happy birthday, Olive

266 26 13
                                    

Hari ke 4

Huda membuka matanya perlahan. Wajah bangun tidurnya justru terlihat lebih tampan dari pada saat ia beraktifitas.

Ia menoleh ke Olive yang tertidur lelap meringkuk di balik selimut.

Ia melihat ke jendela yang sudah terbuka mempersilahkan sinar matahari masuk. Sepertinya Olive lupa menutup gorden jendela sepulang mereka dari pantai semalam.

Huda bangkit duduk di ranjangnya mengusap wajah tampannya menghilangkan rasa kantuknya.

Setelah itu Huda pun beranjak keluar dari kamar untuk mencari air minum.

Di dapur ia bertemu dengan Danise yang sedang malamun di meja makan mengabaikan sereal yang ada di hadapannya.

"Pagi kak.." sapa Danise setelah menoleh kaget atas suara langkah Huda.

"Pagi.." balas Huda sembari menuangkan air ke gelas lalu meneguk air putihnya.

Huda membawa gelas minumnya menghampiri Danise untuk mengecek keadaanya.

"Aku mulai baikkan.. Tapi masih sedikit pusing.." ujar Danise.

Huda menyentuh dahi Danise lalu mengangguk puas karena obat alergi Danise bekerja dengan cepat.

Huda pun berbalik ingin masuk ke kamarnya. Namun kalimat dari mulut Danise berhasil menghentikan langkahnya.

"Kak, bisakah kau membalas perasaanku?" ucap Danise.

Huda masih terdiam disana.

"Kau tau kalau aku menyukaimu sejak kita masih kecil. Aku juga tau kau juga menyukaiku saat itu.." lanjut Danise.

Huda membalik badannya dan menatap Danise untuk mendengarkan apa yang sebenarnya ingin Danise sampaikan.

Didalam, Olive yang mendengar samar-sama suara orang pun terbangun. Ia menoleh ke sampingnya dan tak menemukan Huda. Saat ia menoleh ke pintu, ia melihat Huda di sana sedang diam melihat ke satu arah.

"Aku tau dia yang mengejarmu, aku tau kau tidak menyukai dirinya dan terpaksa menikah dengannya.." lanjut Danise.

Olive pun beranjak dan melangkah dengan ragu mendekat ke pintu.

"Aku, aku menyimpan perasaan ini bertahun-tahun karena aku tau kau menungguku. Tapi saat mendengar kabar pernikahanmu hatiku sakit dan tidak terima.."

Deg!
Kalimat itu menghentikan langkah Olive.

Sungguh Olive merasa ada sesuatu yang menghantam hatinya saat mendengar ucapan Danise. Ia tak ingin ucapan Danise mempengaruhi Huda dan membuat Huda berubah.

"Seharusnya aku yang menjadi istrimu kan?" tanya Danise.

"Benar.." jawab Huda

Olive seketika menatap Huda dengan kaget. Jawaban itu baru saja membuat hati Olive berdebar takut.

"Benarkan.. Seharusnya kau menunggu sedikit lagi.. Aku akan menyelesaikan urusanku dengan cepat disana.." jawab Danise.

Seketika hati Olive mendorong kakinya untuk melangkah keluar dari kamar dan berdiri di samping Huda menatap Danise dengan menahan kekesalan.

Danise menatap kedatangan Olive.

"Seharusnya kau tak pergi.." ucap Olive.

Hening..

"Jika aku menjadi dirimu, aku tak akan pergi kemanapun.."  lanjut Olive menahan tangisnya.

"Kau pikir aku tak berpikir seperti itu? Saat itu aku tak ada pilihan lain.." jawab Danise.

Kiss & Hug Me!! Season 1 & 2 "SELESAI"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang