Olive jatuh cinta pada pandangan pertama ia bertemu dengan Huda, kakak kelasnya. Sejak ia bangun dari tidurnya ia sudah mulai memikirkan Huda. Hari-hari Olive serasa di penuhi bunga dan kebahagiaan. Olive berjanji akan mendapatkan Huda bagaimana pun...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Flash back#
Yuda berlari keluar dari mall dengan cepat. Saat ia melihat ke tangannya ia baru sadar tak ada Narai yang ia tarik sedari awal tadi.
Narai muncul di pintu mall dengan lariannya yang kecil. Seketika Yuda menghampirinya dan lanjut menariknya untuk segera kabur dari sana. Apalagi 3 pria preman itu sudah muncul di belakamg Narai mengejar mereka.
"Yuda.. Aku udah gak kuat larii.." keluh Narai dalam lariannya.
Yuda melihat sekitar lalu mendapati satu gang kecil yang gelap gulita tepat di samping gedung kosong yang berseberlahan dengan mall. Yuda menarik Narai kesana dan berlari tak tentu arah karena gelap dan lembab penuh genangan air.
Jalan buntu!
Mereka berhenti dan melihat sekitar dengan panik.
Yuda melihat pintu gedung kosong tertutup hanya dengan diikat tali. Yuda segera membuka ikatan tali di pintu itu dan Narai hanya melihat sekitar dengan takut.
"Yuda.. Kenapa. Kita harus kemari?" takut Narai.
"Kau mau mereka menghajar kita? Kau mau mati?" tanya Yuda masih berusaha membuka ikatan tali itu.
Narai menggeleng cepat.
Saat tiga pria preman itu lewat, Narai dengan kaget berlari ke Yuda dan memekik takut.
Brugh! Yuda menangkap tubuh Narai dengan sigap. Mereka merapat ke pintu yang belum terbuka itu karena tiga pria preman tadi berhenti saat mendengar pekikkan Narai.
Yuda mengintip dan menemukan tiga pria tadi berjalan perlahan dengan hati-hati masuk ke gang ini. Lalu ia melirik Narai yang memeluknya semakin erat merapatkan diri tak ingin terlihat oleh para preman itu.
Namun Narai justru membuat Yuda tak nyaman.
Dengan satu tangan, Yuda berusaha melepas ikatan tali di pintu dengan susah payah.
"Jangan bersuara.." bisik Narai tak tau kalau ia sudah membuat Yuda kerepotan.
Saat Yuda berhasil membuka ikatan tali itu, otomatis ia terdorong kebelakang hilang keseimbangan karena dorongan tubuh Narai yang memeluknya.
Brakh! Pintu ambruk bersama badan Yuda dan Narai di atasnya.
"Akh!" ringis Yuda dan Narai bersamaan.
Saat mendengar suara keras itu, tiga pria tadi segera berlari menghampiri asal suara.
Namun tak ada satu orang pun disana. Hanya pintu usang yang ambruk juga debu yang berterbangan. Saat mereka masuk beberapa langkah ke dalam pun mereka tak menemukan siapapun kecuali udara dingin yang membuat bulu roma merinding.
