Mereka semua tampak membungkuk. Menyambut dengan hormat wanita yang akhirnya datang menghampiri mereka.
"Kita ke Seoul sekarang."
Pria-pria bertubuh tegap diikuti wanita berambut coklat mengangguk tegas mendengar perintahnya. Bergerak cepat memasuki mobil setelah wanita itu masuk kedalam sana.
Saat mobil mulai berjalan, wanita berambut coklat tampak gelisah dari raut wajahnya. Memandangi wanita disebelahnya yang hanya dalam keheningan memandangi luar jendela mobil.
"Miss," panggilnya takut-takut. Wanita itu menoleh tanpa bersuara.
"Bolehkah saya menunjukkan sesuatu pada anda?"
Kening wanita itu mengerut. Tampak heran.
"Hm. Dan ada apa denganmu? Kita sedang tidak bersama klien, berhenti bersikap formal."Ia tersenyum canggung.
"Ah, m-mian. Tapi kau harus melihat ini." Ucapnya sambil menyodorkan iPad yang digenggamnya yang langsung diterima wanita itu."Apa ini?"
Dalam beberapa detik, wanita itu bertanya padanya dalam raut wajah yang berubah kaget tak percaya menatapnya dan iPad itu secara bergantian.
................
"I-Ini-- Sungguh?"
Rasa tak percaya dan keraguan yang begitu besar terlontar dari pria paruh baya beserta kedua anaknya. Sungguh begitu sulit mempercayai akan apa yang baru saja dikatakan kedua pria dihadapannya.
"Ya, tuan Park. Dia memintaku mencari kalian sejak lama. Aku sendiri bahkan tidak mengerti mengapa setelah semua yang kalian lakukan padanya, dia masih melakukan ini untuk kalian." Penuturan itu jelas sebuah sindiran halus untuk mereka. Dan Eunwoo hanya bisa terdiam mendengarnya, penyesalan yang tiada hentinya itu kini datang lagi.
Menyadarkannya kembali bahwa betapa buruknya ia untuk keluarganya dahulu. Ya, seberapa tidak bergunanya ia sebagai kepala keluarga yang seharusnya menyatukan mereka.
Tetapi tidak.
Justru, karena berkali-kali gagal melakukan tanggung jawabnya, semuanya berjalan tak seperti apa yang diharapkannya hingga pada akhirnya keluarga mereka hancur.
Ia patut disalahkan,
Pria itu sadar akan hal itu. Terlebih akibat dari itu, kedua buah hatinya bahkan harus menanggung kesalahannya. Menerima semua perderitaan yang seharusnya itu hanya untuk dirinya.
"Mantan istrimu Yoona, aku bahkan begitu membenci wanita itu. Aku tidak pernah mau melakukan ini sebelumnya mencari keberadaan kalian dan melakukan apa yang diinginkannya tetapi dia, anak itu justru berlutut dan memohon padaku yang membuatku begitu tak habis pikir dengan bagaimana jalan pikirannya." Mark menghela napasnya dalam-dalam berusaha menahan dirinya untuk tetap tenang saat amarah ingin menguasainya.
"Tetapi ya, kalian sendiripun tau bagaimana dia,"
Mereka tetap diam membiarkan Mark melanjutkan perkataannya saat mulut mereka hanya bisa bungkam dan terlebih Miyeon dan Haruto tertunduk dalam saat mata mereka berkaca-kaca.
"Meskipun seberapa banyak luka yang kalian berikan padanya, sekalipun baginya itu tidak berarti apa-apa. Dia tidak pernah membenci kalian karena pada kenyataannya, kalian begitu berarti untuknya."
Air mata itu seketika meluruh. Membasahi wajah mereka termasuk Eunwoo yang menoleh kearah lain. Miyeon dan Haruto seolah tertampar, merasa begitu buruk saat mengingat bagaimana perlakuan-perlakuan mereka dahulu.
"Dia menyiapkan semua ini untuk kalian. Dia ingin kalian kembali ke Seoul dan kembali menetap dirumah lama kalian yang bertahun-tahun ini dijaga dan dirawat atas perintahnya. Meskipun tidak kembali memimpin perusahaanmu yang dahulu, dia akan menempatkan anda Tuan Park sebagai COO di perusahaan properti miliknya saat anda kembali nanti seperti yang aku katakan sebelumnya." Eunwoo menunduk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Return Of Lisa ✓ [COMPLETE]
FanfictionLisa, anak bungsu dari pengusaha terkaya dikorea harus terpisahkan dari keluarganya saat masih bayi, karena diculik oleh beberapa orang misterius dalam perjalanan pulang dari rumah sakit menuju mansion bersama kedua orang tuanya. #Jisoo #Jennie #Ros...