Ending

1.3K 103 74
                                    

Warning!
√Sorry for typo(s)
√Putar lagu apapun yang sendu
√Jika kalian berkenan, tolong jawab pertanyaan dibawah nanti❤️❤️




******

Malam ini bintang kembali memancarkan sinarnya dan bulan kini menampakan wujudnya, tanpa bersembunyi di balik awan seperti dulu. Angin malam menerpa dengan lembut wajah keduanya.

Yang lebih muda masih bungkam, sementara yang lebih tua tengah menyenderkan kepalanya pada yang lebih muda. Wajahnya tertutupi oleh masker oksigen yang terpasang guna membantunya tetap bernafas.

"Jungkook-ah, adikku. Dari sejak pertama aku melihat mu, kau masih berwarna merah. Lucu sekali, bahkan kau belum ada gigi. Haha, tentu saja karena kau masih bayi saat itu. Benar, bayi yang sangat lucu sekali."

Jungkook tersenyum lembut. Dia memegang erat tangan kiri Taehyung yang tampak kurus lalu memberikan usapan lembut pada punggung tangan kakak nya itu.

"Kamu begitu menggemaskan waktu kecil dulu, ah tidak. Bicara apa aku ini, bahkan sekarangpun kamu tetap menggemaskan. Dulu, aku bahkan masih mengingatnya saat kau pertama kali belajar merangkak, lalu mulai berdiri meski sering terjatuh lagi karena kaki mu yang masih tidak cukup kuat. Apakah kamu tahu? Saat kamu pertama kali mengambil langkah pertama mu, aku begitu bahagia sampai berteriak kencang dan membuat mu menangis karena terkejut. Aku bahkan sampai dimarahi oleh appa karena sudah membuat keributan haha. Ah satu lagi! Yang paling tidak bisa aku lupa adalah ketika kamu menyebutku hyung ketika kamu pertama kali berbicara. Ya Tuhan, bahkan aku masih bisa merasakan betapa luar biasanya hari itu, Kook-ah."

Jungkook kembali tersenyum. Dia---sebenarnya entah sudah yang keberapa kali dia mendengarkan rekaman suara Taehyung tapi tetap saja dia seolah tidak merasa bosan sedikitpun. Dia bahkan masih bisa ikut merasakan betapa ceria dan bahagianya setiap Taehyung berbicara.

"Menyuapimu makan, belajar memandikan mu, belajar banyak hal agar suatu saat nanti aku tidak akan kesulitan jika kamu mulai tumbuh rasa penasaran akan apa yang terjadi disekitar mu. Aku tidak menyesali semua itu sama sekali meski aku tidak bisa seratus persen menikmati masa kanak-kanak dan remaja ku karena harus membagi waktu ku untuk menjaga dan mengurus mu. Aku bahagia melakukan semua itu, meski memang jujur saja rasanya melelahkan tapi aku menikmatinya. Aku menikmati melihat pertumbuhan mu dari waktu ke waktu, bahkan sampai sekarang aku masih tidak percaya jika adikku yang dulu begitu kecil sekarang sudah besar. Semakin keren dan tampan, adikku juga tumbuh dengan hati yang baik juga pintar. Aku tidak salah mendidikmu bukan?"

Tes!

Air mata Jungkook jatuh tepat diatas punggung tangan Taehyung. Tuhan, rasanya masih sama menyesakkannya seperti ketika dia mendengar rekaman ini untuk kali pertama.

"Tapi aku salah. Fikiran ku terlalu berbangga diri. Nyatanya aku tidak cukup baik dalam mendidik mu, Kook-ah. Aku bahkan gagal melindungimu dari kejamnya dunia. Aku gagal menjadi kakak yang baik untukmu. Andai hari itu aku tidak keras kepala, andai hari itu aku tidak memaksa untuk mengejar Namjoon sunbae dan Jin sunbae, maka semuanya tidak akan menjadi seperti ini. Kita-- tidak akan sampai seperti ini. Aku tidak akan mendekam di penjara dan membiarkan mu kesulitan sendirian. Maafkan aku. Maaf sudah membuatmu merasakan kejamnya dunia, Jungkook-ah. Maaf karena sudah membuat mu terluka dan sering menangis."

"Saat pertama kali aku mendengar mu mengumpat, aku begitu terkejut, Kook-ah, rasanya seperti dunia yang ku buat dengan baik untukmu hancur begitu saja. Apalagi saat malam dimana aku menemukanmu dalam keadaan tangan yang terluka, hancur sekali aku. Ya Tuhan, berapa banyak hal yang sudah aku lewatkan selama ini? Kemana saja aku selama ini sampai aku tidak tahu jika adikku kesulitan selama ini. Aku kira, aku sudah cukup meluangkan waktu ku untukmu. Aku selalu berusaha keras untuk selalu ada ketika kau membutuhkan ku, tapi kenapa aku masih saja belum tahu apa-apa tentang dirimu, hm? Rasanya sesak, sakit sekali, bahkan lebih sakit daripada pukulan yang sering appa beri. Tolong jangan lakukan hal itu lagi. Itu menyakitkan bukan? Aku mohon jangan melakukannya lagi. Jangan sakit. Biar aku saja. Kamu jangan sampai mengalami apa yang aku alami, aku tidak ingin. Aku ingin kamu bahagia. Aku ingin melihatmu berdiri dengan gagah dan tersenyum senang sambil mengatakan bahwa kau telah berhasil meraih cita-cita mu di masa depan nanti. Sungguh, aku menantikan itu. Tapi jika dilihat dari keadaan kita sekarang, Jungkook-ah, aku harap kamu tidak malu mengatakan kepada teman-teman mu, kepada isteri mu nanti, kepada anak-anak mu bahkan cucu-cucu mu bahwa kau adalah adik dari seorang Kim Taehyung."

Justice For My Brother [ LENGKAP ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang