Dua hari sudah berlalu, dan selama itu juga Lita dan Dian izin dari sekolahnya. Begitupun dengan Lesha.
Zarta? Dia masih masuk seperti biasanya. Hanya menunggu hari dimana lomba olimpiade diadakan maka ia akan kembali ke Permata High School. Yup, kembali ke Paris.
Niatnya setelah kembali ke Paris, Zarta akan menghentikan sekolahnya. Dia harus fokus pada perusahaan keluarganya yang sangat jarang ia urus selama ini. Saat ini dia terlalu fokus pada sekolah dan dunia barunya—KristalBlue-
Beralih dari Zarta, Lesha kini sudah siap dengan pakaiannya. Dia diminta Jouis menuju suatu tempat. Dia bahkan tidak merasa ada yang janggal, padahal kedua sahabatnya tidak bisa ia hubungi.
Sampai gerbang ada sekitar tujuh orang menghadangnya. Karena ia masih lelah selepas misinya. Ia hanya menunjukan kartu namanya, atas arahan Jouis
'Kalo lo ditahan, kasih kartu tanda anggota KristalBlue.' Begitulah arahan Jouis pagi tadi.
"Lita? Nana?" Kaget Lesha melihat kedua sahabatnya tengah bersantai menonton televisi.
"Kok lo berdua disini? Mana nggak bisa dihubungin lagi." Ucapnya seperti mengadu.
"Lo sendiri ngapain disini?!" Tanya Lita heran.
"Gue disuruh Bang Jou!" Jawab Lesha mantap.
"Gue jadi makin curiga!" Ujar Lita setengah tak percaya dengan kalimatnya sendiri.
"Kita harus percaya. Dia bukan tipikal orang yang mentingin diri sendiri." Nasihat Dian pada Lita berusaha membuat kedua temannya positif thinking.
"Lo baru banget pulang?" Tanya Dian pada Lesha.
"Iya nih. Mana misinya nggak kira-kira lagi. Terus baru balik tadi pagi langsung disuruh kesini. Sumpah gue istirahat empat jam doang." Curhat Lesha.
"Yaudah sonoh tiduran dulu lo!" Pinta Dian menunjuk salah satu kamar.
"Nggak ah, gue di sini aja." Bantahnya lebih memilih tiduran di sofa.
•••••
"Tunggu sebentar lagi, baru kita bahas ini!" Suara Jouis memberi mereka instruksi untuk lebih bersabar sedikit lagi.
"Sebenernya kenapa si?" Tanya Lesha heran.
"Apa ini ada hubungannya sama bokap gue? Lo jawab dulu baru gue bisa diem!" Sentar Lita tak sabar.
"Gue bilang nanti LITA!" Tegas Jouis membuat Lita semakin menatap murka lelaki di depannya itu.
"Kita tunggu sebentar lagi, pasti kita dapet jawabannya." Mendengar Dian berujar semakin membuat Lesha keheranan bukan main.
Apa yang terjadi saat dia tengah menjalankan misi? Lalu untuk apa dia datang kalau hanya diangguri saja? Pertanyaannya sedari tadi bahkan melayang tak tentu arah.
Tuk ... tuk ... tuk
Suara sepatu terdengar begitu kontras membuat keempat orang yang dirundung kesunyian memusatkan pandangan mereka pada pintu masuk.
"Pih!" Panggil Lita lirih.
Mata Lita memerah. Ada apa ini? Mengapa orang tuanya jadi ikut terseret dalam dunianya? Lalu apa yang sudah papinya itu sembunyikan dari dia?
Gazwara hanya tersenyum sekilas menatap anak semata wayangnya. Dia kembali berjalan menghampiri Jouis.
"Hallo, gimana kabar kalian semua?" Tanya Gazwara setelah duduk di samping Jouis.
"Nggak usah basa basi, Pih!" Ujar Lita serius. Gazwara sedikit terkekeh dengan reaksi putrinya.
"Kalian pasti sudah bingung dua hari terakhir ini. Biar Papi jelaskan perlahan. Tapi kalian jangan ada yang memotong, itu hanya akan menimbulkan kesalahpahaman yang berujung perselisihan."

KAMU SEDANG MEMBACA
Dian Is Fuck Nerd Girl
Подростковая литератураDiananta Permata Saputri Argajaya adalah seorang gadis cantik yang merubah penampilannya. Dia merasakan tertarik dengan seorang laki laki. Namun dengan identitasnya yang bisa dikatakan tidak sedikit, membuat dirinya harus berakting dengan beberapa p...