Sayangnya tidak ada. Sekalipun Lord Prince berhasil bangun, tetapi tetap saja Mortuus akan memberikan efek padanya seumur hidupnya. Dengan kata lain, jika ia tak mati sekarang maka racun itu akan terus menggerogoti tubuhnya dan membunuhnya dari dalam. Dengan kata lain itu akan membuatnya mati perlahan dan tersiksa. Dan jika sekali saja dia kena racun lainnya yang vatal seperti Vervain, maka tak akan ada harapan lagi. " Jisung menjelaskannya dengan sangat jelas, meskipun Jisung terkesan urakan namun ia sangat berbakat di bidang seperti ini.
❄️
Namun diluar dugaan mereka semua, Changbin sudah bangun di sore hari dengan kondisi segar dan bugar. Seakan sebelumnya ia sama sekali tidak berada diambang hidup dan mati. Hanya seperti seseorang yang terbangun dari tidur siangnya.
Minho juga telah menjelaskan semuanya pada Changbin, kalau bukan ialah yang meracuninya. Tetapi justru ialah target sebenarnya, hanya saja kebetulan Changbin lah yang meminumnya.
"Dimana Jeongin? " Tanya Changbin setelah meluruskan kesalahpahamannya dengan Minho.
"Bersama Felix. Jangan khawatir dia baik-baik saja, Felix sepertinya mulai menyukai kehadiran Jeongin. Dan Jeongin sendiri juga terlihat tenang bersama Felix. " Jawab Minho.
"Syukurlah sahabat ku tidak lagi memusuhi Jeongin. " Ujar Changbin lalu tersenyum bahagia.
Minho ikut tersenyum melihatnya, tanpa sadar ia dan Changbin saling menggenggam tangan satu sama lain. Tanpa mereka sadari, hubungan diantara mereka sedikit demi sedikit menjadi lebih baik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vengeance (Minbin) [√]
Fanfiction"Memaafkan bukanlah hal yang mudah, terlebih dengan semua yang telah kau lakukan. Sekalipun aku memaafkan mu, tidak ada gunanya, tidak akan ada yang berubah. Kekecewaan ku, rasa sakitku, dan apa yang hilang tak akan kembali. Jangan berharap banyak d...