Minggu pertama liburan akhir tahun telah usai. Menunggu satu minggu lagi, selesai sudah masa liburan sekolah.
Sekarang Dian tengah duduk di ruangan kantornya. Tepatnya di kantor pusat. Yup, di Paris.
Mata Dian masih setia menatap pemandangan diluar jendela. Termenung memikirkan rencana selanjutnya. Apa yang harus dirinya lakuin setelah tahu.
'Kalau gue batalin pertunangan, kedepannya ada kemungkinan balikan' Gumam Dian.
'Kalau gue tunda, tapi masih lama dan pake alesan apaan. Huaaa.' Tambahnya lagi sembari merengek tak karuan.
Gimana Dian tak merasa bimbang saat ini. Dia sudah mengatakan pada Aska bahwa dirinya akan membatalkan pertunangan.
Dan setelah kembali dari Jerman kemarin, Dian mengikuti acara keluarga bersama Aska. Tunangannya itu bercerita padanya sebagai Dian, bahwa laki-laki itu menyukai dirinya sebagai Ana yang sudah Aska ketahui bahwa Ana adalah Diana.
Jika Dian membatalkan pertunangan, ada kemungkinan mereka berbalikan lagi. Meskipun kemungkinannya kecil.
Tapi jika dipertahankan, haruskah Dian membuka identitas lainnya lagi. Kalo pun tidak, mau ngelak bagaimana untuk mempertahankan?
Lamunan Dian buyar setelah Francois datang dengan dua kali ketukan.
Tok tok
Tanpa dipersilahkan, langkahnya sudah lebih dulu masuk. Ditangannya sudah membawa dua map, yang tentunya berisi kertas-kertas berharga.
"Permisi Nona Diana. Ini laporan perkembangan saham A'rj Company dan Jovanji Company setelah pertunangan." Tutur Francois menggunakan bahasa Prancis dengan sopan.
"Saya permisi." Lanjutnya tanpa menunggu jawaban langsung keluar dari ruangan Dian.
Perlahan Dian buka satu-persatu dari dua map yang dibawa Francois.
Dian tersenyum penuh arti menatap kedua map yang berjejer dalam keadaan terbuka.
¤=¤=¤=¤==¤=¤=¤=¤=¤=¤=¤=¤
"Lo yakin nggak butuh sekertaris pribadi?" Tawar Francois yang masih berusaha membujuk Dian.
"Jawaban masih sama. Buat gue lo aja udah cukup."
"Dikira gue seneng banget, merangkap kerjaan." Sinis Francois dengan pelafalannya yang terdengar lucu saat menggunakan bahasa Indonesia.
Dian terkekeh sebelum membalas ucapan sekertaris utamanya "Terima nasib aja lo."
"Pesenin gue tiket besok buat balik ke Indo." Pinta Dian mutlak sebelum menyeruput coffee caramel latte.
"Nggak mau pake jet aja?" Tanya Francois yang merasa ragu dengan perintah atasannya.
"Ada jet jarang dipake. Jujur deh, sekertaris lo tuh pada khawatir kalo lo lebih milih naik pesawat tau nggak." Lanjutnya dengan mata yang tersirat rasa khawatir.
"Sans aja kali. Setidaknya kalo ada apa-apa gue nggak sendirian."
"Hyaahhh." Teriak Francois tak terima.
Seketika para pengunjung cafe menatap tak suka kepada mereka. Dian langsung berekspresi meminta maaf dengan rasa tak enak.
"Becanda elahh." Ucap Dian pada Francois seraya tersenyum.
"Nggak lucu Ta." Balasnya dengan raut sinis.
"Udah deh gausah ngambek. Kaya cewe aja lo. Yok balik kantor."
Mereka kembali ke kantor, tepatnya kantor pusat. Karena jam istirahat akan segera habis.
Diluar kantor atau urusan pekerjaan, memang sekertaris Diana a.k.a Dian berbicara dengan santai layaknya teman.

KAMU SEDANG MEMBACA
Dian Is Fuck Nerd Girl
Teen FictionDiananta Permata Saputri Argajaya adalah seorang gadis cantik yang merubah penampilannya. Dia merasakan tertarik dengan seorang laki laki. Namun dengan identitasnya yang bisa dikatakan tidak sedikit, membuat dirinya harus berakting dengan beberapa p...