Bagian Kedelapan Belas

576 90 24
                                    


"Lihat darah di seragam nya."

"Jadi benar dia yang sudah membuat Namjoon sunbae terluka sampai harus masuk ruang kesehatan?"

"Mengerikan sekali. Kakak dan adik memang sama saja. Dasar kriminal."

"Astaga. Urat malu nya sepertinya sudah putus. Lihat betapa berani nya dia berjalan sambil mengangkat kepalanya."

Jungkook seakan tuli. Dia terus melangkah dengan tangan yang memegang seragamnya. Dia hanya memakai kaos putih yang tetap melekat karena dia lupa tidak memakai almamater sekolah nya.

"Eh lihat tangannya. Mengerikan sekali. Apa dia seseorang yang mengidap penyakit mental?"

Deg!

Dam Jungkook seakan tersadarkan. Dia lupa akan keadaan kedua tangannya yang penuh dengan goresan karya nya. Dengan tergesa Jungkook pun mempercepat langkah nya. Tidak! Ini buruk. Jika tahu akan seperti ini dia lebih baik bolos saja.

Jungkook mengepalkan kedua tangannya dengan pikiran yang berkecamuk. Sekarang semua orang sudah melihat kekurangan nya yang lain dan itu mengerikan.

Brak!

Jungkook membuka pintu kelas dengan kasar membuat teman kelasnya terkejut bukan main. Jungkook menatap mereka semua dengan nafas yang memburu.

"Oh? Eh tangan mu---"

Jungkook muak. Dia dengan cepat berjalan menuju loker nya, bahkan sempat menabrak pundak Junho.

"YA SIALAN!" Marah Junho yang merasa tidak terima.

Jungkook tidak mendengarkan. Dia sibuk membuka kunci loker nya. Jantungnya berdetak dengan ritme yang gila.

Sret!

"Kau tuli hah?! Sudah punya nyali berani padaku?!"

Jungkook menatap Junho tajam.

"Lepaskan!" Ucapnya penuh penekanan. Junho tersenyum sinis.

"Wowowo! Lihatlah anak tikus ini. Dia sudah berani sekali ya. Tidak heran sih, kakak nya juga kan seorang penjahat."

"Tutup mulut mu!"

Junho terkekeh, lantas dia menyadari ada sesuatu yang aneh saat dia memegang tangan Jungkook.

"Wah! Hahaha! Lihat tangan tikus ini. Ternyata kalau tidak menyakiti orang lain dia juga menjadikan tubuhnya sendiri sebagai objek kejahatannya."

Lalu kemudian yang lain pun turut membicarakan tentang luka sayatan itu. Bibir Jungkook bergetar namun dengan cepat dia menggigitnya dengan kuat. Jungkook menyentak tangan Junho dengan kuat.

"Aku tidak menyangka bisa sekelas dengan orang yang mengerikan seperti dirimu. Cih! Kalau sampai orang tua ku tahu, aku jamin mereka bukan hanya ingin kakak mu dikeluarkan dari sekolah ini, tapi juga dirimu."

Jungkook mengepalkan tangannya.

"Sebenarnya kalian kenapa?"

"Kenapa bertanya kepada kami? Seharusnya kami yang bertanya kepada mu, kau itu kenapa ? Bagaimana bisa kau hidup dengan mengerikan seperti ini."

Rasa sesak itu semakin menjadi. Mata Jungkook kembali berkaca-kaca. Pecahan hatinya semakin berserakan, sulit disatukan lagi.

"Kalian sungguh percaya jika kakak ku yang sudah melakukan penusukan itu? Bahkan disaat bukti nya belum terlalu kuat?''

"Belum kuat apanya? Lagipula siapa lagi memangnya jika bukan kakak mu itu? Tidak mungkin Namjoon sunbae ataupun yang lainnya yang melakukan penusukan itu. Cih. Hanya orang bodoh yang sampai berpikiran seperti itu."

Justice For My Brother [ LENGKAP ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang