32. DIFNG

115 4 0
                                    

Indra menikmati angin siang di rooftop sekolah.

Entah mengapa dia merasa kehilangan setelah kepergian tunangannya.

Padahal, awalnya dia yang membuat perjanjian untuk tidak saling mengikat rasa. Nyatanya, dia sendiri ikut terjatuh.

'Gue sadar, ini salah gue Ta.' Gumam Indra.

'Salah gue nggak mau dengerin lo, gue nggak nepatin janji gue. Plis Na, balik ke gue. Kasih gue kesempatan.'

Indra terus bergumam menyalahkan dirinya akan kepergian tunangannya.

Dia bahkan merasa frustasi karena kehilangan Dian.

¤=¤=¤=¤

"TATA COME BACK" Teriak Dian menggelegar disetiap penjuru mansion.

Keluarganya yang berada di ruang keluarga, langsung keluar menuju pintu utama. Mereka datang menyambut Dian dengan raut khawatir.

"Kamu dari mana aja si Ta. Semuanya pada khawatir loh" Ujar mamah Dian a.k.a Elena menyambut putrinya.

"Kamu dari mana aja sampe ngga ada kabar seminggu?" Tanya Arga, papah Dian. Meskipun seringkali sibuk bekerja, bagaimanapun Dian tetap anaknya. Mengetahui anaknya tak ada kabar seminggu lebih, tentu dia merasa khawatir.

"Tata sangat baik, nggak usah khawatir. Abang twins tercinta ngga mau peluk Tata?"

Twins langsung memeluk adiknya erat. Berusaha mengurangi rasa khawatir mereka.

"Kamu itu sebenernya dari mana si Ta?" Elena kembali memeluk putrinya.

"Refresh doang kok mah." Jawab Dian santai.

"Makan aja yuk, Tata laper." Ujar Dian sambil melepaskan diri dari Elena. Mereka akhirnya makan malam bersama.

Ketidakpulangan atau ketidakada kabar dari Dian bukan pertama atau kedua kalinya. Tetapi sudah kesekian kalinya. Sehingga keluarganya tidak perlu melapor pada polisi.

¤=¤=¤=¤=¤

Sebuah keluarga tengah berkumpul di ruang keluarga. Berbincang segala topik sambil melepas khawatir.

"Harusnya kalo mau liburan ajak abang kek, abang kan juga pengen liburan." Ujar Andri setelah mendengar cerita Dian.

Tentu Dian harus berbohong pada keluarganya. Mana mungkin ia mengatakan, dirinya koma tiga hari namun tidak dirawat di rumah sakit. Belum lagi nantinya mereka akan bertanya penyebabnya.

Jadi yang bisa Dian lakukan hanya mengarang cerita dirinya yang berliburan tanpa handphone.

"Kamu harus tau Ta. Aska itu nungguin kamu terus. Tiap pulang sekolah dia selalu nungguin kamu di kamar kamu sampe petang." Ucap Elena menginformasi.

"Bener tuh. Di sekolah juga dia makin dingin gitu. Kasian gue liatnya." Imbuh Andri ikut menanggapi.

Dian hanya diam tanpa minat menjawab.

'Apa dia...' Pikiran Dian buyar saat Andre berucap.

"Besok coba kamu ke mansion Aska. Kasian dia, pola makannya ngga teratur seminggu ini."

'Masa si? Tau ah, nggak boleh banyak berharap Ta. Besok gue nyusulin dia aja kali ya. Siapa tau ada yang penting'

¤=¤=¤=¤=¤

Bel berbunyi nyaring di dalam mansion Jovanji. Seorang maid, berjalan cepat membukakan pintu utama.

Maid itu membungkuk kala melihat, siapa yang bertamu malam hari.

Dian Is Fuck Nerd GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang