"Kenapa dia bisa seperti ini?""Aku yakin anak itu yang sudah membuat dia jadi seperti ini. Dia memang cari mati," ucap Yoongi sambil mengepalkan tangannya.
Namjoon sampai sekarang masih tidak sadarkan diri namun luka nya sudah diobati dengan baik. Yang menemani hanya Yoongi serta Hoseok sementara Jimin mereka suruh untuk mewakili mereka untuk wawancara dengan petugas kepolisian sejak tadi. Tentunya dengan ancaman yang Yoongi beri agar Jimin tetap bungkam.
"Tapi luka tangannya seperti luka habis memukul tembok, lagipula bagaimana bisa anak itu melukai Namjoon? Yang ada tentu saja Namjoon yang akan melukainya," ucap Hoseok.
"Tapi hanya ada dia yang bersama Namjoon tadi. Tentu saja dia yang sudah membuat Namjoon menjadi seperti ini."
Hoseok menghela nafasnya.
"Saat itu juga hanya ada kita yang menyaksikan Namjoon melakukan itu, tapi yang disalahkan bukan Namjoon."
"Apa maksudmu?" Tanya Yoongi dingin. Hoseok menggelengkan kepalanya.
"Bukan apa-apa. Tapi aku khawatir karena ini pertama kalinya dia mimisan seperti tadi. Apa dia sakit ?" Ucap Hoseok yang mengalihkan pembicaraan.
"Tidak. Tapi sepertinya iya. Menurut mu apa karena Jonghyun ahjussi lagi?"
"Sepertinya begitu. Tapi apa yang terjadi sampai dia sakit seperti ini? Ah benar. Apa ada luka cambukan di tubuhnya?"
Mendengar hal itu sontak saja Yoongi langsung bergerak memeriksa Namjoon. Dia sedikit memiringkan badan Namjoon dengan bantuan Hoseok.
"Tidak ada. Itu bekas cambukan waktu itu," ucap Yoongi sambil membetulkan kembali posisi Namjoon.
"Lalu kenapa? Dia sedang banyak pikiran sepertinya," ucap Hoseok
Yoongi menghela nafasnya. Dia menyentil pelan kening Namjoon.
"Benar. Dia bahkan mengatakan kepada ku jika dia ingin mati. Dia memang sebodoh itu."
Hoseok yang melihat itu tentu saja meringis. Untung saja Namjoon masih tidak sadar, kalau dia sadar tentu saja akan terjadi perang dunia kesekian antara kedua temannya itu.
"Aku kasihan padanya."
Tatapan Yoongi menyendu dan tangannya kini beralih mengusap kepala Namjoon.
"Dia sudah terlalu banyak terluka. Andai saja dia mampu menjaga emosinya saat itu, atau andai saja kita berdua bergerak lebih cepat saat itu, mungkin hidupnya setidaknya tidak akan seberat sekarang," ucap Yoongi.
"Sudah jangan menyalahkan apapun karena semuanya sudah terjadi. Yang harus kita pikirkan adalah bagaimana cara memperbaiki semuanya."
Yoongi menoleh.
"Memperbaiki apa maksudmu?"
Hoseok terdiam. Dia menggigit bibirnya.
"Bagaimana kalau kita mengaku saja? Maksudku---apa tidak sebaiknya kita hentikan semua ini Yoongi ?" Ucap Hoseok yang membuat Yoongi terkejut.
"Kau sudah kehilangan akal?"
"Tidak! Astaga maksudku---"
"Iya aku tahu maksud mu! Kau memang sudah sejak lama kan ingin mengakui semuanya ? Kenapa kau tiba-tiba peduli pada anak itu? Apakah anak itu sudah meracuni otak mu?" Tanya Yoongi dingin. Hoseok memijat pelipisnya.
"Dengar Yoong, jangan potong ucapan ku dulu. Aku----"
"Kau yang seharusnya dengarkan aku! Dengar Hoseok-ah, aku tahu apa yang kita lakukan ini salah, tapi kita juga tidak bisa sembarangan mengaku karena semuanya sudah berjalan sejauh ini. Kau lihat Namjoon? Masalah dia sudah terlalu banyak, jangan sampai kau menambah masalah nya lagi hanya karena rasa peduli mu pada anak itu!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Justice For My Brother [ LENGKAP ]
FanfictionJungkook hanya mencoba mendapatkan keadilan agar Sang kakak bisa terbebas dari tuduhan yang menjeratnya Bisakah dia melakukan nya? Ditengah keadaan keluarganya yang juga berantakan? Ditengah keadaan jiwa nya yang juga tidak setangguh yang orang lain...