Bagian Kedua Belas

673 78 24
                                    


"Bukan tentang bagaimana kamu ditinggalkan, tapi tentang bagaimana luka yang ditorehkan itu kamu sembuhkan."

Taehyung hanya bisa terdiam dengan memeluk lututnya sendiri. Semuanya sudah dia lakukan dan tidak ada harapan lagi selain dia menutupi kebenaran dan membiarkan dirinya sendiri jatuh dalam keterpurukan.

Myungsoo yang baru saja keluar dari kamar mandi mengerutkan keningnya. Ada apa lagi dengan Taehyung saat ini?

"Kau kenapa lagi Taehyung?"

Taehyung tersentak, begitupula dengan Jaeyong dan Youngcul yang seketika menatap kearah Myungsoo.

"Mereka mengganggu mu ?"

Jaeyong buru-buru menggelengkan kepalanya.

"Astaga! Bukan kami kok! Kami tidak melakukan apa-apa."

"Itu benar. Sejak dia menelepon seseorang dia jadi pendiam seperti biasa. Bukan karena kami mengganggunya. Jangan main asal tuduh hyung," ucap Youngcul sementara Myungsoo hanya menatapnya malas. Dia melemparkan handuk nya kepada Youngcul, membuat teman sel nya itu mendumel.

Myungsoo mendekati Taehyung, membuat anak itu memaksakan diri untuk menarik ujung bibir nya. Dia membiarkan Myungsoo duduk disampingnya.

"Ada masalah apalagi? Bukankah seharusnya kau senang karena sudah bertemu dengan adikmu?"

Taehyung terkekeh, dia menggelengkan kepalanya lantas menyenderkan kepalanya pada pundak Myungsoo. Hal itu tentu saja membuat Jaeyong dan Youngcul terkejut bukan main.

"Astaga berani sekali. Dia seperti punya sembilan nyawa saja."

"Kau pikir anak itu kucing?!"

"Tentu. Kucing garong wrauw!"

"Yang suka mencuri ikan milik pak botak itu hahaha?"

"Kau benar. Setelah dicuri lalu dikembalikan lagi tulangnya."

"Tapi hanya hidung ikan saja."

"Hahaha..kucing zaman sekarang memang luar biasa hebat haha."

"Bisa diam tidak! Anakku sedang bersedih seperti ini," tegur Myungsoo yang kesal sekali.

Jaeyong dan Youngcul seketika langsung menutup rapat mulut mereka. Suasana pun seketika hening. Memberikan ruang kepada Taehyung untuk membuka suaranya.

"Jadi kenapa? Ceritalah."

"Paman, mengapa orang dewasa itu jahat sekali ?" Tanya Taehyung yang membuat ketiganya terhenyak.

"Jahat bagaimana?" Tanya Jaeyong sambil mendekatkan diri.

"Adikku bilang kedua orang tua ku akan bercerai, mereka bahkan tidak membawanya pergi justru malah mengusirnya. Menurut paman mengapa orang dewasa bersikap seperti itu?"

Jaeyong melirik kearah Youngcul yang justru malah menggelengkan kepalanya, memberi kode jika dia tidak bisa berkata apapun.

"Apakah-----"

"Apakah aku dan adikku benar merupakan anak yang terlahir dari sebuah kesalahan?''

Deg!

"Astaga jangan berbicara seperti itu. Tentu saja semua itu tidak benar. Kau dan adikmu terlahir atas rasa cinta," ucap Jaeyong.

"Tapi mereka bahkan tidak mau mengakui kami sebagai anak. Mereka justru sering mempertanyakan mengapa kami harus hadir diantara mereka. Selama menikah, mereka juga memiliki kekasih masing-masing, aku juga sempat berpikir, sebenarnya aku ini anak siapa dan mengapa aku bisa ada bersama mereka."

Justice For My Brother [ LENGKAP ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang