un

1.2K 170 98
                                    

Happy Reading.

Harap maklum dengan typo ya. Kalau ada nemu typo atau ejaan yang salah, silahkan diberi tahu. Supaya saya bisa memperbaiki dan belajar lebih baik.

Sebenernya Hime belum mau up hari ini, tapi karena sakit kepala gara-gara ujian mtk yaudah up aja buat ngilangin stress. Suer ujiannya bikin migran.

Enjoy

Jan lupa vote sama comment ya.

Waktu berlalu dengan cepat, hingga tak terasa 300 tahun telah terlewati begitu saja. Banyak hal yang sudah Changbin lakukan dalam waktu selama itu, banyak hal juga yang ia pelajari. Banyak hal pula yang berubah, salah satunya kepribadian Changbin sendiri dan juga jaman yang sudah modern.

Namun satu hal yang masih tetap, ia tidak pernah melupakan dendamnya. Ia hanya menunggu waktu yang tepat untuk menunjukkan dirinya kembali, setelah sekian lama menonton kehancuran yang mereka alami. Sebenarnya tanpa ia hancurkan pun, mereka sudah hancur dari dalam. Mereka yang sudah membuatnya menderita, akan ia pastikan mendapatkan balasan yang lebih kejam.

"Tiga Abad telah berlalu Lord. Apakah anda tahu hari ini hari apa? " Tanya Mark, saat ini Changbin tengah menikmati secangkir coklat hangat yang dibuatkan oleh Lucas sambil membaca buku berjudul war and peace*.

"Kenapa kau menanyakan hal bodoh Mark? Kau tidak lihat kalender ya. Sudah jelas ini hari Sabtu masih saja bertanya. " Bukannya Changbin yang menjawab tapi malah Lucas.

Mark mendengus tidak senang, sedangkan Lord-nya sepertinya setuju dengan Lucas. Ia masih menikmati coklat panas dan membaca bukunya dengan santai, tanpa ada niat menawari mereka berdua. "Lucas benar, ini hari sabtu dan ini hari libur ku. Jangan ganggu, aku ingin bersantai. " Sejak kapan iblis punya hari libur, hanya Changbin satu-satunya.

"Ini adalah hari ulang tahun pangeran Black. " Ujar Mark tanpa basa-basi lagi.

"UHUK... " Changbin tersedak coklat panasnya.

Dengan sigap Mark langsung memberikan segelas air putih pada Changbin, sebenernya ia tak perlu minum air putih karena ia sama sekali tak merasakan apapun, hanya agak kaget saja tapi Changbin pernah bilang ingin melakukannya agar terlihat manusiawi.

"Hm ulang tahun pangeran Black yang mana ya? Felix atau Jeongin? " Tanya Changbin setelahnya. Kini ia telah menutup buku yang dibacanya.

"Anda benar-benar lupa ulang tahun Pangeran Jeongin? " Mark hampir syok dengan pertanyaan Lordnya.

Changbin mengangguk dan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, Mark dan Lucas tidak menyangka Lord mereka akan melupakan hal sepenting ini. Terkadang Lord mereka ini memang terlihat sangat polos dan murni, tidak seperti iblis sama sekali.

"Lalu apa anda akan mengambil tindakan Lord? Pangeran Jeongin akan mengadakan pesta malam nanti ditepi pantai bersama teman-teman manusia nya. " Tanya Mark kemudian.

Changbin meletakkan cangkirnya, ia memasang pose berpikir serius dengan ekspresi yang tak kalah serius pula. Membuat Mark dan Lucas degdegan tidak sabar menanti keputusan Sang Lord tercinta.

"Tidak baik mengacaukan hari bahagia seseorang. Aku akan memberikan hadiah saja padanya. " Ujar Changbin setelah berfikir cukup lama.

"Apakah anda sedang demam Lord? " Tanya Lucas keheranan. Ia sama tak menyangka dengan apa yang dikatakan Changbin barusan, tak hanya dia Mark yang lebih pintar pun juga dibuat bingung oleh Sang Lord.

"Iblis tidak demam Luke. Kau ini ada-ada saja, mau ku tampol pake buku ini. " Changbin sudah ancang-ancang akan melempar Lucas dengan buku setebal 1200 halaman itu. Lucas langsung menggeleng takut, terkadang Lord mereka memang sangat mengerikan. Well, mau bagaimanapun juga ia tetap seorang iblis.

Vengeance (Minbin) [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang