Sebuah mobil Sport Maserati GranCabrio berwarna merah itu, Tengah membela jalan kota Seoul dengan kecepatan tingginya. Air matanya terus mengalir membasahi pipi mandunya. Jennie benar-benar tak peduli, jika mobil yang dikendarainya, menimbulkan kegaduhan di sana-sini.Gadis bermata kucing itu meremas setir mobilnya. Perasaannya hancur, Hatinya begitu sakit. padahal apa yang di inginkan gadis itu, adalah untuk kebaikan ayahnya, juga keluarganya. Tapi justru, ayahnya malah bersikap seperti itu padanya.
Ponselnya Terus berdering, tapi ia tak mempedulikannya. Itu adalah kakaknya. Jennie tau saat ini, pasti kakak dan adiknya tengah khawatir terhadapnya.Tapi saat ini ia benar-benar ingin sendiri, tak ingin diganggu oleh siapapun. Jennie terus melajukan mobilnya tanpa tujuan pasti.
Deg~
Jennie membulatkan kedua matanya terkejut, karena saat ini ada sebuah truk yang melaju kencang didepanya. Gadis bermata kucing itu, benar-benar tak menyadari jika, kini ia sudah berada di jalur yang salah.
Jennie tentu Panik. Perasaannya kalut. Ia tak tahu apa yang harus dilakukannya saat ini, karena truk didepanya sudah sangat dekat dengan mobilnya yang melaju kencang. keringat dingin mulai membasahi wajahnya.
Dengan tangan yang bergetar hebat, gadis bermata kucing itu, langsung membanting setir mobilnya guna menghindari tabrakan.
Brukk~
Orang-orang berkerumun dengan raut wajah panik. Sebagian bahkan berteriak histeris. ada pula yang diam bak patung, melihat bagaimana Mobil Maserati GranCabrio berwarna merah itu, menabrak pembatas jalan dengan Sangat keras.
Sehingga mengakibatkan bagian depan mobil sport dengan harga 4,4 Milyar itu hancur. Gadis bermata kucing itu tak sadarkan diri, dengan darah yang mengalir dari kepalanya, bahkan mulut dan hidungnya, juga mengeluarkan darah.
Di satu sisi gadis berponi berada di dalam taksi, menggunakan seragam sekolah. Hari ini adalah hari pertamanya masuk sekolah sebagai murid kelas satu. Ia adalah murid pindahan dari Australia, dengan mengikuti jalur beasiswa.
"Kenapa berhenti pak?" Tanyanya. karena supir itu menghentikan mobil. padahal ia sudah sangat terlambat ke sekolah.
"Maaf nona, sepertinya didepan terjadi kecelakaan" ucap supir taksi
Gadis berponi itu mengalihkan pandanganya dari buku yang dibacanya, lalu menatap ke depan. Dan benar saja, tak jauh darinya sekarang ini, tampak begitu ramai. Entah kenapa perasaannya tiba-tiba menjadi tak tenang.
Dengan perasaan tak karuan, gadis
berponi itu keluar dari mobil. Entah apa yang terjadi dengannya, tubuhnya seakan menginginkannya untuk melihat apa yang terjadi. Padahal seharusnya ia tak mempedulikan itu dan pergi ke sekolah.Tapi langkah kakinya menuntunnya menuju kerumunan itu. Ia dapat melihat wajah-wajah orang disana tampak begitu panik. dengan perasaan gusar, gadis berponi menerobos kerumunan itu. Hingga ia mendapati sebuah mobil mewah bagian depannya hancur, karena menabrak pembatas jalan.
Ia dapat melihat ada seseorang didalam mobil itu. Tapi anehnya dari sekian banyak orang di sana, tak satupun dari mereka yang berniat membantunya, Sehingga hal itu membuat gadis berponi geram.
"Kenapa kalian diam saja?! Kenapa tak memanggil ambulans?!" Teriak Gadis berponi pada orang disana.
"K-kami tidak berani nona, sebelum
polisi datang" ucap salah seorang pria, yang semakin membuat gadis berponi tersulut emosi."Bodoh! dia bisa meninggal jika kalian menunggu polisi!. Apa kalian tak punya hati? Bagaimana jika ini terjadi pada keluarga kalian! Apa kalian akan diam seperti sekarang ini? Hah!" Bentaknya membuat mereka menunduk. Gadis berponi itu benar-benar tak bisa mengendalikan emosinya. ia tak peduli, jika sebagian dari orang yang di bentakanya itu, lebih tua darinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Return Of Lisa ✓ [COMPLETE]
FanfictionLisa, anak bungsu dari pengusaha terkaya dikorea harus terpisahkan dari keluarganya saat masih bayi, karena diculik oleh beberapa orang misterius dalam perjalanan pulang dari rumah sakit menuju mansion bersama kedua orang tuanya. #Jisoo #Jennie #Ros...