9. Keluarga Jovanji

233 12 0
                                    


Sekarang gue lagi di Bandara Soekarno-Hatta. Wartawan dapet bocoran entah darimana, mereka tau jadwal penerbangan gue.

Gue disini sebagai Dian. Untung gue pake pakaian sedikit tertutup. Karna bokap nyuruh gue pake baju yang sopan, tapi gue bodo amat.

Bokap juga nyuruh gue naik jet pribadinya, jadi lebih jelasin wartawan kalo gue ada jadwal penerbangan ke Jakarta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bokap juga nyuruh gue naik jet pribadinya, jadi lebih jelasin wartawan kalo gue ada jadwal penerbangan ke Jakarta.

Gatau kenapa nih, gue ngerasa bokap gue rada aneh.

Yup, sekarang gue lagi jadi orang lemah yang di kawal sama KristalBlue. Wartawan jelas nggak tau dong kalo bodyguard gue anak KristalBlue.

"Je, lo yang nyuruh mereka?" Tanya gue ke Jeje dengan berbisik.

"Enggak lah, kita kan gak tau kalo bakalan ada wartawan. Kayaknya kerjaan bokap lo deh." Balasnya.

Gue berjalan dengan santai diikuti Jeje dan tak lupa asisten gue yang dikirim bokap.

'curiga ama bokap sendiri boleh ga sih' selidik gue dalam hati.

Beberapa pertanyaan wartawan gue cuekin. Tapi ada beberapa pertanyaan beruntun yang berhasil buat gue berhenti sejenak

"Sejak kapan nona muda datang ke Indonesia? Apakah benar anda berkunjung untuk berkencan dengan tuan muda Jovanji?"

"Apakan anda akan menetap di Indonesia dan bertunangan dengan tuan muda Jovanji nona?"

"Apakah saat konferensi pers keluarga Jovanji akan hadir?"

"Kencan? Tunangan? Konferensi pers?" Tanya gue beruntun dalam hati.

Dan sekarang gue di jemput pake mobil bokap.

"Selidiki Je." Pinta gue ke Jeje sebelum masuk mobil, karena Jeje nggak ikut gue.

"Baik nona." Jawab Jeje seraya sedikit membungkuk, kemudian menutupkan pintu mobil.

¤=¤=¤=¤=¤=¤=¤=¤=¤=¤=¤=¤=¤=¤=¤=¤

"What" Pekik gue mendengar pesan dari Jeje.

Mobil berhenti, ternyata nganterin gue ke mansion Argajaya -yang deket sekolah itu.

"Astaga" kaget gue waktu ngeliat ada red carpet dan para maid yang berjejer rapi.

"Bibi May, tamunya udah dateng?" Tanya gue ke kepala maid.

Biasanya kalo kayak gini berarti ada tamu penting. Dan bukan sembarangan acara.

"Belum datang non. Nyonya minta Nona muda untuk segera bersiap."

"Yaudah, Tata masuk ya bi." Gue masuk diantar dua maid.

"PAH" Teriak gue menggelegar. Dua maid itu pun menutup mata menahan rasa tanpa berani menutup kedua telinga.

Dian Is Fuck Nerd GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang