quarante-trois

438 61 83
                                    

Happy reading.

Jangan lupa vote dan komen ya.

Enjoy....

❄️

Changbin tak pernah menyangka berdamai dengan dirinya sendiri dan memaafkan Minho akan semembahagiakan ini. Seolah-olah beban yang selama ini menumpuk dipundaknya terangkat, dan belenggu dendam yang selama ini mengekangnya telah terlepas dengan sendirinya. Ia merasa damai dan sangat menikmatinya.

Persiapan untuk pertunangan Jeongin juga berjalan lancar, Changbin dan Minho mencarikan permata terbaik untuk cincin pertunangan putra semata wayang mereka. Dan hasilnya tentu saja melebihi ekspektasi, karena sebagai seorang bangsawan dengan kasta tertinggi mereka memiliki selera yang sangat bagus.

Hubungan antar bangsa juga lebih membaik, bahkan kini mereka membangun kerja sama dan aliansi. Semuanya benar-benar terasa seperti mimpi.

Meskipun Felix dan Jisung tak merasa begitu bahagia, saat ini mereka tengah waspada agar tidak dijodohkan demi suksesi menuju tahta bangsa vampir untuk generasi selanjutnya. Sedangkan Hyunjin mulai mendekati Chan sesuai saran Jeongin, meskipun pemuda berambut pirang platina itu terlihat tidak begitu menyukai kehadirannya.

Tapi yang paling bahagia disini adalah Jeongin, ia merasa bahagia menerima banyak cinta dari ayah dan ibunya. Kedua pemimpin bangsa yang berbeda itu sangat menyayangi putra semata wayang mereka dan selalu memanjakannya. Sisi buruknya, sang pangeran kegelapan semakin semena-mena sekarang.

"Ayah. Ibu. Apa kalian tidak ada niat untuk menikah? " Tanya Jeongin disuatu pagi yang cerah saat mereka bertiga sarapan bersama di dikediaman Changbin.

Changbin tersedak mendengar pertanyaan frontal dari sang putra, Minho yang duduk disamping Changbin segera memberikan air dan mengelus punggungnya. Terjadi sedikit perubahan dalam susunan duduk sekarang, sekarang Minho lah yang duduk di kursi yang biasanya dipakai Changbin. Changbin berkata bahwa Minho lah yang harus duduk disana karena Minho adalah kepala keluarga, hal itu sudah cukup untuk membuat Minho tidak tidur selama seminggu karena terlalu bahagia.

"Tentu saja ada. Kau lihat saja nanti. " Jawab Minho dengan tenang.

"Yahh terserah, cuma rasanya aneh saja jika aku lebih dulu menikah daripada kalian. Padahal kan aku anak kalian berdua. " Meskipun tak punya niatan menyinggung, tapi perkataannya barusan sudah cukup untuk membuat Changbin memijit kepalanya dan membuat Minho menatap sinis pada sang anak.

"Kalau begitu kami akan menikah secepatnya sebelum pernikahan mu dengan Seungmin. " Minho menjawab dengan asal, agar putranya dapat diam.

"Aku belum bilang setuju untuk menikah denganmu Hyung. " Ujar Changbin tiba-tiba.

Jeongin menahan tawanya mendengar jawaban dari sang ibu, ia merasa puas melihat ekspresi nelangsa ayahnya.

❄️

Sejak saat itu pula Changbin merasa Minho semakin lengket dengannya, ia tak akan heran lagi jika menemukan Minho pagi-pagi berada dikediamannya untuk sarapan atau menginap di tempatnya. Bahkan tak jarang Minho adalah pemandangan pertamanya saat pagi hari.

Yang membuat dirinya heran adalah bagaimana bisa Minho melakukan semua itu. Well, mau bagaimanapun pria itu adalah seorang Raja dan pastinya punya banyak tugas dan kewajiban.

"Jika begini terus, kau bisa saja di kudeta. " Komentar Changbin saat Minho mengatakan akan menginap lagi di tempatnya.

"Hm kurasa itu ide yang bagus Love, setidaknya dengan itu aku bisa istirahat dan menghabiskan lebih banyak waktu denganmu dan Jeongin. " Minho menyahuti perkataan kekasihnya dengan santai sembari mengganti pakaiannya dengan piyama.

Vengeance (Minbin) [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang