"Nggak usah kaku gitu duduknya kali Na." Ucap Indra yang melihat Dian masih kikuk.
Sehabis makan malam, Indra tanpa permisi langsung menyeret Dian untuk kembali ke kamarnya.
Padahal Dian sudah terang-terangan dengan ekspresinya yang terus menghindar dari Indra.
Bukannya tak suka, Dian hanya tak pernah bertemu dengan situasi semacam tadi yang membuat dirinya canggung bahkan sangat.
Huft
Dian membuang nafasnya kasar.
"Oke, gue sadar. Harusnya yang canggung itu kan elo, kenapa jadi gue. Kan lo yang sukanya nolak gue."
"Dan lagi, yang tadi itu pelanggaran tau ngga? Kita bukan di negara yang bebas ngelakuin itu yah."
Indra yang mendengar itu hanya terkekeh.
"Ngelakuin itu apa si sayang?" Tanya Aska lembut, namun ekspresinya itu sudah menunjukan kejahilan dirinya.
"Ya itu lah, tadi, elo."
"Oh ciuman? Mau lagi?" Tawaar Indra.
"ASKA!!!" Sentak Dian sambil memukul dada bidang Indra.
"Lagian kamu tunangan aku, jadi dimananya yang pelanggaran?" Ujar Indra sambil tersenyum manis.
"Tau lah, terserah lo."
Cup
Indra mencium sudut bibir Dian
"ASKA!!!" Sentak Dian lagi sambil memukul pelaku menggunakan bantal.
"Iya-iya ampun." Balas Indra sambil berusaha meraih bantal itu.
"Lagian kamu kasar si, pakenya lo-gue." Ucap Indra.
"Yang ada gue yang jijik denger lo ngomong aku-kamu."
Cup
Indra kembali mencium di sudut bibir lainnya.
"Jangan ngulang kesalahan yang sama sayang.""Askaaaa" Rengek Dian tak suka.
"Iya sayang." Ucap Indra lembut.
"Jijik ih, gausah sok romantis gitu deh." Ujar Dian.
"Romantis sama tunangan ngga ada yang ngelarang kok."
"Tau lah terserah."
Mulai saat ini Dian bertekat untuk menghindari kalimat yang mengandung kata lo-gue. Supaya tidak perlu ada kata aku-kamu keluar dari bibirnya.
Dirinya benar-benar enggan menggunakan aku-kamu dengan pasangan, yang menurutnya justru terkesan alay.
Dian beranjak dari duduknya. Dia berjalan meraih sebuah album. Kemudian kembali duduk menyender di dada bidang Indra yang asik memakan cakenya.
Lembar demi lembar Dian buka, hingga ia menemukan sebuah foto yang wajahnya nampak asing dimata.
"Ka, ini siapa?" Tanya Dian sambil mengangkat album itu, hingga berada di atas kepalanya.
Indra cukup menatap lurus kedepan kemudian menjawab dengan lirih, "Temen kecil"
"Sekarang dia dimana?"
"Nggak tau."
"Kok gitu? Ceritain dong!"
"Dulu aku kerumah oma di Bogor. Oma dari bunda."
Bunda dari Indra itu sudah meninggal, dan mommy adalah ibu tirinya. Indra beruntung tidak mendapatkan ibu tiri yang selalu berperan antagonis seperti pada beberapa cerita.

KAMU SEDANG MEMBACA
Dian Is Fuck Nerd Girl
Teen FictionDiananta Permata Saputri Argajaya adalah seorang gadis cantik yang merubah penampilannya. Dia merasakan tertarik dengan seorang laki laki. Namun dengan identitasnya yang bisa dikatakan tidak sedikit, membuat dirinya harus berakting dengan beberapa p...