03. find out

10.2K 1K 7
                                    

Gadis dengan Surai hitam itu tampak duduk di taman rumah sakit seorang diri, wajahnya tampak berantakan, sudah cukup lama Jisoo terduduk di sini sembari menatap lirih langit malam yang tanpa hadirnya bintang.

Ia merasa begitu buruk, karena tak bisa mengejar adiknya. Hal yang saat ini dipikirkannya adalah, Jika saja ia berhasil mengejar Jennie pasti adiknya itu tak akan terbaring di ruangan yang sangat menakutkan sekarang ini.

Jisoo mengacak-ngacak rambut frustasi. Sedari tadi ia terus menyalahkan dirinya sendiri atas kejadian yang menimpa adiknya itu. Perasaannya hancur, hatinya begitu sakit menerima semua kenyataan ini.

kejadian ini benar-benar menyayat hatinya. air mata, yang sedari tadi ditahannya akhirnya luruh membasahi pipinya. Ia benar-benar sudah tak bisa lagi membendungnya. sekarang yang bisa dilakukanya hanyalah menangis, berharap itu akan menghilangkan rasa sesak didadanya.

Tanpa di sadarinya kini ada seorang namja tepat berada dibelakangnya. hatinya teriris, melihat keadaan kekasihnya seperti ini. Bahkan air matanya juga ikut luruh, melihat betapa terpukulnya kekasihnya.

Meski mereka menjalin hubungan sudah dua tahun, tak pernah sekalipun ia melihat Jisoo menangis, seperti sekarang ini. Kekasihnya ini adalah orang yang selalu tersenyum meskipun ia sedang tak baik-baik saja.

Tapi apa yang dilihatnya sekarang ini sungguh membuatnya hatinya terluka. siapa yang akan baik-baik saja jika melihat orang yang disayanginya menangis? Apalagi jika ini pertama kali, baginya melihat Jisoo menangis.

Mengusap air matanya kasar, namja itu mulai melangkah mendekati Jisoo, mendudukkan dirinya disampingnya.

"Jisoo-ya"

gadis berambut hitam itu terperanjat kaget, dan langsung mengusap air matanya kasar. Lalu menoleh dan mendapati seorang namja yang selama dua tahun ini berstatus sebagai kekasihnya.

"Kau disini"

"Hm.. Aku melihat beritanya" Jisoo mengangguk saja. Sudah pasti berita tentang adiknya itu beredar. Bahkan Jisoo berani bertaruh jika apa yang menimpa adiknya itu menjadi berita utama hari ini.

Siapa yang tak mengenal Jennie? Anak dari pengusaha terkaya dikorea, Choi Hyunbin. bahkan ayahnya itu dinominasikan menjadi pengusaha terkaya ke tiga didunia. Jadi Sudah pasti berita tentang adiknya itu tak akan disia-siakan oleh media.

Mereka terdiam, sibuk dengan pikiran masing-masing. Sembari Menatap langit malam.
"seokjin-ah" setelah terdiam cukup lama akhirnya jisoo membuka suaranya. Namja disampingnya mengalihkan pandanganya lalu menatapnya.

Dari suara Jisoo yang bergetar, Seokjin tahu jika sekarang ini dia sedang menahan dirinya untuk tidak menangis.

"Jennie seperti ini karena ku" Jisoo menggigit bibir bawahnya menahan Isak tangisnya.

"Apa maksudmu Jisoo-ya, Kenapa kau berbicara seperti itu?" Seokjin tak habis pikir dengan kekasihnya ini, mengapa Jisoo menyalahkan dirinya atas kecelakaan Jennie?

"Bukankah sudah aku katakan? Semua ini karena ku, ini salahku. Jika saja aku berhasil mengejarnya, dia pasti tak akan terbaring diruangan menakutkan itu" akhirnya air matanya luruh, Jisoo tak bisa lagi menahan isak tangisnya. ia tak peduli lagi jika seokjin melihatnya menangis. Dadanya begitu sesak, tangisnya benar benar sulit untuk dikendalikan.

Tanpa menunggu lama seokjin langsung mendekap tubuh kekasihnya yang bergetar.
"Ini bukan salahmu, Jisoo-ya" seokjin berujar sambil mengusap punggung kekasihnya.

"Aniya.. ini semua salahku, aku.. akulah penyebab dia seperti__"

"Ini bukan salahmu, berhentilah meyalahkan dirimu sendiri. apa kau pikir Jennie akan senang melihatmu seperti sekarang ini?" Jisoo melepaskan pelukan itu, lantas menggelengkan kepalanya.

Return Of Lisa ✓ [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang