"Untuk apa membebaskan dia?""Rahasia. Intinya syarat terakhir ku hanya itu, tidak ada yang lain. Aku bersumpah," ucap Namjoon.
"Lalu kau ingin aku juga memberitahu semuanya kalau sebenarnya kau yang bersalah dan membuat ku malu begitu?"
Namjoon menggelengkan kepalanya. Dia menggigit bibirnya.
"Jangan cabut statusnya sebagai tersangka. Hanya buat dia bisa bebas saja," ucap Namjoon.
"Memangnya ada apa sampai kau ingin sekali aku membebaskan dia ? Kau sedang merencanakan sesuatu?"
"Tidak. Hanya saja----aku hanya ingin membebaskan nya saja."
Jonghyun menganggukkan kepalanya acuh.
"Aku akan mengurusnya. Kau harus segera menepati janji mu."
"Aku akan menepatinya. Appa bisa pegang perkataan ku."
Jonghyun mengeluarkan handphone nya lantas terlihat menghubungi seseorang. Namjoon hanya bisa menatapnya dengan perasaan cemas.
"Sudah ku urus. Juga, pastikan penyakit itu tidak akan sampai membuat mu mati. Aku tahu meskipun hasil lab itu belum keluar, kemungkinan besar penyakit sialan itu datang lagi."
"Aku mengerti, appa. Yang terpenting cepat bebaskan anak itu."
"Lusa dia sudah bisa keluar, itu paling cepat. Sekarang, kau yang harus mencari alasan jika orang tua Jin mengajukan protes atas permintaan mu ini."
Benar. Namjoon lupa akan itu.
"Tolong rahasiakan ini dari mereka atau kalau perlu, apa bisa tawarkan pengobatan untuk Jin di luar negeri. Aku yakin appa pasti lebih hebat dalam membujuk mereka," ucap Namjoon. Jonghyun menyilangkan kedua tangannya di dada.
"Kau terlalu banyak meminta."
"Ya, aku tahu. Tapi ini sangat penting sekali," ucap Namjoon.
"Tapi apapun resikonya nanti, jangan sampai kau merusak nama baik ku.''
Namjoon menganggukkan kepalanya ragu.
"Aku tidak akan merusak nama baik appa. Tenang saja. Appa dapat memegang perkataan ku."
Jonghyun menganggukkan kepalanya, kedua tangannya dia masukkan ke dalam saku celananya.
"Kau tahu akibatnya kalau sampai mengkhianati ku."
"Aku sangat tahu itu."
Jonghyun tersenyum. Matanya menatap lekat Namjoon yang begitu percaya diri juga tengah menatapnya. Mirip sekali dengan dirinya dulu.
"Sebentar lagi kau ujian. Masalah ini akan segera selesai dan adik kelas mu itu akan bebas dalam waktu dekat. Pastikan semua nilai ujian mu sempurna, tanpa kurang satu point pun. Aku tidak mau mendengar alasan apapun."
"Aku mengerti appa."
"Aku akan segera menikahi Luna. Aku harap kau tidak akan melakukan hal gila hanya untuk mencegah pernikahan itu."
"Apakah tidak bisa dipertimbangkan lagi? Eomma?"
"Aku tidak membuangnya, dia masih akan tetap menjadi tanggung jawab ku begitupun dengan kau. Yang terpenting kan aku tidak menceraikan nya."
"Appa sungguh setenang ini?"
Jonghyun berdeham ringan. Dia membetulkan dasi yang dia pakai.
"Kau akan mengerti ketika kau sudah dewasa," ucap Jonghyun.
Namjoon tersenyum sinis.
"Sayangnya aku tidak ingin tumbuh menjadi orang dewasa seperti apa," ucap Namjoon yang membuat Jonghyun tertawa.

KAMU SEDANG MEMBACA
Justice For My Brother [ LENGKAP ]
FanfictionJungkook hanya mencoba mendapatkan keadilan agar Sang kakak bisa terbebas dari tuduhan yang menjeratnya Bisakah dia melakukan nya? Ditengah keadaan keluarganya yang juga berantakan? Ditengah keadaan jiwa nya yang juga tidak setangguh yang orang lain...