13. Undangan dan Souvenir

187 9 0
                                    

Selamat Membaca

Kriingggg

Bel pulang sekolah terdengar jelas. Gue yang sedari istirahat pertama di uks, beranjak menuju kelas.

Sampai kelas, ternyata hanya ada Lexi yang sedang mengemasi buku gue.

"Eh kenapa kamu ke kelas? tadi niatnya aku mau bawain tas kamu ke uks." Ucap dia setelah ngeliat gue.

"Makasih yah Lex. Siniin tasnya"

"Punggung kamu kan masih luka, biar aku bawain." Tawarnya

"Ngga usah, nggak aku gendong kok tasnya." Ucap gue sambil narik tas gue dari tangan Lexi.

"Udah yuk keluar." Ajak gue. Lexi pun hanya tersenyum.

Hendak sampai gerbang, lagi-lagi kami dicegah oleh Ben.

"Heh pelayan" Gue denger, tapi bodo amat.

Samar samar gue dengan langkah lari. Bisa ditebak itu milik Ben.

Dia narik tangan gue, "Tuan lo manggil, lo budeg?" Marahnya menatap nyalang muka gue.

"Kapan? Aku nggak denger" Jawab gue enteng.

"Tadi, periksa ke THT gih." Ejeknya seraya tersenyum miring.

"Lexi, tadi kamu denger namaku di sebut?" Yang gue tanya cuma geleng kepala.

"See, Lexi juga nggak denger." Balas gue seraya mengangkat alis kanan.

"Berani lo ya." Telunjuknya mengarah ke hidung mancung gue.

"Kemana lo hari jumat, kabur lo dari siksaan gue. Cemen banget." Lanjutnya.

Tak lama suara motor abang gue terdengar mendekat.

"Kak Andri." panggil gue dan dia langsung melajukan motornya ke arah gue.

"Mau berlindung lo?" Ejek Ben seraya tersenyum miring.

"Aku boleh ikut pulang kakak ya?" Bang Andri tersenyum.

"Of course."

Setelah gue naik, gue liat wajah Ben nahan emosi gitu. Sebelum melaju, gue pamit ke Lexi.

¤=¤=¤=¤=¤=¤=¤=¤=¤=¤=¤=¤=¤=¤

Masuk mansion, gue masih becandaan bareng bang Andri. Tanpa sadar, semua pasang mata di ruang tamu menatap lekat kami yang masih tertawa.

Kami berhenti tertawa setelah terdengar suara deheman. Cuma bang Andri yang sadar.

"Ehh ada tamu." Ceplos bang Andri.

Gue yang masih menghadap bang Andri dan membelakangi ruang tamu hanya memasang raut bingung.

Saat itu juga gue berbalik dan langsung memasang wajah kaget.

Di ruang tamu mansion sudah ada tamu, mommy dan kedua anaknya yang sudah tidak berseragam.

Untung tadi mampir mansion privasi dulu buat ngambil barang gue, sekalian ganti baju.

"Kok pulangnya lama Ndri, bang Andre udah daritadi loh." Tanya mamah.

"Iya tadi bang Andri jemput Tata dulu mah." Jawab gue yang 100 persen bener.

"Bukannya tadi kak Andri anterin Ana?" Gue gelagapan ndengerin pertanyaan Lexi.

"Iya, tadi habis nganterin Ana, baru jemput nih si kurus ini." Jawab bang Andri sambil ngacak rambut gue.

Dian Is Fuck Nerd GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang