Olive jatuh cinta pada pandangan pertama ia bertemu dengan Huda, kakak kelasnya. Sejak ia bangun dari tidurnya ia sudah mulai memikirkan Huda. Hari-hari Olive serasa di penuhi bunga dan kebahagiaan. Olive berjanji akan mendapatkan Huda bagaimana pun...
Pagi-pagi sekali Yuri dan beberapa asisten rumah tangganya sibuk di dapur menyiapkan sarapan.
Di kamar, Huda juga sudah siap untuk pergi ke rumah sakit untuk bekerja. Sementara sang istri si putri tidur masih terlelap dengan posisi melintang seperti bintang laut di atas ranjang.
"Hai Olive.." panggil Huda sembari memakai dasinya.
Ding dung.. Ponsel Huda menyala.
"Kapan kau akan bangun?" tanya Huda.
"Aku rasa lima menit lagi. Kau membutuhkan sesuatu?" jawab aplikasi 'Hai, Olive!'
Olive tersentak bangun mendengar suara itu dan langsung bangun dari baringnya mengelap ilernya dan melihat sekitar dengan masih setengah sadar.
"Chanyeol oppaa.." bengong Olive belum sadar dari mimpinya.
"Turunlah.. Bukankah kau ada syuting?" suruh Huda menyambar tas ranselnya dan keluar dari kamar.
Olive mengerang, ia mengusap-usap wajahnya yang kusut, "Huda.. Aku kira Chanyeol Oppa.."
Olive melirik ke nakas dan melihat ponsel Huda tertinggal. Seketika ia langsung melompat dari ranjangnya menyambar ponsel Huda dan berlari keluar kamar.
"Hudaa.. Hapemu ketinggalaann!!" kejar Olive yang buru-buru menuruni tangga.
Saat Huda menoleh ke belakang tepat saat itu juga Olive tersandung kakinya sendiri karena terburu-buru menuruni tangga.
Cyit!!
Tangan kiri Huda yang nganggur langsung menangkap tubuh Olive memeluk perut Olive yang akan jatuh di sampingnya.
Hap!
Dibantu tangan kanan yang menenteng tas, Huda menarik Olive ke pelukkannya.
Deg!
Baik Olive dan Huda, mereka sama-sama terkejut karena hampir saja Olive mencelakai diri lagi. Hati mereka berdegup kencang seketika.
Huda berdirikan Olive dengan benar dan langsung mengecek kondisi Olive.
"Kau baik-baik saja?" tanya Huda khawatir.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Olive masih syok tak mendengar. Tentu saja ia seperti baru saja melihat ajalnya di depan mata.
Huda menghela nafas dan langsung membawa Olive kepelukannya memeluknya sayang, "Jangan berlari di tangga.." ucap Huda dengan resah.
