Bagian Ketujuh

676 82 21
                                    


"KAU PIKIR AKU TIDAK LELAH DENGAN INI SEMUA?! BAIKLAH CERAIKAN SAJA AKU!"

"MEMANG SUDAH SEJAK LAMA AKU INGIN MENCERAIKAN MU! DASAR WANITA TIDAK TAHU DIRI! POKOKNYA AKU TIDAK MAU TAHU, KAU YANG AKAN MENGURUS ANAK-ANAKMU!"

"KENAPA AKU?! MEREKA JUGA ANAK-ANAKMU!"

"CIH! MANA SUDI!"

Deg!

Jungkook terpaku diambang pintu. Suara teriakan yang saling bersahutan itu terdengar begitu memekakan. Kedua orang tua nya memang sering bertengkar namun malam ini merupakan pertengkaran paling hebat daripada pertengkaran sebelumnya.

"Kenapa kau tidak mau? Jangan lupakan bahwa faktanya mereka juga adalah anakmu,Yunho!"

Yunho tertawa begitu keras. Dia meraih sebuah vas bunga lantas melemparkannya ke sembarang arah sehingga membuat vas bunga itu pecah dan berserakan dimana-mana.

"Berhenti mengatakan jika mereka adalah anakku! Kau jangan lupakan fakta bahwa selama kita menikah, kita juga memiliki hubungan dengan pacar kita masing-masing!"

"Iya! Aku akui itu! Tapi demi Tuhan aku tidak pernah tidur bersama laki-laki lain selain kau! Aku tidak sehina itu untuk memberikan begitu saja tubuh ku pada laki-laki," ucap Luna yang membuat Yunho mendecih.

"Hanya laki-laki bodoh yang mau percaya pada perkataanmu! Aku bukan orang bodoh Luna! Besar kemungkinan bahwa mereka juga sudah mencicipi dirimu!"

Plak!

Luna melayangkan tamparan begitu keras sehingga membuat suaminya itu menolehkan kepalanya kearah kanan. Air matanya berjatuhan dengan deras.

"Memangnya aku serendah itu dimata mu? Meskipun aku juga berpacaran dengan laki-laki lain bukan berarti aku mau begitu saja tidur dengan mereka. Kau pikir aku perempuan kupu-kupu malam seperti yang ada di jalanan sana? Aku bukan perempuan murahan sialan!"

"Terserah apa katamu! Aku tidak akan peduli dengan semua yang kau katakan. Sekarang kemasi barang-barang mu lalu pergi darisini! Aku akan mengurus surat perpisahan kita secepatnya. Sekalian bawa anak-anak mu pergi," ucap Yunho dengan penuh penekanan.

Luna menghapus air matanya dengan kasar. Hatinya begitu terluka dengan semua perkataan kejam Yunho yang selalu merendahkannya.

"Baiklah! Memang itu jalan terbaik agar kita tidak saling melukai lagi! Aku menyesal karena sudah menikah dengan manusia tidak punya hati seperti mu! Aku sangat menyesal!"

Setelah berucap seperti itu Luna pun segera berlari menuju kamar, dia akan membereskan pakaiannya lalu segera pergi dari rumah yang terasa seperti neraka ini.

"KAU PIKIR AKU TIDAK MENYESAL?! AKU YANG PALING MENYESAL ASAL KAU TAHU!"

"Appa," lirih Jungkook yang membuat Yunho menoleh. Dia dapat melihat Jungkook yang tengah berdiri dengan kacau. Dia tersenyum sinis.

"Darimana saja kau? Kelayapan sampai malam hari seperti ini. Memalukan! "Ucap Yunho tajam.

Dengan tangan yang saling meremat Jungkook berjalan mendekati Yunho. Dia menatap Yunho dengan mata yang berkaca-kaca.

"Kalian bercanda kan? Kalian tidak akan pisah bukan?"

Yunho terkekeh. Dia menatap tajam Jungkook.

"Untuk apa aku bercanda? Sudah lama aku ingin meninggalkan kalian semua namun aku tahan. Aku benar-benar muak dengan keluarga yang memalukan ini."

"Tapi----maksud ku ini tidak boleh appa, kalian tidak boleh berpisah. Kalau kalian berpisah bagaimana dengan aku dan Taetae hyung? Kalian tidak memikirkan perasaan kami?"

Justice For My Brother [ LENGKAP ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang