Dalam perjalanan pulang, Dian terus melamun. Pandangannya terfokus pada kaca jendela mobil.
"Kamu sakit Na?" Tanya Indra.
"Hem, enggak kok!" Jawab Dian seraya tersenyum tipis menatap Indra.
"Terus mikirin apa? Ngelamun terus daritadi!" Tanya Indra lagi, sesekali menengok ke kiri.
"Oh iya, jam berapa sekarang?" Tanya Dian gelagapan sambil mencari handphonenya.
"Jam lima lebih seperempat!" Eja Dian setelah membuka handphonya.
"Kenapa emang?" Tanya Indra.
"Puter arah Ka, ke bandara. Hari ini Jou balik!" Bukanya menjawab, Dian justru memerintah Indra.
"Ngapain si masih ngurusin si Jou itu. Pasti kan ada yang lain yang udah nganterin." Tolak Indra dengan santai.
"Kalo nggak mau berentiin mobilnya! Aku bisa kok kesana sendiri." Sentak Dian.
"Emang harus banget kamu ikut nganterin?" Tanya Indra lagi.
"Berentiin mobilnya sekarang!" Sentak Dian lagi.
"Oke-oke aku puter balik yah." Ucap Indra mengalah dengan intonasi yang lebih lembut.
Dian langsung menghela nafas kasar sembari membantingkan tubuhnya pada sandaran jok penumpang. Tak lupa pandanganya kembali mengarah ke luar jendela.
~•~•~•~
"Hai!!" Sapa Dian kala memberhentikan langkahnya tepat di belakang Zarta.
"Sorry gue telat, kelupaan tadi." Lanjutnya mengaku lupa.
"Mulai deh gue dilupain!" Canda Jouis dengan tampang merajuk.
"Nggak telat kok Ta, Lesha juga belum dateng." Ucap Zarta mengabaikan rencana rajukan Jouis.
Lesha memang akan pergi bersama Jouis, karena dia mendapatkan misi.
Dian mengangguk sebelum melanjutkan percakapanya. Sampai dia melupakan kekasihnya, tepatnya sengaja untung melupakan. Dia masih merasa sedikit kesal.
Indra yang merasa diabaikan terus memandangi pergerakan kekasihnya. Dalam benak, sebenarnya ia merasa bersalah. Dia terus-terusan menjadi penghambat Dian bersama sahabat lamanya itu.
Perlahan Indra berjalan mendekati Jouis yang masih menerima telefon. Hingga jarak 1 meter, Indra memilih menunggu.
"Bawa dia ke markas Danau. Siapkan 100 pasukan untuk berjaga!" Tegas Jouis sebelum mematikan sambungan telefon.
Jouis berbalik dan mendapati Indra tengah berdiri dengan kerutan di dahinya. Jouis memilih tersenyum daripada mencurigai Indra.
"Gue ada masalah. Nitip temenin Tata disini yah!" Ucap Jouis langsung berlalu tanpa menunggu jawaban.
Jouis segera mendekati Zarta dan Dian, membuat keduanya diam menatap Jouis.
"Tikus GD ada masalah, gue harus balik. Lo Ta, urus penundaan dan atur ulang penerbangan malam dan tetep disini nunggu Lesha. Lo ikut gue Zar!" Pinta Jouis langsung diangguki keduanya.
Zarta berlari mengikuti langkah Jouis, sedangkan Dian berjalan mendekati Indra yang menatap lekat dirinya.
"Ayo, ke ruang petugas bandara!" Ajak Dian langsung pergi begitu saja.
Sampai di ruang petugas, Dian menghampiri seseorang. Dia menunjukan sebuah kartu sebelum berucap. Indra yang berada di sampingnya diam memperhatikan gerak gerik kekasihnya.
~•~•~•~
Jouis berjalan penuh wibawa diikuti Zarta yang nampak asing dengan markas yang satu ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
Dian Is Fuck Nerd Girl
Ficção AdolescenteDiananta Permata Saputri Argajaya adalah seorang gadis cantik yang merubah penampilannya. Dia merasakan tertarik dengan seorang laki laki. Namun dengan identitasnya yang bisa dikatakan tidak sedikit, membuat dirinya harus berakting dengan beberapa p...