57. DIFNG

102 3 0
                                    

"Selamat malam semua. Saya selaku pembawa acara mengucapkan terimakasih kepada tamu undangan yang sudah berkenan untuk hadir. Dalam acara memperingati lima tahun berdirinya Permata Company tahun ini, nona Diana akan memberikan sambutan secara langsung. Untuk nona Diana Permata silahkan menaiki panggung." Ujar pembawa acara berhasil menarik perhatian lebih tamu undangan. Tentunya dia menggunakan bahasa internasional dalam penuturanya.

Para tamu undangan dibuat penasaran dengan rupa pemilik perusahan terbesar. Konon tersebar di dalam dunia pergosipan bahwa rupanya yang cantik tidak lain karena usianya yang masih muda.

Bahkan banyak yang mengira, CEO yang mereka kenal sebagai Diana ini adalah 'boneka' tangan seseorang. Mana mungkin ada seorang gadis belia yang sudah sukses diusia dininya, apalagi menempati kedudukan pertama.

"Selamat malam semua. Sekian lama menunggu, akhirnya tiba saatnya saya memberikan sambutan secara langsung. Tidak banyak yang dapat saya sampaikan, saya berterimakasih kepada tamu undangan yang sudah menghadiri acara. Dan sepesial untuk lima tahun permata company, saya akan membuka masker yang selalu melindungi wajah saya selama lima tahun ini." Ucap Dian tersenyum di balik masker putih berhiaskan permata. Ya, tentunya Dian juga berucap menggunakan bahasa internasional.

Perlahan Dian mulai membuka maskernya, seolah efek slow motion sudah diatur dalam panggung. Tamu undangan yang menyaksikan dibuat memicing menanti wajah cantik yang berhasil menduduki puncak piramida.

'Omg, nona Dian, right?'
'Wow, i'am speechless Mom.'
'Wah, ternyata anak konglomerat.'
'I'am crazy, wow!'

Banyak bisikan penuh keterkejutan. Tidak dengan keluarga Argajaya tentunya.

"Yes, i'am Diananta Permata Saputri Argajaya." Lantang Dian menyebut nanyanya.

"Peringatan lima tahun Permata Company tahun ini adalah peringatan yang spesial untuk saya. Karena bukan hanya identitas saya yang akan dipukblikasi. Saya minta maaf apabila selama acara ada kekurangan. Silahkan menikmati acara dengan nyaman."

Wartawan yang diundang berbondong-bondong melontarkan pertanyaan, tentu saja Dian abaikan. Meskipun begitu, banyak dari mereka yang tetap berusaha. Bahkan sampai melawan bodyguard untuk keluar dari garis batas.

Ya, memang wartawan diberikan space tersendiri. Supaya kehadiran mereka tidak mengganggu tamu undangan dan keberlangsungan acara.

•••••

"Nona," Panggil salah seorang bodyguard sebelum membisikan sederet kata.

"Saya pergi dulu, nikmati pestanya." Pamit Dian sembari mengangkat gelas dalam genggamanya.

Dian berjalan meraih panggung. Keanggunan menemani setiap langkahnya, senyaman terukir sepanjang jalanya. Namun dibalik tubuh cantiknya, jiwa kejam tertawa menyaksikan semua.

"Selamat malam semua!"

"Terimakasih sudah menikmati pesta hari ini. Spesial tahun ini saya mengundang dua teman saya. Nona Karlesha Greta Yaramo dan Thalita Adna Daterra." ujar Dian.

Lita dan Lesha berjalan beriringan. Keduanya menjadi sorot perhatian. Menaiki panggung dengan lekungan senyum yang melekat indah.

Tidak banyak yang kaget, karena ketiganya memang sudah terkenal dekat sedari lama.

"Selamat malam semuanya, saya Karlesha Greta Yaramo berterimakasih atas undangannya. Tahun ini saya datang bukan sebagai perwakilan dari Grup Yaramo. Saya datang sebagai CEO Greta Company."

Lesha membungkuk sembari tersenyum. Dia lantas menuruni panggung lebih dulu. Perkenalanya banyak mengejutkan hampir semua orang di dalam pesta.

"Selamat malam semua. Saya Thalita Adna Daterra perwakilan dari Thana Company. Saya adalah CEO Thana Company, Adna Thana," belum selesai berucap, sirine polisi berbunyi semakin keras. Tak berapa lama beberapa polisi datang.

Dian Is Fuck Nerd GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang