"Morning All" Sapa Dian setelah sampai di ruang makan.
"Morning sayang."
"Morning baby.""Lo mamah kemana pah?" Tanya Dian yang tak melihat keberadaan Elena.
Pasalnya kalau papahnya ada, pasti ada mamahnya. Tapi kalau ada mamahnya belum tentu ada sang papah.
Elena selalu meluangkan waktunya jika Arga pulang ke mansion. Bagi Elena, tidak patut suaminya dirumah tapi istrinya masih kerja.
Ya, mereka kadang pergi kerja tidak selalu bersama. Terkadang berpisah, kadang juga bersama.
Jadi hari ini bisa sarapan bersama, kecuali Andre yang sedang melaksanakan perjalanan bisnis ke Liberia.
Semenjak permintaan Dian sebelum ke Bali, perusahaan Arga yang berada di Eropa diambil alih oleh Andre. Tapi Andre tetap mengurus bagian Afrika.
Sedangkan Andri mengurus bagian Australia. Meskipun benua kecil, tapi cukup untuk dikatakan sibuk. Selain mengurus milik orangtua juga Andri sendiri memiliki cafe yang sudah bertebaran di Indonesia dan negara sekitarnya.
"Mamah masih tidur, kasian capek." Dian hanya mangguk mangguk. Berbeda dengan Andri yang tersenyum menjengkelkan.
"Ngapain lo bang, senyum kek gitu."
"Ela-elo, disangka temen kali."
"Abangnya Tata, nggak usah senyum-senyum kaya gitu. Jijik liatnya." Balasan Dian berhasil membuat Andri cemberut kesal.
Arga yang menyaksikan kedua anaknya hanya geleng-geleng kepala. Setelahnya mereka bertiga makan bersama dalam diam.
Dian dan Andri sampai di parkiran sekolah. Cukup untuk di katakan ramai, karena bel 10 menit lagi akan berbunyi tanda masuk.
Baru Dian turun, Indra datang dengan Alya yang berada di jok belakang.
"Pagi sayang!" Seru Indra setelah motornya terhenti tepat disebelah Dian berdiri. Dian tersenyum sebagai balasan.
Alya langsung turun dan melepas helmnya.
"Pagi Alya." Sapa Andri meniru nada Indra.Alya menanggapi dengan senyum manis. Namun tak bisa diurung bahwa dirinya juga merasa sedikit malu.
"Masih pagi godain anak orang!" Sentak Dian dengan menyiku perut kakaknya.
"Masih pagi udah digodain anak orang!" Balas Andri meniru gaya bicara adiknya.
Dian memutar bola matanya dengan malas. Ia lantas berlalu meninggalkan ketiganya. Segera Indra menyusul gadisnya itu.
Tersisalah dua remaja yang sebenarnya tengah dirundung asmara. Sayangnya rasa percaya diri masih belum dipanen keduanya.
"Mau jalan bareng Al?" Tawar Andri menyisihkan keheningan. Alya mengangguk kemudian berjalan mendekat ke Andri. Akhirnya mereka berjalan beriringan.
¤=¤=¤
Kriinggg
Tentu itu adalah bunyi suara pertanda surganya para siswa. Banyak dari mereka berhamburan keluar kelas, tak terkecuali Dian dan Lita yang langsung menuju kantin.
Disana mereka duduk di kursi biasa milik most wanted. Baru ada Lesha yang nangkring cantik sambil ngemil kentang goreng.
"Lit, nitip kimbab sama matcha." Lita berdehem sebagai persetujuan pesanan Dian.
"Lo bolos ya?!" Tanya Dian dengan tidak santainya, setelah duduk dihadapan Lesha.
"Iya lah, bosen gue. Lagian misi kita udah selesai semua, ngapain masih sekolah." Ujar Lesha nampak terdengar lesu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Dian Is Fuck Nerd Girl
Ficção AdolescenteDiananta Permata Saputri Argajaya adalah seorang gadis cantik yang merubah penampilannya. Dia merasakan tertarik dengan seorang laki laki. Namun dengan identitasnya yang bisa dikatakan tidak sedikit, membuat dirinya harus berakting dengan beberapa p...