"Morning All" Sapa gue saat menuruni anak tangga. Menyapa keluarga hangat yang pasti lagi nungguin gue buat sarapan.
"Morning sayang. Ayo duduk, yang lain udah nunggu." Ucap Mamahku saat menghidangkan sarapan untuk Papah.
"Morning By" Ucap bang Andri yang bikin gue geli sendiri.
"Morning Ta" Ucap bang Andre bebarengan dengan kembaranya.
"Apaan si bang, pagi pagi biki gue geli." Jawab gue sambil menarik kursi buat duduk.
Gue makan tanpa mengucapkan sepatah katapun. Selain sebagai tata krama makan, juga karena gue paling gak suka kalo makan ada keributan, apalagi nggangguin gue makan.
Setelah selesai makan, gue nyegah papah buat berangkat ke kantor dulu, karena ada hal yang harus gue omongin.
"Pah, jangan berangkat dulu. Tata mau ngomong serius bentar." Ucapku setelah minum.
"Kenapa sayang?" Tanya papah setelah mendengar perintahku.
"Tata udah tau, kalo Ar'J Company lagi ada masalah kan? Dan kemungkinan lima-puluh persen bisa ngalamin bangkrut!"
Ucapan gue bener-bener bikin semua yang di meja makan kaget bukan main. Bagaimana bisa, perusahaan terbesar nomer 2 bisa mengalami masalah bahkan hampir bangkrut dengan presentase 50 persen.
Papah sekarang nggak bisa nutupin masalahnya lagi. Dia cuma bisa mengiyakan pertanyaan gue.
"Bener itu pah?" Tanya mamah khawatir dengan sedikit tenang. Dan dibalas anggukan oleh papah.
"Kok bisa gitu pah?" Tanya Abang gue serempak.
"Udah udah diem semua." Ucapku sedikit berteriak.
"Tapi kenapa kamu bisa tau sayang?" Tanya papah yang merasa heran. Pasalnya hanya perusahaan yang tahu masalah ini. Selain itu juga hanya permata Company yang mengetahui hal ini.
"Gini pah. Sebenernya..." Ucapan gue sengaja gue gantungin
"Senenernya itu..." lanjut gue biar bikin suasana tambah serius.
"Dek seriusan" Ucap bang Andre.
"Seriusan dek. Abang karungin juga lu" Tambah lagi bang Andri.
"Iya iya deh. Jadi ya Mah, Pah, Bang. Kalian tau kan perusahaan nomor 1?" Ucap gue bertanya.
"Jelaslah. Masa iya papah nggak tau. Permata Company juga yang bersedia bantu perusahaan papah." Jelas Papah.
"Iya mamah tau. Katanya pemiliknya masih muda, cantik." Ucap mamah sumringah.
"Iya dek. Sayang banget gue kagak punya kontaknya. Mau gue gebet juga." Ucap bang Andri yang mulai memunculkan sifat Playboy-nya itu.
"Emang kenapa dek?" Tanya bang Andre membuat suasana kembali serius.
"Iya emang kenapa sayang?" Tanya Papah mengulang.
"Gini. Jadi pemiliknya itu gue!"
"WHAT" Ucap mereka serempak.
"What do you mean?" Tanya bang Andri mendramatis.
"Yang bener kamu Ta?" Tanya mamah setengah tak percaya.
"Terus ada masalah apa sampe kamu minta ngulang sekolah di Permata High School?" Tanya papah.
"Pantesan kamu ngga mau nerusin bisnis Mamah" Ucap mamah sedikit menyindir.
"Serius kali. Bukan gitu Mah. Jadi tiga bulan lalu selain Tata pengin ngerasain sekolah yang normal, nggak kaya dulu. Masih kecil udah sekolah. Jadi siswi paling muda di sekolah, itu rasanya aneh pake bangeettttt..."
"Gausah curhat dulu sayang" Ucap bang Andre penuh penekanan.
"Lanjut. Penasaran nih gue." ucap bang Andri yang diangguki Arga-papah gue dan Elena-mamah gue.
"Selain alesan itu juga buat membrantas pembullyan. Permata High School kan kebanyakan anak holkay, tapi ternyata masih ada siswa yang mandang siswa lain karena masalah finansial keluarganya." Ucap gue ngejelasin.
"Buat bantu perusahaan papah udah direncana sama sekertaris Tata. Dan ternyata ...." Lanjut gue dengan menggantungkan kata.
"Ternyata?" Ucap papah merasa penasaran.
"Ternyata rencananya PHS dan AHS harus melakukan pertukaran pelajar.
"Supaya sekolah papah ada prestasi yang beneran gitu, kasaranya prestasi yang murni lah. Karena selama ini sekolah papah berprestasi karena ada orang dalam dari wali murid yang jabatannya tinggi kan. Tapi itu udah jadi rahasia publik. Makannya dilakukan pertukaran pelajar supaya AHS bisa saling bertukar sistem pendidikan sama PHS. Biar bisa dapet prestasi murni dan dari kerjasama ini bisa menarik perhatian perusahaan untuk kembali berbisnis sama Argajaya." Lanjutku panjang-lebar.
"Jadi sekarang aku salah satu siswi yang ditukar:) Dan bisa tinggal bareng kalian." Ucapku sumringah.
"Apa kata kamu deh. Papa ngikut yang penting kamu seneng ngelakuinnya dan kita bisa kumpul." Ucap papah mengiyakan.
"Akhirnya kita kumpul" Ucap mamah bersyukur seraya mengangkat kedua tangan menengadah ke atas.
"Kamu mau masuk kelas anak mana? Atau kelas atas kayak bang twins?" Tawar papah padaku.
"Tata masuk kelas beasiswa aja pah." Balasku dan pamit sebelum beranjak dari sofa untuk pergi ke kamar.
•••••
Nama gue Diananta Permata Saputri Argajaya. Keluarga gue biasa dipanggil Tata, kalo temen-temen si biasanya panggil gue Dian.
Gue udah lulus S2 disaat temen seusia gue masih duduk di bangku kelas 10 karena kecerdasan gue. Dari kecil Oma dan Opa gue ngajarin gue bisnis, dan mereka juga yang bantuin gue sampe gue bisa jadi perusahaan nomer 1.
Papah gue namanya Arga dari keluarga Jaya. Karena papah gue bangun perusahaan sendiri dengan sedikit bantuan keluarganya, jadi dia namain perusahaannya Argajaya, yang dijadikan sebagai marga keluarga saat ini.
Mamah gue namanya Elena Argajaya, dia dari keluarga Megantara. Nah Opa dan Oma dari keluarga Megantara ini yang bantuin gue ngejalanin bisnis.
Sejak kecil gue tinggal bareng Oma dan Opa. Pulang ke Indonesia pun kalo ada liburan musim di Paris.
Setelah lulus S2, jadwal gue senggang selama dua tahun kedepan, jadi gue mutusin buat sekolah lagi di bangku kelas 10 karena gue pengin ngerasain rasanya anak yang sekolah sesuai dengan umur.
Saat bersamaan, ternyata sekolah yang gue bangun di Paris, Permata High School ada masalah pembulian. Sudah tiga wali murid yang mengadu. Gue makin yakin mengisi kesenggangan untuk masuk PHS.
Gue juga ngajak sahabat seperjuangan gue buat nemenin gue. Disana banyak yang deketin gue dan sahabat gue. Selain cantik, dan cerdas juga karena kita keluarga Argajaya, perusahaan terbesar kedua setelah Permata Company dan keluarga Fernando, perusahaan terbesar ke 5.
Dihari pertama gue dan sahabat gue beda kelas. Kita lebih sering bergaul berempat bareng siswa sebangku kita.
Lama lama pertemanan kami merangkap menjadi sahabat setelah bersama tiga bulan. Saat tiga bulan juga gue selalu main bareng bahakan belanja bareng.
Setelah gue tau perusahaan papah hampir bangkrut, gue cerita sama ketiga sahabat baru gue.
Besoknya sahabat sebangku gue pindah, dan mereka bertiga terus menghindar dari gue selama seminggu, bahkan lebih.
Sekertaris gue ngasih solusi buat perusahaan papah. Ya dengan melakukan pertukaran pelajar. Dan gue pengen, selain biar deket sama keluarga juga biar gue bisa ngelupain three fuckfriend.
Rasanya sakit hati banget setelah apa yang gue kasih sama mereka. Bahkan satu satunya temen gue yang berjuang bareng gue yang sekolahnya selalu bareng gue juga... Sudahlahh kita lanjut.
Twins Argajaya itu kakak gue. Yang anak sulung namanya Andre Hasta Saputra Argajaya. Dia agak dingin dan emang dari kecil, bawaan dari lahir kali. Tapi dia peduli dan sayang pake banget sama gue. Dan anak keduanya itu Andri Gasta Saputra Argajaya. Dia agak jail dan suka baperin cewe. Kadang juga adeknya sendiri dia baperin. Dia juga peduli pake banget sama gue.
•••••
REVISI
VOTE
COMENT
•
•
•
KAMU SEDANG MEMBACA
Dian Is Fuck Nerd Girl
Teen FictionDiananta Permata Saputri Argajaya adalah seorang gadis cantik yang merubah penampilannya. Dia merasakan tertarik dengan seorang laki laki. Namun dengan identitasnya yang bisa dikatakan tidak sedikit, membuat dirinya harus berakting dengan beberapa p...
