Upacara rutin hari senin baru selesai. Para siswa banyak yang memilih menuju kantin. Setelah upacara siswa siswi diberikan waktu istirahat 20 menit. Padahal, upacara dilaksanakan di lapangan indoor yang tidak terlalu panas.
Memang di AHS upacara rutin diadakan. Tapi tidak seminggu sekali, melainkan dua minggu sekali.
Dian, Lita, Zarta, dan Lesha sudah duduk manis dengan pesanan mereka.
"Tapi lo serius, hari ini mereka ke sini?" Tanya Lesha
"Jou yang bilang, bukan gue."
"Gercep juga ya mereka." Timpal Zarta.
"Pasukan darurat udah lo urus?" Tanya Lita.
Pasalnya untuk berjaga-jaga. Tidak mungkin lawan mereka membawa pasukan asal untuk mendapatkan sesuatu yang berharga, apa lagi dijaga oleh pendiri mafia.
"Udah diurus bang Zerro." Jawab Dian.
"Bang Zerro siapa?" Suara itu seketika mampu membuat Dian menegang.
"Eh Aska." Celetuk Zarta.
Indra lantas duduk disamping Dian.
"Nga-ngapain kesini?"
Lita dan Lesha menahan tawa melihat leader mereka menahan gugup.
"Zerro Zerro itu siapa kamu?"
"Bwahahahah" Tawa Lita dan Lesha langsung pecah mendengar panggilan 'kamu' dari Indra.
"Astaga ngakak banget bang*at" Celetuk Lita ditengah tawanya.
Tentu tawa keduanya membuat seisi kantin menatap mereka berdua.
"Kok lo pada kesini?" Tanya Zarta yang melihat most wanted ikut duduk di bangku mereka.
"Pengen aja."
"Anjiran, lo seriusan Ta. Pake aku-kamu? Bhahahha." Tanya Lita kemudian kembali tertawa yang disusul Lesha. Dian hanya menatap tanpa minat.
"Dulu aja ngatain gue alay." Ejek Lesha.
"Jilat ludah sendiri dia." Tambah Lita dan kembali menggelegarkan tawanya.
"Sumpah gue pertama kali liat lo gugup. Bhahahaha" Tambah Lesha semakin membuat Dian jengah.
"Gugup-gugup bang*at. Bhahaha" Imbuh Lita.
"Kalian kok ketawa? Itu kan wajar, kalo mereka jadi romantis."
"Hahahaha" Mendengar kata romantis keduanya semakin dibuat tertawa, berbeda dengan Zarta yang hanya tersenyum.
"Romantis? Dia? Hahaha" Tanya Lita sambil menunjuk Dian. Dian yang ditunjukpun hanya merotasikan matanya.
"Diem lo berdua!!" Sentak Dian yang semakin membuat keduanya tertawa.
"Jangan ditanggepin." Ujar Indra sambil membawa anak rambut Dian ke belakang Telinga.
Perlakuan Indra berhasil Lita abadikan.
"Ngapain lo ngefoto gue?" Sentak Dian yang melihat Lita mengarahkan kamera kepadanya.
"Mau gue kirim ke cowo lo lah." Jawab Lita berbisik. Sayangnya, mampu didengar satu meja.
"Cowo?" Tanya Indra sembari merubah raut wajahnya curiga.
Drttt drttt drttt
"Yah dia telfon gue!" Sentak Lita sambil menahan tawa membuat Dian segera meraih ponsel Lita. Berbeda dengan Lesha yang sudah kembali tertawa.
"Kamu punya pacar?" Tanya Indra masih dengan raut menahan marah, setelah melihat panggilan itu ditolak tunangannya.
"Engga. Udah pernah bilangkan kalo dia sahabatnya siLit ta."
![](https://img.wattpad.com/cover/183829350-288-k698021.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Dian Is Fuck Nerd Girl
JugendliteraturDiananta Permata Saputri Argajaya adalah seorang gadis cantik yang merubah penampilannya. Dia merasakan tertarik dengan seorang laki laki. Namun dengan identitasnya yang bisa dikatakan tidak sedikit, membuat dirinya harus berakting dengan beberapa p...