Aska POV
"DIAN" Teriakan itu hampir bersamaan, tentunya keluar dari bibir mereka yang menatap kaget tak percaya.
"Seriusan nih" Ucap Kenan—sahabat gue- tak percaya dengan matanya yang membola.
Sumpah gue nggak nyangka banget
Kira-kira Indra tau nggak yah
Wah parah, tau gitu gue baik-baikin dia dulu
Gue masih nggak percaya, ngapain coba pake nyamar-nyamar segala.
Gabut kali dia tuh
Orang kaya mah bebas
Celetukan siswa-siswi tentu terdengar jelas, karena dilontarkan tanpa tahu malu mengatai orang lain.
Gue yang geram beranjak dari bangku dan berjalan keluar kantin.
Rooftop
Cuma itu yang tempat yang gue pikirin. Meskipun dilarang, tapi siapa yang peduli.
Sebelum ke rooftop, gue mampir koperasi siswa untuk membeli dua botol minuman yang mengandung soda.
Sampai di rooftop gue duduk di sofa yang terlihat usang. Kepala gue kerasa pening. Hati gue rasanya campur aduk.
Seneng bisa liat wajar orang yang gue cinta.
Sakit karena ngerasa dimainin.
Kecewa karena dibodohi.
Bingung karena ternyata dia tunangan gue.
Dan masih banyak lagi rasa yang teraduk dengan segala macam alasan. Yang pada intinya disebabkan karena Diana yang menyamar menjadi Ana ternyata adalah Dian tunangan gue.
Seketika gue kembali memutar otak. Dimana banyak kejadian janggal yang memang selalu melibatkan tiga peran, Diana, Ana, dan Dian.
Bahkan gue baru sadar. Desisan Dian waktu nahan sakit dari luka-lukanya yang sama kaya Diana maupun Ana.
'Shit, kenapa baru nyadar!!' Gumam gue mengumpat.
Pov End
¤=¤=¤
Bel pulang sekolah sudah terdengar lantang disetiap penjuru A'rj High School.
Indra yang mendengar itu, hanya diam ditempat tanpa minat beranjak. Dirinya lebih memilih meminum soda yang masih tersisa satu botol.
Lama berkutat dengan pikirannya, Indra beranjak dari sofa menuju pagar pembatas. Menikmati semilir angin, seraya menutup mata.
'Sejuk' Batinnya berkomentar.
"Aska" Suara itu terdengar lirih. Indra tau siapa dan dimana pemilik itu berada.
Indra yang sempat membuka mata, kembali menutupnya. Menghiraukan pelaku yang setia berdiri dibelakangnya.
Mendengar suara isak tangis, Indra kembali membuka matanya. Meskipun lirih, namun terdengar jelas karena hanya ada suara angin di rooftop.
"Gue minta maaf." Lirih Dian sambil menahan isak tangisnya.
Indra berbalik, menatap lekat mata yang menyiratkan kesedihan itu. Wajahnya yang datar, membuat mata Dian semakin mengeluarkan cairan bening.
Dian berjongkok menelungkupkan kepalanya setelah Indra meninggalkan dirinya tanpa kata.
Indra yang masih merasa bingung, pergi membawa egonya tanpa berucap apapun pada tunangannya yang setia menangis.
Indra tentu tidak pulang dalam keadaan kalut. Dirinya lebih memilih pergi ke club tinju. Melampiaskan segala emosi yang masih menguasai diri.

KAMU SEDANG MEMBACA
Dian Is Fuck Nerd Girl
Fiksi RemajaDiananta Permata Saputri Argajaya adalah seorang gadis cantik yang merubah penampilannya. Dia merasakan tertarik dengan seorang laki laki. Namun dengan identitasnya yang bisa dikatakan tidak sedikit, membuat dirinya harus berakting dengan beberapa p...