"Morning" Sapa Dian ketika sampai di ruang makan.
"Morning Ta." Balas Orang tua dan kedua abang Dian.
"Kok masih jadi nerd? Katanya hari ini udah." Tanya Andre menginterupsi.
"Nanti siang bang." Balas Dian sekenanya.
Merekapun langsung sarapan dengan hening.
"Mau bareng nggak?" Tanya Andri memberi tawaran.
"Boleh deh. Males jalan." Balas Dian ditemani anggukan.
"Sekarang aja yuk bang." Ajak Dian
"Kita pamit ya pah mah." Pamit Andri.
"Tata juga, bang Andre, Tata duluan." Pamit Dian seraya berdadah.
"Duluan Ndre." Pamit Andri pada kembarannya.
Tak sampai 10 menit, mereka berdua sudah sampai di parkiran.
Sedari gerbang sampai parkiran, tentu keduanya menjadi pusat perhatian pasang mata. Yah karena Andri mengendarai motor, dengan seorang nerd berada di belakangnya.
"Weh bro. Kok bisa berangkat bareng nih. Curiga kan gue." Sambar Kenan yang datang bersama Indra.
Indra sama sekali tak menyapa. Wajahnya hambar tanpa rasa. Namun matanya menyorot tajam pada siapa saja.
"Curigaan mulu, cepet tua lo." Balas Andri.
"Kagak ada hubungannya bego."
"Duluan yah semuanya." Pamit Ana a.k.a Dian.
"Eh tunggu!" Cegah Andri.
Andri langsung melepas helm yang Dian kenakan. Dian menunduk menahan malu karena kelupaan, saking gugupnya ditatap tajam sang doi.
Helm terlepas, Andri lantas membenarkan tatanan rambut Dian. Dian hanya diam saja, toh dia kakaknya.
"Dah, sanah ke kelas." Ucap Andri yang masih meletakkan tangan kanannya di puncak kepala sang adik. Setelah keningnya dicium Andri, dia langsung melenggang pergi.
"Bego, lo hari ini jadi bahan gosipan." Ucap Lita setelah Dian sampai di kelas.
"Bodo amat"
¤=¤=¤=¤=¤=¤
Kriinggg
Sampai di kantin, seperti biasa, Dian duduk bersama most wanted. Andri dan Indra duduk berjauhan, bahkan tidak bertegur sapa. Namun lebih terlihat Indra yang menjauh. Andri sepertinya biasa saja.
"Pada mau pesen apaan. Samain aja, biar gue kagak repot." Tawar Kenan.
"Mie ayam aja, yang cepet. Minumnya jus mangga gimana?" Ucap Zarga.
"Oke deh."
"Aku minumnya jus alpukat ya kak." Ucap Dian dengan cepat.
"Oke."
Sambil menunggu makanan, mereka berbincang-bincang sebentar.
"Eh cupu." Sentak Terra.
"Lo mulai sekarang jadi pelayan gue." Lanjutnya. Bukan Dian yang Terra maksud, tapi Lesha.
"Apaan si." Balas Karli a.k.a Lesha tak terima.
"Anak beasiswa aja belagu lo. Lo disini mau jadi kaya dia kan. Diem-diem morotin temennya sampe bisa masuk kelas donatur."
"Jaga tuh mulut." Balas lagi Lesha. Dian hanya diam mendengarkan.
"Apa? Nggak terima lo?" Tanya Terra dengan tampang yang tak bersahabat.

KAMU SEDANG MEMBACA
Dian Is Fuck Nerd Girl
Teen FictionDiananta Permata Saputri Argajaya adalah seorang gadis cantik yang merubah penampilannya. Dia merasakan tertarik dengan seorang laki laki. Namun dengan identitasnya yang bisa dikatakan tidak sedikit, membuat dirinya harus berakting dengan beberapa p...