36. DIFNG

109 5 0
                                    

Ckiiiiiit

Decitan ban mobil terdengar nyaring bertubrukan dengan aspal.

Empat mobil yang baru sampai di parkiran terjejer rapi setelah aksi kebut-kebutan.

Beberapa yang masih di parkiran menatap kagum aksi keempatnya. Mobil itu bahkan langsung terparkir rapi hanya dengan sekali ngepot.

Entah memang sudah janjian atau tidak, keempat pemilik mobil itu turun bersamaan hingga terkesan sangat keren.

Mereka Dian, Lesha, Lita, dan Zarta. Berjalan menuju koridor dengan formasi Dian di depan, di samping kanan agak menjorok kebelakang ada Lesha dan di belakang Zarta dan Lita bersebelahan.

Nampak most wanted girl yang selama ini menjadi dambaan kaum adam menaiki lift untuk sampai di kelas mereka. Berbeda dengan Lesha, dia berjalan sendiri melanjutkan perjalanannya. Kelas 10 memang berada di lantai satu, sedangkan kelas 11 berada di lantai dua.

Zarta masuk ke 11 Ipa 1, berbeda denga Lita dan Dian yang masih berjalan untuk menuju 11 Ipa 3.

Sorotan kagum kali ini, karena aksi mereka sebelumnya yang berani melawan mafia.

Herman selaku kepala sekolah sudah mengumumkan bahwa Mafia bernama KristalBlue telah meminta kerjasama dengan keluarga Argajaya. Itu terjadi karena sekolah yang menjadi target musuh adalah milik Argajaya.

Kecuali most wanted yang memang sudah diberitahu atas identitas mereka. Hanya saja yang mereka ketahui, empat gadis itu adalah anggota KristalBlue, bukan pendiri.

Kriinggg

Bel masuk berbunyi tepat setelah Dian dan Lita mendaratkan bokongnya di bangku.

"Good morning class." Sapa seorang guru muda yang baru datang.

"Morning miss." Kompak satu kelas, kecuali Lita dan Dian.

"Masih ingat pertemuan sebelumnya membahas tentang apa?" Tanya guru matematika itu yang bernama Tina.

"Fungsi miss" Jawab salah seorang siswi yang duduk di bangku depan.

"Materi komposisi fungsi sudah diterangkan?"

"Sudah miss."

"Oke, kita lanjutkan materinya. Selanjutnya adalah Fungsi invers dan grafik fungsi...."

Sampai akhirnya bel istirahat berbunyi. Setelah penantian yang berharga.

Dian dan Lita berjalan beriringan menuju kantin. Dian sama-sama terdiam seperti Lita. Sejak pagi memang dirinya banyak terdiam.

Mereka hanya berdua, karena Zarta ada kumpul dadakan mengenai olimpiade. Sedangkan Lesha, dia sudah lebih dulu sampai di kantin.

Sahabat Dian sudah tau apa yang terjadi pada Dian. Tentu saja tau. Lesha menemukan Dian tengah berjalan di trotoar, padahal matahari tengah terik-teriknya. Akhirnya mereka berempat berkumpul di rumah Lesha.

Sampai di kantin, Dian melihat Lesha duduk cantik di bangku panjang seorang diri. Di depannya nampak empat piring nasi ayam yang berjejer membentuk segi empat diatas meja.

Mereka lebih memilih memisahkan diri dari most wanted boy. Namun terlihat dari mereka ada yang kurang. tidak ada Indra dan Indri disana.

"Hi, gue boleh gabung kan?" Tanya Indri di ujung meja tempat Dian duduk.

"Gabung aja Ra." Balas Dian dengan senyum.

Tiba-tiba Indra datang, tanpa permisi langsung duduk di samping Dian.

"Ngapain lo?" Tanya Lita sewot.

"Ya makan lah." Balas Indra datar.

"Kenapa harus disini. Temen-temen lo kan disana." Kini Lesha yang menyahuti.

Dian Is Fuck Nerd GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang