Bagian Ketiga Puluh Enam

513 76 24
                                    


Taehyung menarik nafas panjang, dia melirik kearah Namjoon yang masih berada di dalam mobil. Pemuda yang lebih tua darinya itu mengangguk lantas melajukan mobilnya meninggalkan Taehyung.

Taehyung meremat tas yang dia bawa. Jantung nya bekerja dengan gila. Dia tidak menyangka bertemu dengan adiknya akan membuat dia gugup seperti ini. Namun dia juga tidak bisa mempungkiri, dia merasa bingung saat melihat rumah ini. Bukankah uang yang diberi kepada Jungkook sangat banyak ? Tapi kenapa adiknya hanya menyewa rumah seperti ini ? Kenapa tidak membeli yang lebih besar saja ? Jikapun alasan nya ingin menyewa pengacara, seharusnya uang nya masih tersisa banyak meski dipakai untuk menyewa pengacara.

Tangan Taehyung terangkat mengetuk pintu rumah. Dia menunggu dengan gelisah. Tak lama pintu terbuka.

"Siap----"

Deg!

Keduanya mematung. Taehyung terpaku menatap adiknya yang memakai jaket pemberian darinya dulu. Taehyung serasa disentil saat melihat adiknya yang dia rasa semakin kurus. Dia berjanji akan sering memasak makanan yang enak untuk adiknya nanti. Sementara itu, Jungkook terpaku menatap Taehyung dengan mata yang membulat.

Taehyung tersenyum haru.

"Tidak ingin memeluk, hyung ?"

Tanpa banyak waktu Jungkook segera menghambur ke dalam pelukan Taehyung. Memeluk dengan begitu erat tubuh kakak nya yang sangat dia rindukan. Tangisannya tidak dapat dia tahan.

"Aku merindukan mu hiks..hiks."

Taehyung juga tidak dapat menahan air matanya. Kedua tanganya membalas pelukan adiknya tak kalah erat.

"Kenapa baru pulang ? Hiks. Aku kesepian tanpa hyung hiks. Aku tidak baik-baik saja," isak Jungkook yang membuat Taehyung memejamkan matanya.

"Kan sekarang hyung sudah pulang jadi kau tidak akan kesepian lagi. Hyung juga sangat merindukan mu," ucap Taehyung

Lima menit kemudian Taehyung pun melepaskan pelukan kedua nya. Tangannya dengan lembut mengusap pipi Jungkook yang basah lantaran menangis.

"Adikku kurus sekali, hyung tidak suka. Mulai sekarang kau harus banyak makan," ucap Taehyung.

Jungkook tersenyum.

"Aku sangat rindu masakan Taetae hyung," ucap Jungkook yang membuat Taehyung terkekeh. Dia mengangguk.

"Aku akan memasak untukmu."

Jungkook tersenyum senang. Dia pun menghapus air mata Taehyung lantas mengambil alih satu tas besar yang dipegang Taehyung.

"Ayo masuk, hyung."

Taehyung terkekeh mendengar ucapan Jungkook yang bersemangat itu. Dia mengangguk lantas membiarkan adiknya masuk terlebih dahulu.

"Tapi---"

Tangan Taehyung bergerak menutup kembali pintu.

"Kenapa hyung bisa bebas?"

Deg!

Brak!

Taehyung terkejut bukan main bahkan sampai menjatuhkan tas nya. Dia menoleh kaku, menatap kearah Jungkook yang juga tengah menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Itu----"

"Apakah Namjoon sunbae yang melakukannya ? Dia yang sudah membebaskan mu bukan ?"

"Jungkook, hyung baru pulang."

"JAWAB DULU!"

Taehyung tersentak mendengar bentakan Jungkook. Ya Tuhan, ini benar adiknya ? Dia tidak pernah mengajari Jungkook membentak orang lain termasuk keluarganya sendiri. Adiknya sangat manis dan penurut. Tapi sekarang ? Benarkah ini adiknya? Berapa banyak yang sudah Taehyung lewatkan ?

Justice For My Brother [ LENGKAP ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang