Ada jeda yang tercipta secara tidak sengaja saat Namjoon dan Hoseok menginjakan kaki mereka di sebuah gedung tua yang mungkin terlihat seram diluar, namun siapa sangka begitu ramai di dalam.Hoseok meneguk ludahnya kasar saat melihat anggota-anggota musuh nya yang tengah menatap mereka dengan tajam. Dia melirik kearah Namjoon yang tampak begitu tenang.
Salah satu dari mereka, yang Hoseok ketahui namanya Youngmin, berjalan menghampiri mereka sambil memegang botol alkohol. Hoseok menatapnya was-was.
"Wah-Wah-Wah! Mimpi apa kita haha sampai-sampai ada tikus yang datang dengan sukarela ke perangkapnya," ucap Youngmin.
"Aku ada urusan dengan ketua mu. Panggil dia," ucap Namjoon.
Youngmin tertawa. Dia menodongkan botol itu namun Hoseok dengan cepat menahannya. Youngmin menatap Hoseok tajam.
"Kita datang kesini bukan untuk mencari keributan. Bisa cepat panggilkan Lee Eunwoo?"
Youngmin menepis tangan Hoseok cepat. Dia menatap keduanya dari bawah sampai atas. Sepertinya tidak ada yang perlu dikhawatirkan, terlebih saat melihat wajah Namjoon yang pucat. Mereka juga seperti tidak membawa senjata apa-apa.
"Masuk saja sana," ucap Youngmin acuh. Dia berbalik lantas berjalan menuju teman-temannya.
Namjoon dan Hoseok saling melirik sebelum akhirnya Namjoon berjalan terlebih dahulu ke dalam gedung itu.
Rahang Hoseok hampir saja jatuh saat melihat isi gedung yang sudah mengalami perubahan. Tidak! Isi dalam gedung ini sudah seperti diskotik saja. Terakhir kali mereka kesini beberapa bulan yang lalu, dan saat itu keadaan gedung ini belum sampai seperti ini.
"Oh kalian sudah datang?"
Namjoon dan Hoseok kompak menoleh. Terlihat Eunwoo yang tengah berjalan dengan santai menghampiri mereka.
"Aku belum menerima uang."
"Ceritakan dulu semuanya."
"Mana bisa. Uangnya dulu."
Namjoon menghela nafasnya. Dia mengeluarkan handphone nya lantas mengirimkan pesan kepada Jonghyun untuk segera mentransfer uang ke nomor rekening yang sudah dia kirim melalui handphone Hoseok.
"Sudah," ucap Namjoon saat sudah mendapatkan balasan dari Jonghyun. Eunwoo mengecek handphone nya, disana ada pemberitahuan yang masuk. Dia tersenyum puas.
"Kita bicara di lantai atas."
Namjoon dan Hoseok hanya menurut. Mereka berjalan mengikuti Eunwoo yang sudah berjalan mendahului mereka. Sesekali Eunwoo tampak menepuk pundak beberapa temannya sambil tertawa.
"Duduk dulu atau kalian in---"
"Tidak usah membuang waku."
Eunwoo tertawa. Dia duduk di kursi begitupun dengan Namjoon dan Hoseok yang ikut mengikuti.
"Jadi apa yang ingin kau ketahui terlebih dahulu?" Tanya Eunwoo.
"Apa maksud mu mengirimkan pesan itu? Calon adik tiri apa yang kau maksud? Memangnya kau mengenal baik calon isteri ayah ku?" Tanya Namjoon tanpa basa-basi.
"Wah aku suka gaya mu."
Eunwoo mengambil minuman yang dibawakan oleh salah satu anggotanya. Setelahnya dia memberi kode kepada anggotanya untuk pergi.
"Pertama, aku mengenal begitu baik calon ibu tirimu itu. Dia Shin Luna bukan?" Ucap Eunwoo yang membuat Namjoon terkejut. Eunwoo tertawa.
"Aku benar kan? Dia Shin Luna, isteri dari Kim Yunho yang saat ini mereka berdua sedang dalam proses perceraian. Untuk masalah calon adik tiri, apakah kau tidak tahu kalau Shin Luna itu sudah memiliki anak?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Justice For My Brother [ LENGKAP ]
FanficJungkook hanya mencoba mendapatkan keadilan agar Sang kakak bisa terbebas dari tuduhan yang menjeratnya Bisakah dia melakukan nya? Ditengah keadaan keluarganya yang juga berantakan? Ditengah keadaan jiwa nya yang juga tidak setangguh yang orang lain...