vingt-sept

469 70 32
                                    

Hallo readers yang Budiman.
Maafkan Hime yang ngga update minggu kemaren ya hehe.

Selamat membaca dan jangan lupa vote dan komen ya.

❄️

Changbin tidak tahu bagaimana kronologi lengkapnya, yang jelas konflik antar bangsa semakin memanas. Awalnya memang hanya bangsa werewolf dan vampir, namun sekarang bahkan para wizard pun ikut terlibat. Sepertinya perang tak dapat lagi dielakkan jika sudah seperti ini.

Saat ini semua petinggi bangsa vampir tengah berkumpul untuk membahas masalah penting itu, semuanya datang menghadiri pertemuan kecuali pangeran Jeongin yang saat ini baru bisa merangkak. Minho sebagai pemimpin mereka duduk berwibawa di singgasananya, sedangkan Changbin duduk disamping Jisung yang juga merupakan kepala keluarga Rovein.

Tuk... tuk....tuk....

Palu kehormatan diketuk tiga kali oleh sang Raja sebagai pemimpin pertemuan tanda dimulainya pertemuan mereka hari itu, seketika suasana tegang dan serius melanda ruangan itu.

"Kalian pasti sudah tahu kan kenapa aku mengumpulkan kalian semua hari ini? " Tanya Minho untuk membuka pembicaraan.

Sebenernya pertanyaan itu tak perlu diajukan, karena mereka yang hadir hanya akan menganggukkan kepalanya.

"Oleh karena itu, hari ini kita akan membahas strategi pertahanan dan penyerangan. Dengan kata lain kita akan mempersiapkan perperangan dengan bangsa lain, terutama dengan bangsa werewolf. Apakah ada yang mempunyai usulan? " Meskipun Minho sering menjadi pemimpin yang seenaknya, tetapi disaat penting seperti ini ia tetap akan meminta pendapat bawahannya.

"Izin berpendapat yang mulia. " Kepala keluarga Zouch langsung menanggapinya.

"Silahkan Lord Zouch. " Minho mengizinkan.

"Kurasa kita harus menggunakan sistem dua berbanding satu. Dua untuk penyerangan dan satu untuk pertahanan inti. Kita harus memfokuskan satu titik pertahanan utama kita yaitu pada anda sendiri yang mulia sebagai simbol bangsa kita. Untuk penyerangan kita akan membaginya menjadi dua, satu untuk menghadapi bangsa werewolf dan satu lagi untuk menghadapi para para wizard. Sekian pendapat dari saya yang mulia. " Minhyun sebagai Lord Zouch menyampaikan pendapatnya, keluarga Zouch memang selalu di kenal akan kepintaran mereka apalagi dalam urusan strategi.

"Apakah ada yang memiliki pendapat lain? " Tanya Minho sembari melihat ke seisi ruangan pertemuan.

Tidak ada yang menyahut, menandakan semua orang setuju dengan pendapat dari Lord Zouch.

Tuk....

Ketukan palu satu kali, menandakan disetujuinya usulan dan pendapat Lord Zouch oleh sang Raja.

"Baiklah sekarang kita akan menentukan siapa saja yang akan terlibat. Sebelum aku yang menunjuk secara langsung, apakah ada diantara kalian yang ingin mengajukan diri secara sukarela mengambil peran dalam perang kali ini. " Nada bicara Minho terasa lebih serius kali ini.

Seisi ruangan terdiam, sepertinya mereka berpikir akan mengajukan diri atau tidak dengan mempertimbangkan segala sesuatunya. Karena jika sudah di tunjuk langsung oleh sang Raja maka  hal itu menjadi mutlak.

Di tengah keheningan para bangsawan dan petinggi bangsa vampir yang larut dalam pikiran mereka masing-masing, Changbin tiba-tiba mengangkat tangan kanannya membuat Minho mengalihkan fokus padanya. Secara pribadi Minho berharap kekasihnya tidak akan menawarkan dirinya sendiri untuk ikut berperang.

"Ada apa Lord Prince? " Tanya Minho karena Changbin tak kunjung bersuara, ia hanya mengangkat tangan. Seketika itu pula semua pandangan tertuju padanya.

Vengeance (Minbin) [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang