penyemangat

177 23 12
                                    

SMA Garuda
Showroom

Hari ini waktunya menentukan karakter untuk para aktor musikal sekolah. Para panitia dan juga bu Dara hadir memberi penilainan untuk casting para pemain mencari kecocokan karakter.

Farel dan 5 panitia lainnya berkumpul di bawah stage menonton pemain yang sedang dicasting bu Dara.

"Kali ini siapa yang pilih naskah?" tanya Farel merasa tak puas karena para pemain sealalu salah menghafal naskahnya.

Seseorang mengakat tangan dengan cepat. Otomatis 4 lainya menoleh kepemilik tangan.

Disana ada narai yang dengan semangat mengangkat tangan, "Aku. Aku menulisnya sendiri.."

"Pantas saja berantakkan.. Kau menulisnya saat sedangn kambuh atau apa? Suara Gilang sang seksi pengawas acara.

Mendengarnya membuat Narai manyun dan menunduk lesu.

Farel menatapnya bingung, "Bukankah ini tugasnya Ratu? Dimana dia?"

"Kemana lagi? Dia pasti sedang mengejar Pangeran sekolah.. Dia memaksa mentakdirkan dirinya untuk Yuda.." sahut Sunny.

"Yahh.. Lagi pula sebenarnya ini kan tugasmu.. Karena kau gak becus, Ratu jadi kena tugasnya deh.." lanjut Sunny.

Plak!
"Heh.." Sunny menggeplakkan naskah ke kepala Narai, "Kau bilang ini cerita? Apa kau sendiri paham isi cerita ini?" Tanya Sunny sembari terus menggeplakkan nasakah itu ke Narai.

"Kak. Sudahlah.." Farel menghentikan seniornya itu dengan menahan tangannya.

"Kau pikir ini dongeng anak kecil? Kau tak bisa membuatnya sembarangan apa kau mengerti?" lanjut Sunny tak lagi menggeplak kepala Narai.

"Kenapa kau malah marah padaku.." gumam Narai memperbaikai rambutnya yang berantakkan karena geplakkan Sunny.

"Kau ini seksi perlengkapan yang tak berguna. Sudah ditunjuk oleh Noah seharusnya bekerja keraslah.. Ratu melakukan ini agar kau sadar dengan yang namanya 'tanggung jawab'.." sambung Sunny.

"Kak.." tegur Gilang Juga.

"Maka bekerjalah sebagai panitia aktor.. Kau bahkan tak hadir saat pemilihan aktor..." tegas Farel akhirnya.

Akhirnya Sunny diam. Ia sedikit ciut di tegur oleh Farel, ketua panitia.
Akhirnya dengan malas Sunny mundur diam tak bacot lagi namun masih memelototi Narai.

Farel mendekat ke Narai, "Kau istirahatlah.. Kau belum sarapan kan?"

Narai mengangguk.

"Ngapain ke kantin? Kau belum membantu apapun disini.." tegur Sunny membuat Narai tak jadi melangkah pergi. Bahkan anggota lain sampai menghela nafas malas akan sikap Sunny ini.

"Apa kau tau semua anggota disini bekerja sangat keras?" tanya Sunny lagi.

Narai masih diam menundukkan matanya. Sebenarnya ia tak mendengarkan omelan Sunny, ia malas mengambil hati. Tapi nyatanya ia tak mungkin membalas bentakkan seniornya itu karena ia tak punya apapun untuk di katakan.

"Sudah?" tanya Farel ke Sunny.

Sunny pun melangkah pergi dari sana.

Farel beralih ke Narai, "Pergilah.."
Narai awalnya ragu menurut. Tapi saat Gilang mengangguk mendukung Farel, ia pun berani untuk melangkah pergi ke kantin.

Di koridor sekolah, Narai berlari dengan kencang keluar dari lorong showroom. Dimatanya sudah terlihat tekat untuk mencari keberadaan Yuda sekarang. Mengetahui Ratu bolos untuk mengejar cinta Yuda hari ini membuat Narai irinya setengah mati. Ia tak terina karena sudah mengorbankan waktunya untuk Membuat nasakah yang jelas-jelas adalah tugas Ratu. Ia tak akan membiarkan Ratu mendekati Yuda sedikit Saja!

Kiss & Hug Me!! Season 1 & 2 "SELESAI"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang