Pernikahan

379 38 20
                                    

Kelopak bunga mawar putih dan merah berjatuhan menghujani Olive yang melangkah menuju Altar dengan gaun pernikahan putih berkelap-kelip. Dengan ekor gaun yang terseret di belakang. Pipinya merah merona tersenyum manis menatap seikat bunga yang terukir cantik di pelukkannya.

Olive menoleh ke sampingnya di mana Huda berjalan bersamanya. Tangan yang saling terkait dan geganggam tangan Huda yang dingin. Dia pasti sangat gugup.

Hari ini. Hari dimana Olive tak pernah memimpikannya sama sekali. Semua terjadi melebihi ekspekstasinya. Ia yang dulunya hanya berharap berteman dengan Huda, lalu berharap lagi menjadi kekasihnya dan akhirnya mereka menikah.

"Bukankah ini seperti mimpi? Pangeran sekolah yang dulu sangat aku kagumi kini ada di sampingku. Menggenggam tanganku, dan berjalan bersamaku menuju altar.. Vertino Yahuda.. Pangeran tampan, manis, dan jenius, kini resmi menjadi suamiku.. Suamiku.."

Tamu-tamu disana menatap dengan haru pasangan yang baru saja selesai mengucapkan janji pernikahan.

Sorn, Vita, Agnes, Yena, dan Yuri menangis haru mengingat perjuangan mereka yang ikut andil dalam kesuksesan pernikahan ini. Mereka sangat merasakan sakitnya menjadi Olive dalam memperjuangkan cintanya pada Huda selama ini.

Tiyo mengambil kenangan indah ini dengan kameranya. Semua ingatannya terputar kembali, dimana Huda menelponnya hanya untuk curhat atas perasaan aneh yang ia rasakan pada Olive. Mendapati Huda yang diam-diam membaca surat yang Olive berikan. Bahkan ia masih sangat ingat ia pernah mengambil moment dengan kameranya dimana Huda senyum-senyum sendiri.

Pasti kamera Tiyo mengetahui semuanya.

Gerry hanya bisa tersenyum bahagia menatap sahabatnya kini sudah lebih dulu menikah mendahului mereka. Sahabat yang sangat ia kenal adalah orang yang begitu pemikir dan pekerja keras. Irit berbicara namun sangat receh jika mendengar lawakan Tiyo.

Orang yang malakukan semuanya dengan cepat dan tepat, pernah menjadi linglung hanya karena surat dari gadis polos nan manis itu. Huda dulu pernah datang ke rumahnya karena tak bisa tidur walau Gerry tau kalau sebenarnya itu karena ada Olive di rumah Huda.

Gerry bahkan masih ingat saat ia menemukan Huda frustasi karena bingung atas perasaannya sendiri sebelum Huda berangkat ke Amerika. Saat itu Gerry benar-benar tak menyangka bahwa Huda bisa sampai segila itu karena memikirkan gadis yang kini sudah berjalan disamping Huda menuju altar.

Tn. Kim mengamati putrinya yang berjalan melewatinya dengan senyum penuh bahagia dan wajahnya begitu segar dari sebelumnya. Dia bersyukur melihat putrinya menemukan kebahagiannya.

Mengingat semua yang ia saksikan. Melihat anaknya itu menangis, lalu tersenyum sembari menulis sebuah surat. Lalu menangis lagi mengurung diri dikamar, dan tersenyum lagi saat melihat sosok Huda datang ke Kim's Resto. Ia yakin bahwa anaknya jatuh ketangan yang tepat makanya dia membiarkan Olive.

Ia begitu yakin seperti ini karena janji yang pria itu ucapkan saat itu.

"Tolong percayakan putrimu padaku, Paman.."

Kelimat itu pernah Huda ucapkan padanya saat mereka hanya berdua di dalam mobil. Saat Huda akan Mengantarnya ke rumah untuk bertemu Bob. Walau saat itu ia tak menjawab permintaan Huda, itu cukup menyita pikirannya dan akhirnya malam itu anak ingusan itu melamar anaknya di depan matanya. Saat itulah ia paham kalau Huda sangat serius dengan ucapannya.

Dan Bara?

Jangan ditanya Bara dimana. Ia bahkan hanya bisa melihat pasangan itu dari kejauhan. Melihat pujaan hatinya sejak SMP berjalan berdiri di altar bersama laki-laki yang sudah dengan savege merebut Olive darinya. Awalnya ia menunggu Huda mengingkari janjinya menikahi Olive karena begitu lama ia menunggu hari ini hingga ia hampir berharap Huda tak menepati janjinya.

Kiss & Hug Me!! Season 1 & 2 "SELESAI"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang