Bagian Kedua Puluh Satu

551 83 32
                                    


Kenyataan adalah tamparan paling menyakitkan daripada tamparan fisik. Karena kenyataan adalah sebuah guncangan yang akan menyadarkan mu dari dunia khayal yang tengah kau arungi.

Jungkook hanya bisa berdiri membisu menatap ruang rawat Jin. Dia menghembuskan nafas nya lantas berjalan dengan pelan. Dia terhenti di depan kaca yang dapat memperlihatkan Jin yang tengah didampingi seolah wanita yang Jungkook yakini sebagai ibu dari senior nya itu.

"Sunbae," lirih Jungkook. Dia dapat melihat ibu Jin yang tengah mengelap badan anaknya namun sesekali menghapus air matanya yang terus jatuh.

Jungkook menggigit bibirnya sendiri.

"Bukan kakak ku yang sudah melakukan semua itu kan ? Aku mohon bangunlah sunbae."

Matanya terus menatap lekat Jin yang masih betah memejamkan matanya dengan damai seperti tidak ingin membukanya kembali.

"Sunbae," lirih Jungkook sekali lagi. Matanya berkaca-kaca.

"Sedang apa kau disini?"

Jungkook tersentak. Dia menoleh, menatap seorang wanita yang tengah menatapnya tajam.

"Kau adik Kim Taehyung, kan?"

Jungkook menganggukkan kepalanya pelan.

"Benar, noona siapa?"

"Aku Sinhye, sepupu Jin. Orang yang sudah kakak mu lukai."

Jungkook melebarkan matanya.

"Bukan! Bukan kakak ku yang sudah melakukan semua itu."

Sinhye tersenyum sinis sambil bersedekap dada.

"Mana ada penjahat yang mau mengakui kesalahannya? Kalau ada penjara sudah penuh. Lagipula kalau bukan karena kakak mu, lantas mengapa dia sekarang mendekam di penjara?"

"Itu karena kakak ku dijebak. Faktanya kakak ku tidak pernah melakukan kejahatan apapun."

"Adik dan kakak sama saja. Mau seberapa keras kau mengelak, yang namanya salah akan tetap salah! Apa kau tidak malu membela orang yang jelas-jelas bersalah ?" Ucap Sinhye tajam.

Jungkook meremat tangannya sendiri.

"Paman dan bibi setiap hari selalu bersedih saat melihat Jin terbaring seperti itu. Terlebih saat ada seseorang yang berusaha meracuni Jin. Kau tidak merasa bersalah karena tetap membela kakak mu itu?"

"Tapi memang bukan kak--"

"Atau orang yang memberi racun pada Jin pasti suruhan kakak mu bukan ? Dia pasti berusaha balas dendam karena sakit hati harus dijebloskan ke dalam penjara."

"Noona jangan asal menuduh!"

"Aku tidak asal menuduh. Memang besar kemungkinan nya seperti itu. Atau jangan-jangan, justru kau yang sudah memberi racun itu pada Jin ?"

Jungkook menggelengkan kepalanya cepat. Astaga kenapa malah jadi seperti ini.

"Aku baru pertama kali datang kesini. Mana mungkin aku melakukan hal kejam itu."

"Bisa saja. Kakak mu saja bisa kenapa kau tidak ?" Balas Sinhye.

"Sebenarnya noona mau apa?"

Jungkook bertanya dengan penuh penekanan. Dia muak karena terus merasa disudutkan.

"Ada apa ini?"

Jungkook dan Sinhye menoleh. Mereka nampak terkejut saat melihat ibu Jin yang kini sudah berada diluar bersama mereka.

"Bibi lihat! Dia adik Kim Taehyung. Orang yang sudah melukai Jin," ucap Sinhye sambil mendekati ibu Jin.

Jungkook hanya bisa menatap takut kearah ibu Jin yang tengah menatapnya tajam.

Justice For My Brother [ LENGKAP ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang