Cangkir

182 28 4
                                    

"Pokoknya kalian harus ambil hari libur ini sebagai kesempatan untuk bulan madu kalian. Lumayan Loh satu bulan liburnya.." ujar Yuri di meja makan sibuk mengoleskan selai di atas roti.

Olive datang menaruh dua cangkir teh hangat untuk Huda dan Yuda,
"Aku gak enak sama Hudanya mah. Takutnya dia punya rencana lain disini.." jawab Olive.

"Bulan madu itu seminggu pun bisa.. Lagian kayaknya dia pulang cuma untuk melihatmu kok bukan melihatku.." jawab Yuri.

"Huda pulang itu untukku mah.." suara Danise menyahut.

Olive menatap kedatangan Danise yang duduk di kursi yang biasanya dia duduki.

"Kan aku yang nyuruh kak Huda pulang.." Danise mengingatkan.

"Ya kau yang minta dia pulang. Tapi nempelnya sama siapa.." jawab Yuri menyindir Olive.

Olive hanya tersenyum menanggapi lalu duduk di kursi lain yang kosong.

"Lagian nanti sampai sana ayahmu bakal bahas ini juga loh Liv. Jangan sampai jawaban Huda nyakitin hati ayahmu.." lanjut Yuri.

Yuda datang dan langsung menerima piring berisi roti lapis tiga dari ibunya dan duduk di sebelah Danise.

"Memangnya mau bulan madu kemana?" tanya Danise.

"Kenapa? Kau mau mengganggu mereka?" tanya Yuda tiba-tiba.

"Tidak, siapa bilang? Jika bulan madunya di Bali atau Lombok, maka aku ikut. Aku juga butuh liburan.." jawab Danise.

"Memangnya kau tak ingin liburan?" tanya Yuri.

Yuda tak menjawab melainkan fokus makan roti lapisnya.

"Kau ini sebentar lagi libur semester.. Sekalian saja ikut mereka.." ujar Danise.

"Aku tidak sepertimu.." jawab Yuda jutek.

Danise ingin sekali memukul kepala Yuda namun berusaha ia tahan. Akhirnya ia hanya memukul angin.

"Menyebalkan.." rutuk Danise.

Huda datang dan langsung duduk di tempat biasanya duduk.

Saat Olive ingin beranjak mengambilkan lauk, Danise yang duduk di sebelah Huda langsung gerak cepat mengambil sendok nasi untuk Huda.

"Aku tak makan.." tahan Huda sebelum Danise menaruh nasi di piringnya.

"Ha?" bingung Danise dan Olive.

"Bukankah akan makan disana?" tanya Huda melihat kebingungan mereka.

"Ah iya ya.." ingat Olive.

"Jadi hanya aku yang makan nasi disini?" protes Danise.

Huda menunjul kepala Danise, "Makan tuh nasi goreng.."

Danise memukul lengan Huda sebal, "Jangan menunjulku! Aku akan bodoh nanti.."

Huda terkekeh lalu menoel pipi Danise, "Makan saja agar pipi tembemmu kembali lagi.."

"Dan membiarkanmu mencubit pipiku? Tidak akan.." Danise memeletkan lidahnya.

Olive yang melihatnya hanya bisa tersenyum hambar menahan keirian yang sudah menumpuk.  Andai saja dulu saat ia masih seumuran Danise ia sudah seakrab itu dengan Huda, pasti sangat indah sekali.

Huda pun mengambil sehelai roti dan menyemilinya.

Yuri melirik Olive yang hanya diam tak makan apa-apa. Ia tau Olive pasti memikirkan pembicaraan mereka tadi. Bagaimana pun ia juga harus membicarakan ini pada Huda.

"Oh iya Huda.." Yuri mengajak Huda bicara tiba-tiba.

Semua mata tertuju pada Yuri.

"Apa kalian sudah berhubungan tadi malam?"

Kiss & Hug Me!! Season 1 & 2 "SELESAI"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang